Merdeka.com - Aksi bela Islam III di Palembang juga berlangsung damai di seputaran Masjid Agung Palembang, Jumat (2/12). Tuntutan peserta sama dengan aksi-aksi di daerah lain, menuntut Basuki Tjahaja Purnama ditangkap terkait kasus dugaan penistaan agama.

Massa terdari dari gabungan organisasi mahasiswa dan kepemudaan, seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Himatara, Immuba, Gemmapra, Himba, Posela, Imoki, Tridinanti, Univeristas Muhammadiyah Palembang, Universitas Bina Dharma, PGRI. Stisipol Candra Dimuka, Kohati, Universitas Islam Negeri Raden Fatah, Universitas Sriwijaya, dan sejumlah organisasi lain. Aksi ini mendapat pengawalan puluhan anggota kepolisian setempat.

Pantauan merdeka.com, aksi unjuk rasa yang dilakukan usai melaksanakan salat Jumat itu berlangsung tertib dan tidak menyebabkan kemacetan lalulintas. Mereka menggelar teatrikal dengan memakai topeng berwajah Ahok. Alhasil, menjadi perhatian pengendara.

Koordinator aksi, Amrullah mengungkapkan, aksi ini sebagai bentuk usaha pemuda dalam mendukung para ulama dan tokoh agama yang berangkat ke Jakarta dengan tujuan menuntut Ahok ditangkap setelah dijadikan tersangka.

"Perbuatan Ahok yang diduga telah menafsirkan ayat suci Alquran, surat Al Maidah ayat 51 telah melukai hati umat Islam," ungkap Amrullah, Jumat (2/12).

Menurut dia, aksi ini juga sebagai renungan bersama terhadap berbagai akumulasi kasus ketidakadilan sosial di Indonesia. Aksi ini diharapkan mempersatukan umat Islam dan mengokohkan Bhinneka Tunggal Ika berdasarkan nilai Undang-undang Dasar 1945 dan Pancasila.

"Tidak ada niat dan tujuan lain kecuali menuntut Ahok ditangkap. NKRI harga mati tak bisa ditawar-tawar lagi," tukasnya.