Merdeka.com - Detasemen Khusus 88 Polri mendapat sorotan karena dugaan pelanggaran HAM. Terkait masalah itu, Karopenmas Divhumas Mabes Polri, Brigjen Boy Rafli Amar menuturkan tidak masalah jika memang Densus 88 harus dievaluasi kinerjanya dalam pemberantasan terorisme.

"Kami bisa sampaikan kepada pimpinan agar bisa merevisi langkah Densus dalam penggerebekan (terorisme)," kata Brigjen Boy saat menghadiri diskusi publik di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta (11/4).

Menurut Boy, selama ini sudah banyak saran dari masyarakat ke Mabes Polri terkait dengan kinerja Densus 88 selama ini, dan menurutnya itu merupakan bentuk apresiasi masyarakat dan menjadi evaluasi penting agar pihak Polri bisa bekerja lebih baik lagi kedepannya.

"Intinya masyarakat menyampaikan keinginan agar Polri bisa lebih profesional dan ini akan segera saya sampaikan pada pimpinan kami yaitu Pak Kapolri," tambah Boy.

Sementara itu Boy juga berharap agar tokoh-tokoh masyarakat tetap mau membantu pihak kepolisian dalam penanganan terorisme yang masih sering terjadi di mana-mana.

"Kita terus bekerja sama dengan tokoh-tokoh masyarakat pada tindak teror dan terorisme. Tindakan teror itu kaitannya dengan keselamatan masyarakat, jadi pencegahan itu wajib kita lakukan. Unsur pemerintahan harus bersinergi dengan unsur keagamaan, mengayomi masyarakat, mempunyai daya cegah dalam memberantas aksi terorisme," kata Boy di akhir wawancara.