Debat Publik tingkatkan citra paslon Gubernur di mata masyarakat
Merdeka.com - Debat Publik menjadi ajang pertarungan langsung pasangan calon (Paslon) Gubernur Jawa Timur. Mereka harus tampil habis-habisan, karena debat publik bisa meningkatkan citra pasangan calon di mata masyarakat.
"Debat publik ini hanya menaikkan citra pasangan calon Gubernur," kata Prof Dr Agus Sukristyanto, Pakar Politik Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Selasa (8/5).
Agus mengatakan, debat publik ini akan mengukur penampilan dan penguasaan materi pasangan calon. Bahkan dalam debat publik akan terlihat pimpinan yang memiliki jiwa leader (kepemimpinan) dan kompeten untuk memimpin Jawa Timur. Namun, pengaruh untuk memilih dalam tayangan debat publik ini tidak besar, karena pemilih sudah memiliki ideologi pilihan.
"Paling besar pengaruhnya hanya sebesar 10 persen, itu paling tinggi. Tetapi prinsipnya tidak terlalu besar, hanya saja penting karena meningkatkan citra," ujarnya.
Sementara Surabaya Survey Center (SSC) yang melakukan penelitian menilai, debat publik ini memiliki pengaruh cukup besar. Dari 1.220 koresponden, mereka mengakui menonton debat untuk mengetahui konsep pemikiran pasangan calon, ada 60,6 persen masyarakat yang menonton, kemudian sebanyak 39,4 persen tidak menonton debat publik yang dilaksanakan KPU di televisi.
"Cukup besar pengaruh debat publik, masyarakat banyak yang melihatnya," kata Direktur Riset Surabaya Survey Center (SSC), Edi Marzuki.
Edi mengatakan, dengan melihat debat publik pertama, masyarakat yang menonton debat publik lebih banyak melalui televisi dengan jumlah prosentase sebesar 33,8 persen, youtube 11,8 persen, portal media online 2,5 persen, share by Medsos (Media Sosial) 12,5 persen, dan yang mengaku tidak tahu atau tidak melihat sebesar 39,4 persen.
Melihat fakta ini, sangat jelas proses debat publik menjadi salah satu ukuran masyarakat untuk mempengaruhi masyarakat memilih. Meski demikian, semua juga akan ditentukan dari kinerja tim pemenangan di lapangan. "Banyak faktor yang bisa membuat masyarakat terpengaruh," ujarnya.
SSC menyebutkan, di antara faktor yang mempengaruh masyarakat untuk memilih pasangan calon adalah, program kerja memiliki penilaian cukup besar hingga 19 persen, pemberian uang atau sembako 15,2 persen, orang dekat 6,6 persen, tokoh agama 6,4 persen, media sosial 5,3 persen, debat publik 2,6 persen, dan media massa 2,5 persen.
Untuk penampilan dalam debat publik, Edi mengaku masyarakat juga memberikan penilaian kepada pasangan calon. Dalam debat publik pertama, Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut dua, Saifullah Yusuf mendapat pengakuan dari masyarakat memiliki penampilan paling bagus. Survei SSC menyebutkan, Gus Ipul mendapatkan penilai 19,2 persen, Khofifah Indar Parawansa 18,1 persen, Emil E. Dardak 13,2 persen, dan Puti Guntur Soekarno mendapat presentasi sebesar 10,1 persen.
"Jadi calon yang memiliki penampilan terbaik dalam debat pertama kemarin adalah Gus Ipul dengan presentasi 19,2 persen," terang Edi.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pidato Buka Debat, Ganjar Tegaskan Keresahan Tokoh Publik dan Kampus harus Jadi Catatan
Tokoh publik dan sivitas akademika menyampaikan keresahannya pada praktik demokrasi di ujung kekuasaan Pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaJelang Masa Tenang Pemilu 2024, Menpan RB Ingatkan ASN Wajib Netral dan Bebas Pengaruh Politik Tak Sehat
Sejumlah alasan mengapa ASN harus netral karena sebagai bentuk kewajiban profesionalism.
Baca SelengkapnyaSelama Debat Ketiga Pilpres 2024, Prabowo Tiga Kali Setuju dengan Pernyataan Ganjar
Menurut dia, pendapat mantan Gubernur Jawa Tengah itu masuk akal, bukan hanya ngomong doang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jelang Debat Cawapres, Cak Imin: Banyak Istirahat Supaya Tidak Ngantuk
Debat ini pada intinya dapat memaparkan visi dan misi perubahan yang digagasnya.
Baca SelengkapnyaUsai Debat Capres, TPN: Ganjar Paling Konsisten pada Isu Rakyat
Ganjar disebut paling memahami isu-isu rakyat sesuai tema debat
Baca SelengkapnyaJelang Debat Keempat Pilpres, Gibran: Doakan Ya
Tema debat keempat soal Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat dan Desa.
Baca SelengkapnyaGanjar Tak Masalah Konsep Debat Town Hall, Usul Tanya Jawab Paslon Diperbanyak
Ganjar menyebut yang menjadi permasalahan adalah kurangnya ruang tanya jawab saat debat.
Baca SelengkapnyaBerkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali
Berkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali
Baca SelengkapnyaDebat Keempat Pilpres 2024, Cak Imin Dapat Giliran Pertama Paparkan Visi Misi
KPU memastikan format debat tidak akan ada yang berubah. Masih berdurasi 150 menit dengan enam segmen.
Baca Selengkapnya