Dekatkan Akses Kesehatan, Banyuwangi Tempatkan Satu Perawat dan Satu Bidan Tiap Desa
Merdeka.com - Akses kesehatan menjadi salah satu sektor yang menjadi perhatian utama Pemkab Banyuwangi. Untuk mempermudah dan mempercepat akses kesehatan bagi warga desa, Pemkab Banyuwangi akan menempatkan satu perawat dan satu bidan di tiap desa.
Inovasi ini bertujuan untuk mempercepat dan mendekatkan penanganan kesehatan di desa, dengan melibatkan peran perawat dan bidan setempat.
Program yang diberi nama 'Peran Bangsa' alias Perawat dan Bidan Membangun Desa ini menempatkan satu perawat dan satu bidan jaga di setiap desa. Mereka akan tinggal di desa untuk membantu masyarakat mendapatkan akses pelayanan kesehatan secara cepat.
"Tugas mereka adalah mengidentifikasi dan melakukan penanganan dasar yang dibutuhkan. Jika diperlukan perawatan lebih lanjut, akan dilaporkan dan dirujuk ke Puskesmas maupun rumah sakit terdekat menggunakan mobil siaga yang sudah ada di setiap desa," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, saat peluncuran 'Peran Bangsa', secara virtual dalam Seminar Nasional Korwil VIII Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Timur, Kamis (29/9).
Peluncuran ini dihadiri secara daring oleh Kepala Sub Direktorat Kesehatan, Ditjen Bina Bangda Kemendagri, Arifin Efendi Hutagalung. Turut mendampingi Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Amir Hidayat, Dewan Pengurus Pusat PPNI Harif Fadhillah, Ketua DPW PPNI Jatim Nur Salam, Ketua DPD PPNI Banyuwangi Subroto, Ketua IDI Banyuwangi dr. Nely Mulyaningsih, Ketua Ikatan Bidan Indonesia Banyuwangi Yulianingsih, serta kepala puskesmas se-Banyuwangi.
"Semoga dengan inovasi ini penanganan berbagai problem sosial di setiap desa bisa ditangani secara cepat dan berkualitas. Seperti lansia (lanjut usia) miskin sebatangkara, stunting, ibu hamil beresiko tinggi, dan berbagai masalah sosial lainnya," ujar Ipuk.
©2022 Merdeka.comIpuk berpesan agar seluruh elemen masyarakat bisa bahu membahu dalam penanganan permasalahan sosial di lingkungannya.
"Semua harus peka dan sensitif. Camat, kades, lurah, Puskesmas, termasuk perawat dan bidan yang bertugas, harus aktif melakukan deteksi dini ke masyarakat. Jangan menunggu ada laporan baru ditangani," ujar Ipuk.
Ipuk lantas menyinggung kasus Mbah Waras, lansia sebatangkara sakit di Kecamatan Tegaldlimo yang terlambat mendapatkan penanganan. Ipuk mewanti-wanti agar kasus ini tidak sampai terulang lagi di wilayah yang lain.
"Apalagi ada inovasi ini. Perawat dan bidan yang ditugaskan harus bisa menjadi ujung tombak dan akselerator pelayanan kesehatan di tingkat desa. Sehingga jika ditemukan permasalahan, bisa ditangani dengan cepat," kata Ipuk.
Ditambahkan Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Amir Hidayat, jumlah tenaga perawat dan bidan yang ada di Banyuwangi sangat memenuhi. Saat ini terdapat sekitar 1000 tenaga perawat dan bidan di Banyuwangi, baik ASN maupun non-ASN.
"Jumlah ini sudah sangat mencukupi untuk disebar di 219 desa dan kelurahan, sehingga tidak perlu lagi merekrut tenaga baru. Kita akan segera memploting untuk penempatannya," kata Amir.
Selain petugas puskesmas, setiap desa nantinya juga memiliki satu perawat dan satu bidan yang akan bertanggung jawab memantau dan memberikan akses layanan kesehatan bagi warga desa.
"Mereka akan disediakan tempat tinggal di desa. Sebagai rewards, mereka juga akan ada honor khusus yang kita anggarkan dari ADD. Kita masih terus matangkan regulaisnya, semoga program ini bisa efektif tahun depan,’ pungkas Amir.
Program ini mendapatkan tanggapan positif dari Arifin Efendi Hutagalung, Kepala Sub Direktorat Kesehatan, Ditjen Bina Bangda Kemendagri.
"Kami sangat mengapresiasi inovasi ini. Semoga adanya sinergi peran perawat dan bidan bisa mendongkrak percepatan pembangunan bidang kesehatan di Banyuwangi," kata Arifin.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ciptakan Peluang Usaha, Ratusan Warga Banyuwangi Ikuti Kursus Gratis Aneka Keterampilan
Pemkab Banyuwangi setiap tahunnya menggelar berbagai program peningkatan kemampuan bisnis.
Baca SelengkapnyaBerkantor di Desa Bumiharjo, Bupati Ipuk Gali Berbagai Potensi Pertanian
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, kembali melaksanakan program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa).
Baca SelengkapnyaBulog Lanjutkan Program Bantuan Pangan Beras untuk Penuhi Kebutuhan Penduduk Indonesia
Keberhasilan Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Beras pada tahun 2023 kembali dilanjutkan dengan penyaluran program yang sama untuk tahun 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gandeng Baznas, Banyuwangi Kembali Gotong Royong Bedah Rumah Tidak Layak Huni
Di Banyuwangi selain program bedah rumah, Baznas merupakan mitra pemkab untuk berbagai program sosial di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Menkes Lakukan Transformasi Kesehatan Besar-besaran
Budi menjelaskan, puncak dari transformasi tersebut adalah seluruh masyarakat Indonesia memiliki akses kesehatan yang berkualitas dan murah.
Baca SelengkapnyaKeberlanjutan Program Bantuan Pangan, Jokowi Tunggu Sampai Juni: Kita Lihat Ada Anggaran Enggak
Ayu, salah seorang penerima bantuan, mengaku bersyukur atas bantuan pangan yang diberikan pemerintah.
Baca SelengkapnyaBantuan Pangan untuk 3.583.000 Keluarga di Jateng Mulai Disalurkan Secara Bertahap
Pemerintah mulai menyalurkan bantuan pangan cadangan beras untuk periode Januari hingga Juni 2024.
Baca SelengkapnyaMenuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas
Peran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca SelengkapnyaSelain Jaga Daerah Aliran Sungai, Sekardadu Banyuwangi Merambah Sektor Wisata
Program ini mengedukasi para pelajar dan mahasiswa secara aktif bagaimana menjaga kebersihan sungai dan lingkungannya.
Baca Selengkapnya