Curhatan hati 'wong cilik' yang pilih dagang daripada nyoblos
Merdeka.com - Momen Pilkada Serentak rupanya tidak dirasakan seluruh lapisan masyarakat. Ada segelintir warga yang ogah mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) untuk menggunakan hak suaranya.
Contohnya di Kabupaten Bekasi. Di sana terdapat beberapa pemilih sehari-hari berjualan di pasar tradisional mengabaikan hak suara mereka. Bahkan, mereka mengaku tak pernah sekalipun mencari tahu visi misi pasangan calon yang berebut kursi Bupati Kabupaten Bekasi.
Riskivan, pria berusia 30 tahun, ini mengungkapkan tak pernah merasakan perubahan akan pelbagai janji kandidat pasangan calon di daerahnya. Bukan tanpa sebab, Riskivan menganggap janji manis kerap diungkapkan pasangan calon hanyalah bualan belaka. Alhasil, dia merasa tak ada sosok pantas menjadi kepala daerah bagi dirinya.
"Enggak ada yang kenal, juga enggak ada yang pantes jadi Bupati dan Wakil Bupati," kata seorang pedagang ayam di Pasar Babelan, Riskivan (30) saat ditemui wartawan, Rabu (15/2).
Lagi pula, lanjut Riski, sebagai 'wong cilik' dia mengaku tak pernah mengikuti perkembangan tahapan Pilkada di Kabupaten Bekasi. Bahkan, warga Babelan Kota ini tak pernah membaca surat kabar atau bermain media sosial untuk mengenal pasangan calon.
"Enggak terlalu ngikutin, jadi kurang paham juga misi dan visi mereka. Lebih baik berdagang," kata pria yang sejak Subuh berada di pasar tradisional tersebut.
Hal senada juga diungkapkan Indriyana (39). Pedagang sayur di Pasar Babelan ini tidak merasakan langsung perubahan. Padahal, di daerahnya sudah 2 kali berganti kepemimpinan, namun semuanya jalan di tempat.
"Kalau pemilihan presiden waktu itu nyoblos, sekarang mendingan jualan, jelas untungnya dapat uang untuk keluarga," ujar dia.
Sementara itu, Ketua KPUD Kabupaten Bekasi, Idham Holik mengatakan, pihaknya menargetkan partisipasi pemilih di wilayah setempat mencapai 77,5 persen dari jumlah daftar pemilih sebanyak 1.974.831.
"Pilkada sebelumnya partisipasi pemilih hanya 52 persen, kami berharap kali ini meningkat, sebab warga sendiri yang akan menentukan kepala daerahnya," ujar Idham.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Baru Coblos 2 Surat Suara, Nenek di Garut Meninggal di TPS Pasirwangi
Nenek diketahui tiba-tiba limbung saat hendak memilih calon di kertas ketiga lalu kemudian dinyatakan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaJarak ke TPS Jauh, Ratusan Warga di Daerah Sumut Ini Harus Nyoblos di Rohil di Riau
Langkah itu diambil agar warga tetap bisa menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaDeretan TPS Unik, Bikin Nyaman Si Pemilih saat Nyoblos di Bilik Suara
Di TPS inilah, para pemilih akan menentukan pilihannya dengan mencoblos capres dan caleg pilihannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaMengintip Persiapan Pencoblosan Pemilu di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini
Penduduk di Perbatasan Skouw RI-PNG ada suku dari berbagai daerah di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJelang Sidang Perdana Sengketa Pilpres, Cak Imin Minta Doa ke Relawan
Cak Imin berharap agar Tim Hukum Nasional (THN) AMIN bisa sukses dalam sidang sengketa tersebut.
Baca SelengkapnyaSyok Malah jadi Tersangka Usai Lawan Pencuri, Penggembala Kambing Jatuh Sakit & Tak Mau Makan
Sakit Paru-Paru yang diderita Muhyani kembali kambuh. Dia batuk tak henti-henti.
Baca SelengkapnyaHati-hati, Ternyata Memotret Orang yang Tidur untuk Bahan Lucu-lucuan Bisa Dipidana
Ternyata, memotret orang lain yang sedang tertidur diam-diam sebagai bahan lucu-lucuan bisa dipidana sampai 12 tahun.
Baca SelengkapnyaDukung Pemilu 2024 Satu Putaran, Bahlil Ajak Seluruh Masyarakat untuk Mencoblos ke TPS
Ketua TKS Prabowo-Gibran ajak seluruh lapisan masyarakat untuk ke TPS tanggal 14 Februari 2024.
Baca Selengkapnya