Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Denny JA bicara toleransi di diskusi Frankfurt Book Fair

Denny JA bicara toleransi di diskusi Frankfurt Book Fair Denny JA jadi pembicara di diskusi Frankfurt Book Fair. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Sebagai negara muslim terbesar di dunia, Indonesia merupakan barometer menuntaskan diskriminasi. Jika Indonesia berhasil, kawasan Muslim lainnya akan berpotensi melakukan hal yang sama.

Hal tersebut disampaikan oleh Denny JA di Frankfurt, Jerman, dalam diskusi hari ketiga di momen Frankfurt Book Fair. Diskusi itu secara khusus membahas bukunya 'Sapu Tangan Fang Yin' yang terbit dalam edisi Bahasa Jerman, dan sempat menjadi best seller di toko online terbesar dunia, Amazon.com.

Turut hadir membahas buku Denny JA adalah Michael B mewakili pemerintahan lokal Frankfurt, Berthold Damshauser, Jamal D Rahman, dipandu moderator Andrea Scmith.

Denny JA mengutip hasil survei Pew Research Center. Di tahun 2013, lembaga ini mengeluarkan daftar negara yang dianggap paling mampu melindungi kebebasan agama. Uniknya, yang tertinggi justru adalah negara yang bukan dari kawasan kultur liberal Barat, seperti Brazil, Afrika Selatan dan Filipina.

"Pada dasarnya apapun kulturnya, semua negara potensial melindungi kebebasan agama. Namun memang tak termasuk dalam kriteria itu aneka negara yang tumbuh dalam tradisi agama Islam," kata Denny melalui siaran persnya, Senin (19/10).

Dalam ranking 10 besar negara pelindung kebebasan agama, tak satu pun berasal dari kawasan Muslim. Indonesia, ujar Denny, cukup berhasil mengatasi diskriminasi rasial etnik Tionghoa. Namun belum berhasil mengatasi diskriminasi agama yang kini justru semakin parah.

Puisi panjang 'Sapu Tangan Fang Yin' yang ditulis Denny JA adalah kisah sukses etnik Tionghoa. Di tahun 98 ada beberapa gadis Tionghoa yang diperkosa massal dalam kerusuhan etnik.

"Kini sudah ada warga Tionghoa yang menjadi menteri. Sudah ada program TV berbahasa Tionghoa," ujarnya.

Ketika diskriminasi kepada etnik Tionghoa relatif selesai, kini Indonesia justru tercatat sebagai satu dari tujuh negara terburuk dalam diskriminasi agama di tahun 2014. Indonesia termasuk terburuk bersama dgn negara Irak, Mesir, Afganistan dan Rusia.

"Indonesia memerlukan reformasi Islam sebagaimana yang dalam agama Kristen. Islam memerlukan tokoh sekelas Martin Luther yang mampu mengubah wajah Kristen," ujar Denny JA.

Peran Indonesia untuk mengubah wajah Islam yang lebih ramah menjadi signifikan bagi dunia. Apalagi diprediksi di tahun 2070, penganut Muslim diproyeksikan akan menjadi agama terbesar di dunia.

Saat itu, ujar dia, hanya wajah Islam yang ramah, yang sejalan dengan prinsip hak asasi manusia, yang bisa membangun peradaban baru yang anti diskriminasi.

"Jika Indonesia cukup berhasil mengatasi diskriminasi etnik Tionghoa, seharusnya tak ada alasan Indonesia gagal mengatasi diskriminasi agama," imbuhnya.

(mdk/ren)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tasamuh Artinya Toleransi, Begini Penjelasan Manfaat, Dalil serta Contohnya dalam Islam

Tasamuh Artinya Toleransi, Begini Penjelasan Manfaat, Dalil serta Contohnya dalam Islam

Tasamuh merupakan toleransi yang sangat dianjurka untuk diterapkan bagi umat Islam di kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya
Menjunjung Tinggi Toleransi di Bulan Ramadan

Menjunjung Tinggi Toleransi di Bulan Ramadan

Toleransi saat Ramadan, salah satunya pengurangan jam kerja dengan maksud menghormati mereka yang berpuasa.

Baca Selengkapnya
Ternyata Begini Alasan Banyak Orang Takut Debat, Yuk Coba Atasi!

Ternyata Begini Alasan Banyak Orang Takut Debat, Yuk Coba Atasi!

Debat merupakan salah satu bentuk diskusi yang membutuhkan keterampilan berbicara dan pengetahuan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Fakta Menarik Paskah yang Perlu Dipahami agar Tercipta Toleransi

Fakta Menarik Paskah yang Perlu Dipahami agar Tercipta Toleransi

askah diperingati sebagai hari kebangkitan Yesus Kristus dari kematian untuk menebus dosa manusia.

Baca Selengkapnya
MUI: Luar Biasa Kehidupan Toleransi Antar-Agama di Negara Kita

MUI: Luar Biasa Kehidupan Toleransi Antar-Agama di Negara Kita

Penting menjaga keberlangsungan lingkungan masyarakat yang damai dan toleran.

Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla hingga Susi Pudjiastuti Hadiri Peluncuran Buku 'Jalan Baru Moderasi' Haedar Nashir

Jusuf Kalla hingga Susi Pudjiastuti Hadiri Peluncuran Buku 'Jalan Baru Moderasi' Haedar Nashir

buku ini menawarkan semangat dari Haedar soal menjaga keseimbangan

Baca Selengkapnya
Kenapa Februari Hanya Sampai 29? Begini Sejarah dan Penjelasannya

Kenapa Februari Hanya Sampai 29? Begini Sejarah dan Penjelasannya

Alasan mengapa bulan Februari lebih pendek dibandingkan bulan-bulan lainnya adalah karena sejarah cara mengukur dan membagi tahun.

Baca Selengkapnya
Debat Kelima Pilpres, Surya Paloh: Bukan Hal yang Terlalu Berat Bagi Anies Baswedan

Debat Kelima Pilpres, Surya Paloh: Bukan Hal yang Terlalu Berat Bagi Anies Baswedan

Diketahui, salah satu tema yang dibawakan dalam debat kelima Pilpres tersebut yakni Kebudayaan.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diminta Perkuat Toleransi & Hindari Prasangka Buruk Terhadap Perbedaan

Masyarakat Diminta Perkuat Toleransi & Hindari Prasangka Buruk Terhadap Perbedaan

Memperkuat toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Masyarakat tidak boleh semena-mena melanggar hak dari mereka yang dianggap berbeda.

Baca Selengkapnya