Kasus Covid-19 dari Klaster Industri Bekasi Mulai Melandai
Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten Bekasi menyebut kasus Covid 19 dari klaster industri sudah melandai. Rata-rata per hari, temuan kasus baru tidak lebih dari sepuluh.
"Sejak satu minggu terakhir melandai," kata Jubir Satgas Percepatan Penanganan Covid 19 Kabupaten Bekasi Alamsyah ketika dihubungi pada Kamis (22/10).
Kasus dari klater industri menjadi perhatian serius Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Sebab dari klaster ini, pertumbuhan kasus cukup tinggi dan menyumbang 62 persen dari seluruh kasus. Wilayah Kabupaten Bekasi sampai sekarang masih zona merah.
Alamsyah mengatakan, ada 62 perusahaan di Kabupaten Bekasi baik di kawasan maupun luar kawasan industri yang melaporkan temuan kasus Covid 19. Jumlahnya mencapai 2.300, 1.500 di antaranya merupakan penduduk Kabupaten Bekasi.
"Sekarang masih ada kasus, tapi sedikit. Rata-rata harian di bawah sepuluh," kata Alamsyah.
Meski demikian, kata dia, pemerintah terus melakukan tes masif menggunakan PCR. Rata-rata dalam sehari, ada 300 spesimen yang diambil dari masyarakat yang kontak erat dari kasus di perusahaan.
Dilansir dari situs resmi pemerintah, ada 201 kasus baru dalam dua hari terakhir. Sumbernya, menurut Alamsyah, dari kontak erat kasus di perusahaan dan tes masif di masyarakat yang pernah kontak erat dengan pasien di rumah sakit.
Adapun secara kumulatif kasus di Kabupaten Bekasi sudah mencapai 4.005, dengan angka kematian 51 pasien. Sementara itu, kasus aktif sekarang 214, sedangkan pasien sembuh sebanyak 3.730.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lusa, Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Bahan Peledak di Kalimantan Timur
Pabrik ini mampu memproduksi sekitar 75 ribu ton bahan peledak setiap tahunnya.
Baca SelengkapnyaLedakan di Pabrik Semen Padang Indarung V, Begini Kondisi Korban
Ledakan terjadi di pabrik Semen Padang Indarung V, Sumbar, Selasa (20/2) sekitar pukul 11.00 WIB. Empat pekerja mengalami luka bakar akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaBRIN: Puting Beliung di Rancaekek Disebabkan Perubahan Tata Guna Lahan, Tanda-Tanda Alami Pemanasan Intensif
Perubahan tata guna lahan di Rancaekek dari sebelumnya kawasan hijau menjadi industri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaMenguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia
Industri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.
Baca SelengkapnyaTahun Depan, KRL Jabodetabek Ditargetkan Bisa Angkut 1,2 Juta Penumpang per Hari
Angka ini diperkirakan naik seperti sebelum pandemi covid-19.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnya