Demam berdarah meningkat, Dinkes Solo andalkan program Jumantik
Merdeka.com - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Solo terus melonjak. Untuk menjaga agar kasus tersebut tak merajalela, Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo melakukan berbagai upaya. Antara lain dengan menggerakan program satu juru pemantau jentik (jumantik) di setiap rumah warga.
"Program ini sebagai upaya Pemkot menekan pertumbuhan angka kasus DBD di Solo yang terus melonjak akhir-akhir ini," ujar Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit DKK, Efi S Pertiwi, Rabu (11/1).
Efi menjelaskan, dalam keluarga ditunjuk satu orang anggota sebagai petugas jumantik. Seminggu sekali mereka harus memantau semua tempat penampungan air dan lokasi yang berpotensi terdapat jentik nyamuk di rumahnya.
"Hasil pemantauan nanti akan dilaporkan dalam kartu yang diberikan di masing-masing rumah dan dipantau oleh petugas di tingkat RT hingga kelurahan," jelasnya.
Efi menilai, langkah tersebut penting guna memastikan perkembangbiakan nyamuk di sekitar rumah. Jika memang ada bisa dilakukan pencegahan penyebaran penyakit DBD lebih awal. Apalagi, saat ini memasuki musim penghujan sehingga perkembangbiakan nyamuk lebih cepat dibandingkan dengan musim kemarau.
"Kalau hasil pemantauan ditemukan ada perkembangbiakan jentik nyamuk, akan kita tindaklanjuti, bisa dengan pengurasan atau langkah lainnya," katanya.
Efi menambahkan, program jumantik merupakan program nasional yang juga menjadi perhatian khusus Pemkot. Menurut data, sepanjang 2016, jumlah kasus DBD tercatat 751 kasus, dengan angka kematian mencapai 15 kasus. Jumlah tersebut melonjak 60 persen dibanding tahun lalu tercatat 451 kasus plus angka kematian sembilan kasus.
Tak hanya program satu petugas jumantik di satu rumah, DKK juga menggalakkan penyuluhan. DKK sudah menunjuk petugas di tingkat kelurahan yang kerjanya disupervisi oleh DKK di tiap bulannya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai Dilantik Jadi Petugas Pemilu, Pemuda di Jember Bunuh Diri di Sumur Tua
Sebelum bunuh diri, korban sempat mengaku rindu pada almarhum ayahnya.
Baca SelengkapnyaSering Mengurusi ODGJ, Potret Semringah Polisi Baik Saat Liburan Bersama Keluarga 'Adem Banget Mendekat Air Terjun'
Purnomo Polisi Baik di tengah kesibukannya melakukan aksi sosial sedang meluangkan waktu untuk liburan bersama keluarga di sebuah air terjun yang sejuk dan asri
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter
Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi
Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaKejinya Suami di Malang, Istri Dimutilasi Lalu Dimasukkan ke Ember & Diletakkan Depan Pintu Rumah
Jimmy dalam setahun terakhir tinggal sendirian setelah ditinggalkan istrinya. Sepanjang itu juga jarang bersosialisasi dengan tetangga sekitar rumah.
Baca Selengkapnya40 Kata Sindiran Halus, Tetap Menohok dan Jadi Ungkapan Jenaka khusus Buat Orang yang Bikin Jengkel
Kata sindiran halus namun menohok menjadi salah satu cara mengungkapkan rasa tak suka secara tidak langsung pada seseorang yang menjengkelkan.
Baca SelengkapnyaBukan Dihuni Manusia, Rumah Mewah ini Ternyata Jadi kandang Domba Batur, Begini Penampakannya
Alih-alih dihuni manusia ternyata di dalamnya ditempati oleh para domba. Seperti apa penampakannya?
Baca SelengkapnyaBikin Komandan Ketawa, Babinsa TNI Nyetir Mobil Bawa Tas di Punggungnya 'Ini Tas Doraemon Dan'
Momen Babinsa saat menyetir mampu membuat komandan TNI-nya tertawa melihat tas di punggungnya. Pengakuannya kocak.
Baca SelengkapnyaJatuh Bangun Sering Diremehkan, Pria Ini Kini Sukses Budidaya Belut dan Miliki 200 Kolam
Seorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca Selengkapnya