Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Damai dengan Sopir Truk yang Diinjak, Wakil Ketua DPRD Depok Tetap Terancam Sanksi

Damai dengan Sopir Truk yang Diinjak, Wakil Ketua DPRD Depok Tetap Terancam Sanksi Ketua DPD Golkar Depok Farabi A Rafiq saat memberikan keterangan pers. ©2022 Merdeka.com/Nur Fauziah

Merdeka.com - Kendati kasus sopir truk yang diinjaknya berakhir damai, Wakil Ketua DPRD Depok Tajudin Tabri tak lantas lepas dari sanksi partai. Bendahara DPD Partai Golkar Depok itu tetap terancam hukuman berat dari partainya, termasuk pemecatan.

Ketua DPD Golkar Depok Farabi A Rafiq mengatakan, sanksi kepada Tajudin belum dijatuhkan karena tim internal partai masih melakukan investigasi.

"Soal hukuman belum, karena kan tidak bisa secepat kilat. Kita tidak mau mengumpulkan data dari satu sisi, kita harus mengumpulkan data dari semua sisi, dari masyarakat, sopir yang bersangkutan, HTJ (Haji Tajudin), dan dari lain-lain," katanya, Selasa (27/9).

Tim Investigasi Masih Bekerja

Sejak viralnya kasus itu, Farabi langsung membentuk tim investigasi. Tim masih bekerja dengan meminta keterangan dari Tajudin.

Selain itu, tim juga akan menggali informasi dari saksi lain dan keterangan di lapangan. Setelah data terkumpul lengkap, barulah dilakukan rapat pleno yang hasilnya dilaporkan ke DPD Golkar Jawa Barat.

"Timsus akan melakukan kerjanya lagi, dan melakukan pemeriksaan, mengumpulkan data lalu memberikan kesimpulan dan rekomendasi kepada ketua untuk dilakukan pleno di DPD Golkar Kota Depok. Nah, hasilnya akan kami laporkan selanjutnya kepada DPD Golkar Provinsi Jabar," ujarnya.

Hasil pemeriksaan sementara tim investigasi Golkar terhadap Tajudin menyatakan tidak bermaksud melakukan tindakan kekerasan. Dia mengaku mendapat laporan dari warga yang kesal lantaran truk kembali menabrak portal pembatas.

Sepulang dari tugas kedinasan, Tajudin langsung ke lokasi dan menegur sopir truk itu. "Namun HTJ khilaf melakukan hal yang kami nilai berlebihan, dan yang bersangkutan sudah memohon maaf kepada masyarakat, sopir, dan partai, atas dasar khilaf tidak bermaksud demikian," sebut Farabi.

Kedua Pihak Sepakat Berdamai

Terkait kronologi kejadian pun sudah dibukukan secara resmi oleh tim investigasi partai. Mereka juga membukukan perihal adanya perdamaian antara sopir truk dengan Tajudin.

"Timsus juga sudah melaporkan sudah ada kemajuan yang signifikan pada kasus yang sudah terjadi, yaitu restorative justice di kepolisian dan sudah terjadi perdamaian di kedua belah pihak,” ucapnya.

Dia menegaskan, walau sudah berdamai namun Tajudin tetap terancam sanksi dari partai. Ancaman sanksi bisa dianggap ringan hingga berat tergantung dari hasil tim investigasi. "Termasuk ada kemajuan (restorative justice) ini saling memaafkan dan saling meminta maaf. Ini juga sudah jadi catatan sendiri bagi tim investigasi, tapi kita belum bisa mengambil keputusan karena kerjanya belum selesai," katanya.

Farabi menuturkan, partainya sangat mengedepankan sisi humanis dan melayani rakyat. Partainya juga tidak membenarkan adanya tindak kekerasan dalam bentuk apa pun.

"Intinya, kami partai yang humanis prorakyat bernapas kasih sayang tidak membenarkan apapun jenis tindakan kekerasan. Dan kami selalu terdepan melayani rakyat," tutupnya.

