Deretan cerita humanis polisi di tengah mencekamnya Mako Brimob
Merdeka.com - Kerusuhan di Mako Brimob pada Selasa (8/5) malam masih menyisakan duka mendalam. Betapa tidak, lima orang anggota polisi gugur di tangan para napi teroris dengan cara sadis.
Sedangkan hanya satu orang napiter yang tewas dari insiden berdarah itu. Masih tersisa 155 napter yang terlibat dalam kerusuhan Mako Brimob.
Meski begitu, petugas kepolisian memperlakukan mereka dengan baik. Para penegak hukum tersebut tak membalas cara sadis yang dilakukan napiter terhadap petugas. Berikut cerita humanis polisi di tengah mencekamnya Mako Brimob;
Menyuapi para napi
Sadisnya napi teroris terhadap petugas yang gugur sangat menyakitkan hati. Namun rasa sakit hati itu tak lantas dibalas dengan cara sama oleh pihak kepolisian. Mereka masih memiliki hati nurani yang baik.
Terbukti dengan perlakukan para polisi yang menyuapi makan para napiter saat perjalanan ke Nusakambangan di dalam bus. Sekitar enam anggota polisi berseragam menyuapi satu per satu narapidana.
Dalam video yang beredar, para narapidana terlihat tenang saat disuapi polisi. Tangan mereka terikat. Di antara mereka ada yang mengenakan kaos hitam dan berpeci.
Gendong bayi napi teroris
Napi teroris memang tak punya hati saat kerusuhan di Mako Brimob. Mereka memperlakukan petugas polisi dengan kejam hingga tewas.
Tapi polisi tetap tenang dan tak membalas brutal. Mereka tetap mengedepankan sisi kemanusiaan. Mereka misalnya, juga menjaga bayi napi teroris yang baru lahir. Ini terungkap dari beredarnya foto polisi tengah menggendong bayi napiter.
"Beda kami sama kalian (teroris), kami punya rasa kemanusiaan, kalian (teroris) tidak punya, bernego dan berkorban, karena HAM? Orangtua mu bunuh saudara kami, tetapi kami tetap melayani kamu dengan kemanusiaan". Begitu bunyi keterangan dalam foto tersebut.
Tetap sediakan nasi
Saat kerusuhan di tahanan Mako Brimob terjadi, petugas kepolisian tetap menjalankan tugasnya dengan baik. Mereka tetap memberikan nasi kepada napi teroris di dalam tahanan. Padahal seperti diketahui, napi teroris telah melawan dengan brutal sehingga lima petugas polisi tewas.
"Jadi begini Polri memperhatikan nyawa manusia kita tidak mau ada korban lebih. Pokoknya kami 150 nasi bungkus," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto, Kamis (10/5).
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sadis! Anak Bacok Jari Ibu Kandung hingga Putus, Ini Hukum Dunia yang Didapat
Polisi telah memeriksa lima saksi dalam kasus pembacokan
Baca SelengkapnyaRatusan Personel Datang ke Mako Menghadap Komandan Brimob, Sang Jenderal Langsung Bereaksi Begini
Berikut potret ratusan Perwira hingga Tamtama datang ke Mako menghadap Komandan Brimob.
Baca SelengkapnyaMomen Anggota Brimob Ditampari Adik Polisi Usai Pelantikan, Ternyata Pangkat Sang Kakak di Bawah Kembarannya
Ada tamparan hingga tinju dari sang adik yang mendarat ke tubuh sang kakak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Beras Bulog Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Cak Imin: Memalukan Tak Punya Etika
Beras Bulog Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Cak Imin: Memalukan Tak Punya Etika
Baca SelengkapnyaSempat Diremehkan Calon Ibu Mertua Lantaran Dulunya Santri, Perempuan Ini Buktikan Diri Jadi Abdi Negara
Perempuan ini membagikan kisah pahit asmaranya di masa lalu yang diremehkan ibu dari kekasihnya.
Baca SelengkapnyaSyok Malah jadi Tersangka Usai Lawan Pencuri, Penggembala Kambing Jatuh Sakit & Tak Mau Makan
Sakit Paru-Paru yang diderita Muhyani kembali kambuh. Dia batuk tak henti-henti.
Baca SelengkapnyaNgabalin: Kehadiran Empat Menteri di MK Memperjelas Soal Bansos
Menurut Ngabalin, kehadiran empat menteri disidang sengketa pemilu di MK perjelas soal bansos
Baca SelengkapnyaPolisi Diminta Dampingi Psikologis Anak dan Istri korban Pencabulan Oknum Petugas Damkar
Polisi Diminta Dampingi Psikologis Anak dan Istri korban Pencabulan Oknum Petugas Damkar
Baca SelengkapnyaKisah Sepasang Pengantin Jadi Dua Pohon Raksasa di Umbul Leses Boyolali, Konon Jika Akarnya Menyatu Kembali Jadi Manusia
Konon menurut cerita kedua pohon ini berasal dari sepasang pengantin yang bertengkar
Baca Selengkapnya