Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Darurat Kondisi Perawat Indonesia di Kuwait, 12 Positif Covid-19 & 1 Kritis

Darurat Kondisi Perawat Indonesia di Kuwait, 12 Positif Covid-19 & 1 Kritis Ruang isolasi pasien corona di RSUP Persahabatan. ©2020 Merdeka.com/Iqbal Nugroho

Merdeka.com - Pandemi Covid-19 yang menimpa Negara Kuwait saat ini menyentuh angka 7.623 kasus, korban yang meninggal 49 orang dan sembuh mencapai 2.622 orang. Dari total kasus, termasuk di dalamnya menjangkit para perawat-perawat asal Indonesia.

"Di Kuwait sendiri, semakin banyak yang terkena virus corona termasuk para perawat yang terjangkit. Dari perawat asal Indonesia sendiri sudah mencapai 12 yang positif corona, 2 diantaranya telah dirawat," jelas Ketua Persatuan Persatuan Perawat Indonesia (PPNI) Perwakilan Negara Kuwait, Rana Purnama Lahardi saat dihubungi Merdeka.com, Minggu 10/5).

"Dan dari 2 yang saat ini sedang dirawat 1 di antaranya sedang kritis. Karena semakin banyaknya yang terjangkit kita telah memutuskan membuat Satgas Covid-19 untuk melakukan upaya-upaya promotif dan preventif bagi perawat Indonesia," sambungnya.

Rana menjelaskan sampai saat ini pihaknya telah melakukan pengecekan dan pendataan terhadap para perawat Indonesia yang terpapar Covid-19 dan selalu berkoordinasi kepada pihak KBRI di Kuwait.

"Karena kan, dari 12 orang yang terpapar Covid-19 ini. Ada 10 orang yang harus di karantina mandiri, di rumah. Kita support kebutuhan sehari-harinya yang ada bayi juga kebutuhan susu dan lain-lain, maka kita kerjasama juga dengan KBRI," jelasnya.

Semakin banyak kasus yang menjangkit warga di Kuwait, lanjut Rana, saat ini para tenaga medis telah bekerja rata-rata selama 12 jam perhari. Termasuk para perawat Indonesia yang terdata dari sensus tahun 2018 terdapat sekitar 400 perawat Indonesia.

"Kasus yang semakin banyak saat ini juga para tenaga medis sudah diforsir kerjanya sampai 12 jam. Ya, mau tidak mau tapi ini kan bagian dari tanggung jawab, kerja kemanusian perawat harus jalani," tuturnya.

"Akibatnya, itu ya banyak yang tumbang karena kelelahan maupun sakit. Minggu kemarin itu sempat ditotal ada 10 yang positif, dan sempat ada satu di ruang operasi sekitar 70 persen orang positif. Maka terpaksa di tutup ruangannya," lanjutnya.

Makin banyaknya tenaga medis yang terpapar corona, Rana mengungkapkan khawatir jika di Kuwait angka ini terus menambah, Negara Kuwait akan mengalami kekurangan tenaga medis.

"Makanya jalan terakhir dari WHO itu, untuk Kuwait lakukan total lockdown saat ini sampai 30 Mei nanti," sebutnya.

Kuwait Terapkan Total Lockdown

Pemerintah Kuwait menerapkan total lockdown selama 20 hari sebagai upaya memutus rantai virus corona, warga diminta untuk tinggal di rumah.

Aturan jam malam total di Kuwait berlaku mulai pukul 16.00 waktu setempat (13:00 GMT) hingga pukul 08.00 Wib atau 16 jam dalam sehari. Jam malam itu berlaku mulai Minggu, 10 - 30 Mei 2020.

Selama penerapan total lockdown tersebut, berlaku jam malam pegawai kantor pemerintah dan layanan publik bekerja dari rumah, sedangkan aktivitas sektor swasta, kecuali pada bidang esensial, disetop sementara. Seluruh bank akan tutup, tetapi layanan perbankan via elektronik tetap beroperasi.

Termasuk yang diberhentikan produksi adalah percetakan, jasa kurir hanya diperbolehkan untuk mengantar makanan dan obat-obatan.

"Sementara itu, sektor esensial seperti kesehatan, keamanan, listrik, bahan bakar dan layanan pokok lainnya, termasuk pihak swasta yang bergerak pada pemenuhan kebutuhan pokok seperti pemeliharaan sarana dan prasarana, dikecualikan dari aturan jam malam," kata Menteri Dalam Negeri Kuwait, Anas al-Saleh, pada jumpa pers yang ditayangkan via televisi, dan dikutip Reuters, Sabtu (9/5)

Untuk kebutuhan sehari-hari, pemerintah tetap membuka koperasi dan supermarket. Tapi, warga yang ingin berbelanja harus membuat janji terlebih dahulu. Selain itu, hanya satu orang dari tiap keluarga yang diizinkan untuk berbelanja. Mereka yang berbelanja juga diwajibkan memakai masker.

Peraturan jam malam itu diharapkan bisa mempercepat terhentinya kasus virus Corona. Situasi dalam negeri akan makin sulit andai virus Corona di Kuwait tak segera berhenti setelah harga minyak turun drastis.

"Layanan yang bertujuan membantu warga dan ekspatriat di rumah dan membantu mereka memenuhi kebutuhannya kemungkinan besar akan terus beroperasi," kata Menteri Perdagangan dan Industri Kuwait, Khaled Al-Rawdan.

"Setelah aturan jam malam diberlakukan, kami berharap dapat perlahan menjalani hidup seperti biasa," dia menambahkan.

(mdk/rhm)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Kondisi 12 Korban Tewas Kecelakaan Maut Tol Japek KM 58 Alami Luka Bakar 90-100%

Kondisi 12 Korban Tewas Kecelakaan Maut Tol Japek KM 58 Alami Luka Bakar 90-100%

"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Kepala BMKG Sebut Data Kelautan yang Akurat dan Andal Penting untuk Hadapi Perubahan Iklim

Kepala BMKG Sebut Data Kelautan yang Akurat dan Andal Penting untuk Hadapi Perubahan Iklim

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menilai saat ini kondisi bumi mengkhawatirkan dan tidak mudah diprediksi.

Baca Selengkapnya
Dewas Benarkan Ada Laporan Jaksa KPK Peras Saksi: Sudah Penyelidikan

Dewas Benarkan Ada Laporan Jaksa KPK Peras Saksi: Sudah Penyelidikan

Meski demikian dari informasi yang dihimpun jika inisial Jaksa KPK itu adalah TI yang diduga memeras saksi dalam sebuah kasus sebesar Rp 3 miliar.

Baca Selengkapnya
Tak Sesuai Domisili, 92 Ribu NIK KTP Warga Jakarta Dinonaktifkan Sementara Pekan Ini

Tak Sesuai Domisili, 92 Ribu NIK KTP Warga Jakarta Dinonaktifkan Sementara Pekan Ini

Pasalnya, kata Budi penonaktifan akan dilakukan langsung oleh Kemendagri.

Baca Selengkapnya
Pejabat KKP Dituduh Terima Suap dari Perusahaan Jerman, Begini Respons Menteri Trenggono

Pejabat KKP Dituduh Terima Suap dari Perusahaan Jerman, Begini Respons Menteri Trenggono

Perusahaan asal Jerman dikabarkan menyuap pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan pada periode 2014-2018.

Baca Selengkapnya