(mdk/yan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Truk Angkut Peziarah Kecelakaan hingga Tewaskan 5 Orang, Sopir Jadi tersangka

Truk Angkut Peziarah Kecelakaan hingga Tewaskan 5 Orang, Sopir Jadi tersangka

Kecelakaan itu terjadi karena sopir mengemudikan kendaraannya sebagai sarana angkutan penumpang.

Baca Selengkapnya
Usai Kabur, Sopir Truk Tambang Tewaskan Ibu-Anak di Parungpanjang Serahkan Diri & jadi Tersangka

Usai Kabur, Sopir Truk Tambang Tewaskan Ibu-Anak di Parungpanjang Serahkan Diri & jadi Tersangka

Truk yang terlibat kecelakaan tersebut diketahui melanggar aturan operasional angkutan khusus tambang.

Baca Selengkapnya
Pemprov DKI Tenggat Sepekan Peserta Pemilu Tertibkan Alat Peraga Kampanye: Sudah Membahayakan

Pemprov DKI Tenggat Sepekan Peserta Pemilu Tertibkan Alat Peraga Kampanye: Sudah Membahayakan

Terbaru, pengendara terlibat kecelakaan lantaran bendera partai di jalan Gatot Subroto, Jaksel

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Saingi Suara PDIP di Pileg, Golkar Bakal Rebut Kursi Ketua DPR?

Saingi Suara PDIP di Pileg, Golkar Bakal Rebut Kursi Ketua DPR?

Partai Golkar tidak pernah memiliki skenario untuk merebut kursi ketua DPR RI.

Baca Selengkapnya
PKS DKI Usung Sohibul Iman, Eks Wakil Ketua DPRD hingga Mardani Ali Sera untuk Pilkada DKI

PKS DKI Usung Sohibul Iman, Eks Wakil Ketua DPRD hingga Mardani Ali Sera untuk Pilkada DKI

Tetapi, keputusan akhir tetap ada di DPP karena diyakini tidak akan sembarangan menentukan dukungan untuk calon gubernur maupun wakil gubernur yang diusungnya

Baca Selengkapnya
Dirayu Golkar untuk Koalisi Pilkada Depok, PKS: Kalau klop, ada Janur Kuning

Dirayu Golkar untuk Koalisi Pilkada Depok, PKS: Kalau klop, ada Janur Kuning

Partai Golkar mulai merayu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk berkoalisi di Pilkada Kota Depok.

Baca Selengkapnya
Sidang Paripurna, PDIP dan PKB Minta Pimpinan DPR Serius Sikapi Wacana Hak Angket Pemilu

Sidang Paripurna, PDIP dan PKB Minta Pimpinan DPR Serius Sikapi Wacana Hak Angket Pemilu

Sebab, dia menilai saat ini pengawasan DPR RI pada Pemilu 2024 tak ada marwahnya.

Baca Selengkapnya
Caleg DPR di Depok Dipergoki Ketua RT Lakukan Serangan Fajar, Pendukung Kocar Kacir saat Dibubarkan

Caleg DPR di Depok Dipergoki Ketua RT Lakukan Serangan Fajar, Pendukung Kocar Kacir saat Dibubarkan

Ketua RT 01/RW 16 Cinere Depok memergoki Caleg DPR RI di Depok yang melakukan serangan fajar di masa tenang.

Baca Selengkapnya
Politikus PDIP Duga Ada Upaya Akali Hasil Pemilu untuk Ketua DPR dan Paksakan 1 Partai Dekat Penguasa Lolos

Politikus PDIP Duga Ada Upaya Akali Hasil Pemilu untuk Ketua DPR dan Paksakan 1 Partai Dekat Penguasa Lolos

Partai ini disebut-sebut masih dekat dengan penguasa di Istana.

Baca Selengkapnya