Cuma berbekal pelampung, anggota TNI berenang melintasi Selat Madura
Merdeka.com - Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) Lukman menegaskan bahwa saat ini banyak 'kiriman' sampah dari Surabaya yang terlihat di tepi Jembatan Suramadu sisi Madura. Dia berharap Pemkot Surabaya dan Pemkab Bangkalan agar melakukan tindakan serius untuk mengatasi sampah kiriman tersebut.
"Kami sendiri sudah sering bersih-bersih di sana, tapi kiriman sampah itu banyak dan terus," kata Brigjen (Mar) Lukman pada acara Renang Selat Madura di Lapangan Tembak Mako Pasmar-1, Gedangan, Sidoarjo, Senin (25/4).
Lukman menambahkan, tindakan serius itu penting seiring dengan upaya mempromosikan Jembatan Suramadu sebagai objek wisata. Terutama wisata di bawah jembatan, sehingga wisatawan akan tertarik.
"Kami mengadakan Renang Selat Madura di bawah Jembatan Suramadu tanpa alat dan hanya dengan seragam militer, kecuali pelampung sebagai syarat safety, juga untuk mempromosikan objek wisata Jembatan Suramadu yang selama ini hanya didengar," beber Lukman.
Brigjen (Mar) Lukman mengatakan pagelaran Renang Selat Madura pada 28 April dengan banyak tujuan, di antaranya latihan bagi prajurit, upaya mempromosikan wisata di Suramadu, kampanye lingkungan, dan kemaritiman.
Dia mengatakan jumlah sampah yang ada di bawah Jembatan Suramadu sama banyaknya dengan ubur-ubur yang bisa mengganggu para peserta renang Selat Madura.
"Ada fenomena ubur-ubur yang menarik di tepi Jembatan Suramadu pada sisi Madura, tapi jumlah ubur-ubur itu sama banyaknya dengan sampah yang merupakan kiriman dari Surabaya itu," katanya.
Sebagai puncak acara HUT Ke-15 Pasmar-1 yang dirayakan pada 22 Maret lalu, Renang Selat Madura itu diharapkan dapat memecahkan rekor MURI untuk perenang terbanyak yang melintasi Selat Madura yakni 2.016 prajurit.
"Tapi, rekor MURI itu bukan tujuan utama, karena hal terpenting adalah meningkatkan latihan fisik bagi prajurit kami," katanya di sela acara yang juga dihadiri mitra kemaritiman dari HNSI Surabaya dan LSM Nol Sampah.
Namun, lanjutnya, latihan Renang Selat Madura itu bukan main-main, karena arus di bawah Jembatan Suramadu bukan tantangan yang dapat dianggap ringan.
"Untuk itu, kami sudah mengadakan latihan selama satu bulan," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menyusuri Bekas Rumah Pemotongan Hewan Peninggalan Belanda di Semarang, Kini Kondisinya Angker dan Terbengkalai
Rumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.
Baca SelengkapnyaMenilik Kondisi Kota Surabaya Tahun 1600-an, Dua Putra Bupati Berebut Jadi Pemimpin
Surabaya pernah jadi daerah paling kuat di Jawa bagian timur
Baca SelengkapnyaSungai Tuntang Meluap Sebabkan Jalur Semarang - Grobogan Lumpuh Total, Ini Penampakannya
Air bah tersebut merupakan kiriman dari Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
'Suhu' Lapangan Diperintah Komandan Pakai Seragam Dinas Polisi, Begini Potretnya Langsung jadi Sorotan
Polisi tersebut nampak tampil nyentrik dan unik di antara anggota lainnya.
Baca SelengkapnyaSantai Berkaos Oblong, Bintang 2 TNI Datangi Para Pemulung Bikin Terenyuh 'Pelukan Sayang Sang Jenderal
Menemui para pemulung, sosoknya pun menuai kebahagiaan sembari berpenampilan santai.
Baca Selengkapnya30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta
Kondisi arus balik landai lantaran belum semua pemudik kembali ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaPenuh Rintangan Berat, Begini Detik-Detik Penyerbuan Tentara Belanda dari Salatiga ke Yogyakarta pada Agresi Militer II
Masyarakat setempat bersikap wajar dalam bereaksi terkait adanya konvoi itu.
Baca SelengkapnyaKeseruan Prajurit TNI di Semarang Ikut Lomba 17-an, Ingin Lebih Dekat dengan Warga
Melalui acara tersebut, mereka ingin menunjukkan bahwa mereka bisa diandalkan untuk membantu kesulitan masyarakat.
Baca SelengkapnyaJelang Cuti, Para Taruna Akpol Tampan Ini Diberi Pesan dari Komandan, Dilarang Hidup Mewah hingga Jaga Nama Baik
Isi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.
Baca Selengkapnya