Dankor Brimob Jenguk Dua Anggota Polri Korban Luka Serangan KKB Papua
Merdeka.com - Komandan Korps Brimob Polri Irjen Pol Anang Revandoko pada Rabu siang menemui dua anggota Polri, korban penembakan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kampung Makki, Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak pada Selasa (27/4) yang menjalani perawatan di RSUD Mimika.
Kedua anggota Polri yang dirawat itu atas nama Ipda Anton Tonapa dan Bripka Muhammad Syaifuddin. Ipda Anton terluka pada bagian punggung, sementara Bripka Muhammad Syafuddin terluka pada bagian perut.
Dankor Brimob yang didampingi sejumlah perwira tinggi Polri menanyakan kondisi kedua anggota Polri yang terluka itu dan berharap keduanya segera pulih kembali secepatnya.
Orang nomor satu di lingkungan Korps Brimob Polri itu juga menanyakan kondisi kedua anggota Polri itu kepada Direktur RSUD Mimika dr Antonius Pasulu bersama tim kesehatan RSUD Mimika lainnya dan berharap keduanya mendapatkan penanganan yang baik selama perawatan.
"Kondisi mereka berdua baik dan stabil, tinggal proses penyembuhan. Kita bersyukur fisik mereka kuat dan sehat karena terlatih dengan baik," kata Irjen Anang dilansir Antara, Rabu (28/4).
Dankor Brimob menyebut tiga anggota Polri yang menjadi korban penembakan oleh KKB di Kampung Makki, Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak, termasuk Bharatu Anumerta I Komang Wira Natha yang gugur saat kontak tembak itu akan dinaikKan pangkat satu tingkat lebih tinggi atas jasa dan pengabdian mereka dalam melaksanakan tugas.
"Alhamdulillah Bapak Kapolri sudah merespon untuk anggota kita yang sudah menjadi pejuang, mereka naik pangkat semua. Yang gugur naik pangkat menjadi Bharatu, Ipda Anton menjadi Iptu, demikian pun Bripka Muhammad Syaifuddin. Ini adalah penghormatan Kepolisian kepada anggota yang telah berbakti untuk negara dan bangsanya," kata Irjen Anang.
Adapun jenazah almarhum Bharatu Anumerta I Komang Wira Natha telah diterbangkan ke kampung halamannya di Palembang, Sumatera Selatan dengan penerbangan pesawat Batik Air dari Bandara Mozes Kilangin Timika pada Rabu siang.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
2 Bintara Polri Dihukum Komandan Gara-Gara Naik Pangkat Belum Didampingi Bhayangkari 'Jangan Kumis Saja Ditebalin'
Dua orang bintara dihukum push up oleh Kapolres karena tak bawa istri saat upacara pelantikan kenaikan pangkat.
Baca SelengkapnyaJenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah
Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaAnggota KKB yang Merampas Senjata Api di Papua Tengah Akhirnya Diringkus Polisi
Jukius Tabuni terlibat dalam peristiwa perampasan senjata api anggota Pospol KP3 Udara Polres Puncak pada 1 Februari 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terungkap Penyebab Rentetan Kontak Tembak KKB dengan TNI Polri di Intan Jaya Papua
Tercatat sejak 19-23 Januari 2024, teror KKB menyebabkan satu anggota Polri meninggal dunia, 4 KKB meninggal dunia, dan 3 KKB luka tembak.
Baca SelengkapnyaEks Anggota Brimob Dilaporkan Istri ke Polres Depok Terkait KDRT, Pelaku Sudah Dipecat tapi Belum Ditahan
Korban akhirnya mendatangi penyidik untuk memastikan kasusnya berjalan sesuai prosedur.
Baca SelengkapnyaPenyerang Pengawal Rumah Dinas Kapolri Sempat ke Kediaman Prabowo Namun Diusir Penjaga
Hengki mengatakan, pelaku sempat menjauh kala ditegur petugas. Tetapi, tiba-tiba, pelaku kembali mendekati petugas dan melakukan penyerangan.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya
Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca SelengkapnyaKondisi Terkini Sugapa Papua Usai Pembakaran Rumah Warga dan Penyerangan Pos TNI-Polri oleh KKB
Kapolres mengaku, aksi penyerangan disertai penembakan itu dilakukan KKB sejak Jumat (19/1) dari segala arah.
Baca SelengkapnyaKoalisi Masyarakat Sipil Kecam Pemberian Pangkat Jenderal Kehormatan Prabowo
Koalisi Masyarakat Sipil menilai Pemberian gelar jenderal kehormatan kepada Prabowo Subianto merupakan langkah keliru
Baca Selengkapnya