Deddy Mizwar: Soal UMK di Jabar jangan dipolitisasi
Merdeka.com - Kemarin, berbagai elemen buruh menggeruduk depan Gedung Sate Bandung. Mereka menuntut kenaikan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) sebesar 50 persen, sebagai kompensasi kenaikan BBM. Menanggapi itu Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengakui, persoalan UMK kerap muncul setiap tahunnya.
Tapi dia meminta, persoalan UMK ini tidak ditunggangi kepentingan politik. Terlebih, 2014 mendatang merupakan tahun politik, karena akan digelarnya Pemilihan Umum Legislatif dan Pemilihan Presiden.
"Saya pikir kalau masing-masing niatnya baik dan tidak ada latar belakang karena menjelang 2014, tapi buat kepentingan bersama, apa yang tidak bisa dibicarakan, kalau memang niatnya baik, tidak dicampuri dengan kepentingan politik," kata Deddy di Bandung, Jumat (6/9).
Menurutnya tidak ada masalah yang tidak ada jalan keluarnya, jika bisa dimusyawarahkan. Dia pun akan mengajak buruh dan pengusaha duduk bersama dalam membahas permasalahan upah minimum kabupaten/ kota (UMK) di Jawa Barat.
Bagi dia, buruh dan pengusaha memiliki posisi dan derajat yang sama, sehingga jangan ada pihak yang merasa superior dalam menentukan besaran UMK. "Penentuan UMK seharusnya mampu menguntungkan buruh dan pengusaha," tandasnya.
Jika semua benar-benar berangkat atas dasar kesejahteraan, dia siap memfasilitasi antara pengusaha dan buruh di Jabar. Namun lagi-lagi dia meminta persoalan UMK benar-benar digunakan tidak untuk kepentingan politik.
"Ini yang kita keberatan (kepentingan politik) Mohon pihak-pihak yang bermain untuk segera menghentikannya," tegasnya.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sivitas Akademika Unipdu Jombang Serukan Pemilu Damai dan Tolak Politik Praktis
Mahasiswa juga menyuarakan agar ASN, TNI dan Polri tetap netral dan bekerja sesuai dengan porsinya.
Baca SelengkapnyaPj Kepala Daerah Dicopot karena Tak Netral Jelang Pemilu, BKN Beri Penjelasan Begini
BKN terus mengimbau seluruh pegawai ASN untuk berhati-hati di tahun politik, karena banyak hal yang dapat menyebabkan pegawai ASN terlibat politik praktis.
Baca SelengkapnyaJK Ungkap Penyebab Pemilu 2024 Diwarnai Protes
Demokrasi tidak berjalan sesuai yang diharapkan dan didambakan oleh rakyat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cak Imin: Kita Mohon Pak Jokowi Akhiri Jabatan dengan Netral
Menurut Cak Imin, ketidaknetralan dalam Pemilu akan merusak demokrasi.
Baca SelengkapnyaUbedilah Badrun Kritik Indeks Demokrasi Turun di Era Jokowi
Menurut dia, sejumlah Presiden Jokowi seolah tidak pro terhadap tegaknya demokrasi.
Baca SelengkapnyaIkut Jejak JK, Kader Muda Golkar Ini Dukung AMIN
JK sebelumnya menyatakan mendukung Anies-Cak Imin di Pilpres 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaDemokrat Kampanye Akbar di Malang, SBY Turun Gunung Ajak Masyarakat Menangkan Prabowo Satu Putaran
SBY telah melakukan pengecekan persiapan di lokasi kampanye akbar.
Baca SelengkapnyaGabung Pemerintahan Jokowi, AHY Tegaskan Kader untuk Tidak lagi Merasa Jadi Oposisi
AHY menegaskan, kini sikap Demokrat menyukseskan program pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaBeda Nasib dengan Komeng, Berikut Perolehan Sementara Suara Opie Kumis hingga Dede Sunandar di Pemilu
Para pelawak itu bersaing memperebutkan suara dari daerah pemilihan masing-masing dengan kolega satu partai maupun partai politik lain.
Baca Selengkapnya