Curi HP Akbar 'Ajudan Pribadi', Alasan Ibu Ini untuk Sekolah Daring Anak
Merdeka.com - Dua pencuri handphone di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) yang merupakan anak dan ibu, diamankan Polres Kota Bandara. Hal tersebut diketahui setelah korbannya, Akbar, selebgram pemilik akun Ajudan Pribadi melaporkan kejadian itu ke Polres Bandara.
Kapolres Kota Bandara Soetta, Kombes Pol Adi Ferdian Saputra mengungkapkan korban, Akbar mulanya tidak menyadari Handphone miliknya lenyap, sesaat setelah tiba di Terminal 3 di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Rabu (17/2) lalu.
Pada waktu kejadian, Akbar sedang menunggu pesanan taksi untuk pulang ke rumahnya, setelah melakukan perjalanan udara.
"Saat di tengah perjalanan, korban baru sadar kalau telepon genggamnya hilang. Kemudian meminta sopir taksi untuk memutar balik," kata Kapolresta Bandara Soetta Kombes Pol Adi Ferdian, Tangerang, Rabu (24/2).
Setalah tiba di lokasi sebelumnya di Terminal 3 Bandara Soetta, Akbar tidak menemukan kembali handphone miliknya.
Dia pun kemudian meminta saudara iparnya yang saat itu bersama dengan Akbar, untuk melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Bandara.
"Jadi yang melaporkan memang bukan korbannya langsung tapi saudaranya karena yang bersangkutan sibuk," kata Adi.
Kemudian berdasarkan laporan itu, Satreskrim Polresta Bandara Soetta melakukan penyelidikan, dan berhasil mengungkap pelaku seorang Ibu berinisial S dan anaknya yang masih bersekolah.
"Dari hasil ungkap didapatkan dua orang yang kemudian kita lanjutkan untuk ditersangkakan," kata Kapolres.
Dari pemeriksaan dan keterangan pelaku, Handphone curian itu digunakan anaknya untuk bersekolah daring. Pelaku kemudian membuang sim card dari Handphone tersebut dan menghapus datanya.
"Pengakuannya, anaknya tidak punya HP (handphone) untuk sekolah online, sehingga HP tersebut diberikan kepada anaknya," ujarnya.
Dari keterangan polisi, pelaku mengaku memiliki riwayat penyakit kanker kelenjar getah bening. Ibu berinisial S itu diketahui juga merupakan single parent yang menghidupi anaknya sendiri.
"Atas pertimbangan itu, korban menyampaikan kepada penyidik untuk kiranya kasus tersebut dikesampingkan," ucap Adi.
Polisi juga kemudian mempertemukan korban dengan pelaku. Sehingga, penyidik lantas menerapkan restorative justice dan menyatakan keadilan tidak diputuskan di pengadilan.
Sementara itu, Akbar 'Ajudan Pribadi' selaku korban mengatakan, dirinya meminta kasus tersebut dihentikan sebagai bentuk rasa kemanusiaan.
"Kalau memang tidak ada HP untuk belajar online, nanti saya kasih uang untuk beli HP, jangan ambil HP orang lagi ya Bu," tegas Akbar.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
HP Satu Keluarga Lompat dari Apartemen Rusak, Polisi Kesulitan Usut Kabar Kepergian ke Solo dan Hutang Pinjol
Kesulitan melacak jejak digital satu keluarga itu setelah polisi melihat kondisi handphone sudah tidak utuh.
Baca SelengkapnyaAhli Hukum Kubu Aiman: Penyitaan Handphone Oleh Penyidik Potensi Pelanggaran HAM
Ahli hukum kubu Aiman mengingatkan sesuai KUHAP pasal 38 ayat 1 dalam rangka penyidik melakukan penyitaan harus atas izin ketua pengadilan setempat.
Baca SelengkapnyaCoba Pertahankan Handphone Kekasih, Pemuda Ini Kritis Dibacok Komplotan Begal di Kawasan Industri Pulogadung
Korban kritis terkena sabetan senjata tajam di perut dan tangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Fakta Baru Sekeluarga Tewas Bunuh Diri di Penjaringan, Ini Isi Handphone Korban
Satu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan dua anak nekat lompat dari lantai 21 apartemen Penjaringan
Baca SelengkapnyaAyahnya Pejabat Polisi Lulusan Akpol, Anaknya Pilih jadi Bintara Polri Sampai Tanya 'Papa Enggak Malu Kan?'
Saat mengetahui pilihan sang putra, sosok sang ayah disebut sempat merasa kaget.
Baca SelengkapnyaAda Aturannya, Pemilih Dilarang Gunakan Handphone saat di Bilik Suara
Larangan penggunaan handphone merupakan upaya untuk meminimalisasi potensi kecurangan.
Baca SelengkapnyaHandphone Disita Penyidik, Aiman Ketar-Ketir Pemberi Info Netralitas Aparat Terbongkar
Aiman menjalani pemeriksaan selama 12 jam sebagai saksi kasus dugaan penyebaran berita bohong.
Baca SelengkapnyaPerwira Polisi Ajak Anak Buah Makan Angkringan di Pinggir Jalan, Bilang ke Pedagang 'Ada yang Buat Kurus Enggak?'
Kapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo ikut turun lapangan bersama anggotanya saat tengah berpatroli malam.
Baca SelengkapnyaTak Tinggal Diam ketika HP Dijambret, Emak-Emak di Serang Kejar Pelaku hingga Tertangkap
Aksi berani ditunjukkan seorang emak-emak bernama Eni (54). Dia mengejar dua penjambret handphonenya hingga salah seorang di antara mereka tertangkap.
Baca Selengkapnya