Dalam sidang, dr. Rica akui tujuan akhir Gafatar adalah berperang
Merdeka.com - Pengadilan Negeri (PN) Sleman, Yogyakarta, menggelar sidang lanjutan dugaan kasus penculikan dokter Rica Tri Handayani, dilakukan dua anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), Eko Purnomo dan Feni Orinanda, pada Kamis (16/6). Dalam persidangan, dokter Rica membeberkan tujuan akhir Gafatar adalah memerangi orang di luar kaum mereka, dengna dalih sesuai tuntunan Nabi Muhammad S.A.W.
Kesaksian Rika di ruang sidang berlangsung selama 2,5 jam. Dia menyatakan ada empat fase gerakan Gafatar.
"Fase pertama itu sembunyi-sembunyi, lalu mengajak secara terang-terangan, kemudian hijrah, dan yang terakhir perang," kata Rica saat bersaksi.
Rica mengaku pergi ke Kalimantan atas kemauannya sendiri, bukan karena paksaan.
"Waktu itu saya yakin bahwa Gafatar itu benar. Makanya saya mau menerima ajakannya tersebut," ujar Rica.
Di hadapan Ketua Majelis Hakim, Ninik Hendras Susilowati, Rica menyatakan bergabung dengan Gafatar sejak 2012. Saat itu dia masih kuliah di Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta. Selanjutnya, dia terus mengikuti gerakan itu bersama Feni Orinanda dan Eko Purnomo.
Rica kemudian mengaku sempat bingung saat diajak Feni dan Eko 'hijrah' ke Kalimantan, dengan alasan meniru Nabi Muhammad S.A.W., membangun kehidupan baru.
"Pada 26 Desember, Feny dan Eko menemui saya di rumah mertua di Yogyakarta. Kami pergi membeli berbagai persiapan untuk kepergian saya dan anak ke Kalimantan," ucap Rica.
Selanjutnya, dokter Rica bersama Feny dan Eko pergi menggunakan pesawat dari bandara Adisucipto, Yogyakarta, menuju Pontianak, Kalimantan. Sesampainya di sana, Rica berpindah-pindah ke Mempawah dan Pangkalan Bun. Sejak saat itu, dia mengaku malah merasa tidak nyaman.
"Saya merasa tidak nyaman dan bingung dibawa pergi ke mana-mana. Tujuannya itu membangun suatu koloni yang diridhoi Allah S.W.T. Ternyata ada gunjingan," lanjut Rica.
Persidangan itu kemudian dilanjutkan dengan mendengarkan keterangan tiga saksi lainnya. Yaitu Aditia Akbar Wicaksono (suami Rica), Sugiyanti, dan Cici Wahyu Adiningsih yang masih kerabat Rika. Rencananya sidang akan digelar kembali pada minggu depan.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ciri-ciri sakit kepala akibat darah tinggi berbeda dengan sakit kepala umum.
Baca SelengkapnyaSeorang dokter relawan mengungkap sebuah kejadian pilu mengenai sang pasien saat hendak melahirkan bayi.
Baca SelengkapnyaIa membenarkan jika dokter Lo Siauw Ging MARS saat ini sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu (RSKI) Solo.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dokter Saskia menyarankan agar tidak langsung mencuci muka setelah beraktivitas di luar ruangan atau terpapar sinar matahari.
Baca SelengkapnyaMenurut primbon, mata berkedut bisa saja pertanda baik. Tapi menurut medis, mata berkedut justru sesuatu yang normal, atau bahkan bisa menjadi tanda masalah.
Baca SelengkapnyaLangkah ratusan kader PDIP tersebut menyusul Maruarar Sirait yang telah pamit lebih awal.
Baca SelengkapnyaNamanya hingga kini tercatat sebagai orang Indonesia pertama yang menerima gelar Doktor di Universitas Gent, Belgia.
Baca SelengkapnyaSelain berkunjung ke dokter atau menggunakan cara-cara alami, doa sakit gigi bisa dibaca untuk memohon agar rasa sakit mereda.
Baca SelengkapnyaTim dokter saat ini masih melakukan perawatan dan observasi terkait kemungkinan gejala sisa.
Baca Selengkapnya