Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dahlan Iskan Gelisah Lihat Calon Pemimpin Berkualitas Kalah dengan yang Populer

Dahlan Iskan Gelisah Lihat Calon Pemimpin Berkualitas Kalah dengan yang Populer Dahlan Iskan. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan menyampaikan keresahannya terkait calon pemimpin Indonesia ke depan. Dia menilai, saat ini pemimpin yang terpilih hanyalah yang paling populer di masyarakat, bukan yang berkualitas.

Padahal, menurutnya, poin paling penting yang harus ada di dalam seorang pemimpin adalah kemampuannya dalam memajukan negara ini. Sayangnya, bagi Dahlan, masyarakat cenderung melihat kepopulerannya saja.

"Saya belum melihat indikasi bahwa ada jaminan yang terpilih adalah yang berkualitas. Tetap saja yang terpilih adalah yang populer, yang disenangi (masyarakat). Padahal yang disenangi belum tentu berkualitas. Tentu yang belum populer bisa nangis," ujar Dahlan Iskan dalam webinar ‘Membangun Kepemimpinan Indonesia Maju di Tengah Krisis Global’ yang diselenggarakan oleh Partai Gelora, Sabtu (15/8).

Mantan menteri yang dipilih oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini terlihat pesimis terhadap partai-partai yang tidak populer di masyarakat. Dia bahkan melihat tidak akan ada harapan bagi tokoh-tokoh partai seperti partai Gelora dan PKS untuk bisa menjadi pemimpin Indonesia kedepannya.

Dia mengklaim bahwa orang-orang di balik partai Gelora merupakan orang-orang yang mampu dan berkualitas. Menurutnya, orang-orang berkualitas ini cenderung sulit populer karena dianggap terlalu serius.

"Partai-partai seperti Gelora dan PKS kan mengandalkan kualitas, berarti tidak ada harapan tokoh-tokoh dari partai tersebut untuk bisa tampil menjadi pemimpin ke depan. Kenyataannya, yang mampu saja tidak cukup terpilih di era demokrasi seperti ini. Biasanya yang mampu ini sulit populer karena terlalu serius. Sementara yang populer tidak serius. Kalau semakin serius, tidak terlalu disukai (masyarakat)," ujar Dahlan.

Dia menambahkan bahwa apa yang ia ucapkan telah terbukti. Ia melihat, banyak pejabat di negara ini yang terpilih karena kepopulerannya. Tidak jarang juga ditemukan anggota DPR yang merupakan seorang public figure. Sehingga menurutnya, kualitas dan kemampuan seseorang tidak lagi menjadi prioritas utama yang harus dimiliki oleh para pejabat atau calon pemimpin Indonesia.

"Mengandalkan kemampuan saja tidak akan terpilih dan ini terbukti sekarang, orang-orang yang populer banyak yang terpilih," ucap Dahlan.

Mantan direktur utama PLN ini berharap, saat ini Indonesia harus bisa menyiapkan pemimpin yang mampu sekaligus populer. Sehingga bukan hanya mampu saja, namun juga harus dipersiapkan menjadi pemimpin yang populer di kalangan masyarakat. Hal ini agar mereka tidak kalah suara dari calon pemimpin yang hanya mengandalkan kepopuleran itu.

Dia merasa, tidak akan adil bila calon pemimpin yang mampu disandingkan dengan pemimpin yang sangat populer di masyarakat karena kebanyakan yang populer lah yang akan menang.

"Agenda ke depan adalah bagaimana orang-orang yang mampu itu bisa populer. Pada generasi pemimpin ke depan, persaingan itu harus antara yang mampu dan yang mampu. Jangan bersaing dengan yang populer. Kasian, kan capek gitu ujung-ujungnya yang populer yang menang," ujar Dahlan.

Dia menambahkan, sebenarnya kegelisahan yang ia rasakan saat ini sudah dialami lebih dulu oleh presiden SBY. Saat SBY akan lengser, Dahlan merasa bahwa SBY memiliki kerasahan tentang siapa pemimpin Indonesia selanjutnya. Apakah hanya mengandalkan kepopuleran saja atau mengandalkan kemampuannya untuk memajukan Indonesia.

"Kegelisahan seperti ini juga dialami oleh pak SBY. Pak SBY gelisah sekali, siapa yang akan meneruskan kepemimpinan beliau yang sukses. Yang saya tangkap dari kegelisahan pak SBY adalah 'Apakah pengganti saya nanti itu hanya orang yang populer atau mampu'. Kemudian beliau mencari cara bagaimana yang mampu itu bisa populer," pungkasnya.

(mdk/ray)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ucapkan Selamat Hari Pers Nasional, Cak Imin: Semoga Semakin Profesional dan Berkualitas

Ucapkan Selamat Hari Pers Nasional, Cak Imin: Semoga Semakin Profesional dan Berkualitas

Ucapkan Selamat Hari Pers Nasional, Cak Imin: Semoga Semakin Profesional dan Berkualitas

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Warga NU Silakan Renungkan Satu-Satu di Antara 3 Paslon, Siapa yang Terbaik

Cak Imin: Warga NU Silakan Renungkan Satu-Satu di Antara 3 Paslon, Siapa yang Terbaik

"Warga NU! silakan direnungkan! di antara tiga pasangan calon, dilihat siapa yang terbaik?" kata Cak Imin

Baca Selengkapnya
40 Kata Sindiran Halus, Tetap Menohok dan Jadi Ungkapan Jenaka khusus Buat Orang yang Bikin Jengkel

40 Kata Sindiran Halus, Tetap Menohok dan Jadi Ungkapan Jenaka khusus Buat Orang yang Bikin Jengkel

Kata sindiran halus namun menohok menjadi salah satu cara mengungkapkan rasa tak suka secara tidak langsung pada seseorang yang menjengkelkan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Perbedaan Pilihan Jangan Timbulkan Perpecahan Pasca-Pemilu, Perkuat Kembali Persaudaraan

Perbedaan Pilihan Jangan Timbulkan Perpecahan Pasca-Pemilu, Perkuat Kembali Persaudaraan

Perbedaan pilihan saat Pemilu lalu seharusnya bisa disikapi dengan bijak. Sudah saatnya semua pihak ikut menjaga situasi tetap tenang terlebih di bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya
Temui Buruh, Cak Imin Janji Tidak Ada Undang-Undang Simsalabim Jika Menang Pilpres 2024

Temui Buruh, Cak Imin Janji Tidak Ada Undang-Undang Simsalabim Jika Menang Pilpres 2024

Kebijakan diputuskan sesuai dengan aspirasi publik.

Baca Selengkapnya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa

Cak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa

Muhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.

Baca Selengkapnya
Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.

Baca Selengkapnya
Dagangan Tak Laku Sama Sekali, Pasangan Paruh Baya Ini Menangis Haru saat Ada Pembeli Borong Jualannya

Dagangan Tak Laku Sama Sekali, Pasangan Paruh Baya Ini Menangis Haru saat Ada Pembeli Borong Jualannya

Setiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.

Baca Selengkapnya