Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Deretan cerita humanis polisi di tengah mencekamnya Mako Brimob

Deretan cerita humanis polisi di tengah mencekamnya Mako Brimob Anggota Polri gendong bayi napiter. ©2018 Merdeka.com/Ahda Bayhaqi

Merdeka.com - Kerusuhan di Mako Brimob pada Selasa (8/5) malam masih menyisakan duka mendalam. Betapa tidak, lima orang anggota polisi gugur di tangan para napi teroris dengan cara sadis.

Sedangkan hanya satu orang napiter yang tewas dari insiden berdarah itu. Masih tersisa 155 napter yang terlibat dalam kerusuhan Mako Brimob.

Meski begitu, petugas kepolisian memperlakukan mereka dengan baik. Para penegak hukum tersebut tak membalas cara sadis yang dilakukan napiter terhadap petugas. Berikut cerita humanis polisi di tengah mencekamnya Mako Brimob;

Menyuapi para napi

Sadisnya napi teroris terhadap petugas yang gugur sangat menyakitkan hati. Namun rasa sakit hati itu tak lantas dibalas dengan cara sama oleh pihak kepolisian. Mereka masih memiliki hati nurani yang baik.

Terbukti dengan perlakukan para polisi yang menyuapi makan para napiter saat perjalanan ke Nusakambangan di dalam bus. Sekitar enam anggota polisi berseragam menyuapi satu per satu narapidana.

Dalam video yang beredar, para narapidana terlihat tenang saat disuapi polisi. Tangan mereka terikat. Di antara mereka ada yang mengenakan kaos hitam dan berpeci.

Gendong bayi napi teroris

Napi teroris memang tak punya hati saat kerusuhan di Mako Brimob. Mereka memperlakukan petugas polisi dengan kejam hingga tewas.

Tapi polisi tetap tenang dan tak membalas brutal. Mereka tetap mengedepankan sisi kemanusiaan. Mereka misalnya, juga menjaga bayi napi teroris yang baru lahir. Ini terungkap dari beredarnya foto polisi tengah menggendong bayi napiter.

"Beda kami sama kalian (teroris), kami punya rasa kemanusiaan, kalian (teroris) tidak punya, bernego dan berkorban, karena HAM? Orangtua mu bunuh saudara kami, tetapi kami tetap melayani kamu dengan kemanusiaan". Begitu bunyi keterangan dalam foto tersebut.

Tetap sediakan nasi

Saat kerusuhan di tahanan Mako Brimob terjadi, petugas kepolisian tetap menjalankan tugasnya dengan baik. Mereka tetap memberikan nasi kepada napi teroris di dalam tahanan. Padahal seperti diketahui, napi teroris telah melawan dengan brutal sehingga lima petugas polisi tewas.

"Jadi begini Polri memperhatikan nyawa manusia kita tidak mau ada korban lebih. Pokoknya kami 150 nasi bungkus," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto, Kamis (10/5).

(mdk/has)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sadis! Anak Bacok Jari Ibu Kandung hingga Putus, Ini Hukum Dunia yang Didapat

Sadis! Anak Bacok Jari Ibu Kandung hingga Putus, Ini Hukum Dunia yang Didapat

Polisi telah memeriksa lima saksi dalam kasus pembacokan

Baca Selengkapnya
Ratusan Personel Datang ke Mako Menghadap Komandan Brimob, Sang Jenderal Langsung Bereaksi Begini

Ratusan Personel Datang ke Mako Menghadap Komandan Brimob, Sang Jenderal Langsung Bereaksi Begini

Berikut potret ratusan Perwira hingga Tamtama datang ke Mako menghadap Komandan Brimob.

Baca Selengkapnya
Momen Anggota Brimob Ditampari Adik Polisi Usai Pelantikan, Ternyata Pangkat Sang Kakak di Bawah Kembarannya

Momen Anggota Brimob Ditampari Adik Polisi Usai Pelantikan, Ternyata Pangkat Sang Kakak di Bawah Kembarannya

Ada tamparan hingga tinju dari sang adik yang mendarat ke tubuh sang kakak.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Beras Bulog Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Cak Imin: Memalukan Tak Punya Etika

Beras Bulog Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Cak Imin: Memalukan Tak Punya Etika

Beras Bulog Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Cak Imin: Memalukan Tak Punya Etika

Baca Selengkapnya
Sempat Diremehkan Calon Ibu Mertua Lantaran Dulunya Santri, Perempuan Ini Buktikan Diri Jadi Abdi Negara

Sempat Diremehkan Calon Ibu Mertua Lantaran Dulunya Santri, Perempuan Ini Buktikan Diri Jadi Abdi Negara

Perempuan ini membagikan kisah pahit asmaranya di masa lalu yang diremehkan ibu dari kekasihnya.

Baca Selengkapnya
Syok Malah jadi Tersangka Usai Lawan Pencuri, Penggembala Kambing Jatuh Sakit & Tak Mau Makan

Syok Malah jadi Tersangka Usai Lawan Pencuri, Penggembala Kambing Jatuh Sakit & Tak Mau Makan

Sakit Paru-Paru yang diderita Muhyani kembali kambuh. Dia batuk tak henti-henti.

Baca Selengkapnya
Ngabalin: Kehadiran Empat Menteri di MK Memperjelas Soal Bansos

Ngabalin: Kehadiran Empat Menteri di MK Memperjelas Soal Bansos

Menurut Ngabalin, kehadiran empat menteri disidang sengketa pemilu di MK perjelas soal bansos

Baca Selengkapnya
Polisi Diminta Dampingi Psikologis Anak dan Istri korban Pencabulan Oknum Petugas Damkar

Polisi Diminta Dampingi Psikologis Anak dan Istri korban Pencabulan Oknum Petugas Damkar

Polisi Diminta Dampingi Psikologis Anak dan Istri korban Pencabulan Oknum Petugas Damkar

Baca Selengkapnya
Kisah Sepasang Pengantin Jadi Dua Pohon Raksasa di Umbul Leses Boyolali,  Konon Jika Akarnya Menyatu Kembali Jadi Manusia

Kisah Sepasang Pengantin Jadi Dua Pohon Raksasa di Umbul Leses Boyolali, Konon Jika Akarnya Menyatu Kembali Jadi Manusia

Konon menurut cerita kedua pohon ini berasal dari sepasang pengantin yang bertengkar

Baca Selengkapnya