Merdeka.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan pagi ini mendatangi SMA Negeri 1 di Jl Nusantara Raya, Nomor 317, Kota Depok, Jawa Barat. Anies datang bersama Kepala Pusat Penilaian Pendidikan pada Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nizam.

Kedatangan Anies bertujuan untuk memantau persiapan Ujian Nasional Berbasis Komputer yang akan diselenggarakan bersama. Setibanya di lokasi, Anies langsung memasuki ruangan kelas dan menyapa para murid.

"Belajar karena takut sesuatu beda dengan belajar karena ingin sesuatu. Doa jangan lepas, malam ujian tidur 8 Jam biar paginya fresh," pesan Anies kepada para murid SMAN 1, Depok, Kamis (2/4).

"Adik-adik apa kabar? Bagaimana enakan pakai komputer apa pakai kertas (ujiannya)?" tanya Anies.

Salah seorang murid, Ahmad Rodji menjawab pertanyaan Anies. "Kami lebih biasa pakai kertas pak. Kalau komputer itu sering engak enak, jadi kalau sudah jawab tiba-tiba error kami takut hilang (jawabannya)," katanya.

Anies lantas menjawab. "Kalau misalnya tidak ada error bagaimana?" tanyanya.

"Enak komputer pak, lebih cepat," jawab para siswa.

Para guru yang mayoritas perempuan sempat memanfaatkan ber-sefie dengan Menteri Anies. Anies juga sempat berpesan kepada para guru.

"Jadilah guru yang berinspirasi dan dicintai oleh para anak didiknya," pesannya.

Anies juga menjelaskan kepada media tentang cara kerja Ujian Nasional Berbasis Komputer. "Jadi di layar monitor ini akan ada soal-soal, waktu, juga kota yang sudah dikerjakan. Warna abu-abu itu sudah dikerjakan atau dijawab, warna biru sedang dikerjakan dan warna putih yang belum dikerjakan," kata Anies Baswedan.

"Dengan komputer ujian jauh lebih berintegritas. Soal satu dan komputer lain beda. Tryout-nya bervariasi. Setiap jawaban sudah ditulis diberi tanda dan jawaban," jelasnya.

"Sekarang masuk dunia digital, bagi anak-anak digital merupakan dunia mereka. Dicoba juga bila putus minta ke PLN untuk pastikan aliran baik," katanya.