Cerita warga soal angkernya pesisir Delod Berawah dan dua gadis berambut panjang
Merdeka.com - Pesisir Desa Delod Berawah, Kecamatan Mendoyo, Jembrana Bali, tidak hanya terkenal dengan kafe yang menyajikan minuman beralkohol dan perempuan berpenampilan seksi. Kawasan pesisir Delod Berawah juga terkenal angker. Warga mengaku menjadi saksi keangkeran kawasan yang ramai dikunjungi saat sore dan malam hari tersebut.
"Di sini jangan main-main, tempatnya angker. Banyak yang melihat makluk gaib di tempat ini. Mahluk gaib itu bisa muncul siang, sore ataupun tengah malam," ujar Bendesa Delod Berawah, Nengah Milodana saat ditemui akhir pekan kemarin.
Kepercayaan warga, ada dua gadis berambut panjang dan bertubuh tinggi yang menghuni pohon ketapang besar. Pohon ketapang tersebut tumbuh persis di pinggir pantai Delod Berawah. Tepatnya di depan warung kuliner yang dibangun Pemkab Jembrana.
"Pernah ada penjual sate dipanggil dua gadis berambut panjang yang memanggil mau beli sate. kejadian itu tengah malam, tapi begitu didekati dua orang gadis itu hilang," ujar Milodana.
Dia melanjutkan, ada juga warga yang pernah melihat dua gadis berambut panjang itu namun langsung menghilang. Di lokasi itu juga kerap terjadi kejadian-kejadian aneh.
"Kemarin saya juga mengalami kejadian aneh saat bersih-bersih untuk persiapan upacara Melasti. Saya suruh warga untuk potong dua pohon dengan gergaji mesin, tapi saat mau dipotong pohonnya tidak putus-putus, malah mesinnya mati. Padahal pohonnya kecil," tutur Milodana.
Setelah menghaturkan sesajen berupa permen dan sebatang rokok di bawah pohon yang hendak dipotong, barulah kedua pohon itu bisa dipotong.
Dia percaya sejumlah kejadian aneh karena lokasi tersebut dihuni dua gadis berambut panjang. Namun dia tidak mengetahui sosok dua gadis yang sering menampakan diri tersebut.
Beberapa bulan lalu, pohon ketapang yang menjadi tempat tinggal dua gadis berambut panjang tersebut tumbang karena abrasi. Tapi hingga kini pohon ketapang itu masih hidup dan tidak ada yang berani memotongnya.
"Beberapa warga meminta saya untuk memotong pohon ketapang yang tumbang tersebut, tapi saya tidak berani memotongnya, biarpun diberi upah yang banyak dan warga yang lainpun tidak berani memotongnya," tutup Milodana.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pohon Cemara di Temanggung Ini Usianya Mencapai 500 Tahun, Jadi Cikal Bakal Terbentuknya Sebuah Desa
Pohon itu dikeramatkan oleh warga setempat. Bahkan warga sengaja membangun pagar besi mengelilingi pohon keramat itu
Baca SelengkapnyaJajaran Jenderal Bintang Tiga & Dua Polisi Kuliner Malam, Lahap Makan Pecel Pakai Tangan
Singgah di warung tenda pecel, sang jenderal menikmati hidangan dengan lahap.
Baca SelengkapnyaTiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir
Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaDitolak Bidan Desa, Ibu di Pelosok Jember Melahirkan di Pinggir Jalan
Perempuan tersebut bernama Kholila (37), warga Desa Jambesari, Kecamatan Sumberbaru yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh perkebunan.
Baca SelengkapnyaMelihat Desa Petani Unik di Jepang, Alamnya Cantik & Ladang Tertata Rapi
Banyak warga lokalnya menggunakan ladang untuk dijadikan sebagai lahan menanam sayur-sayuran.
Baca SelengkapnyaWarga Cimanggis Ditemukan Tewas Membusuk dalam Kamar Kos di Pondok Cina Depok
Sesosok mayat pria ditemukan dalam kondisi membusuk dalam kamar kos di Jalan Jambu, Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, Depok, Kamis (8/2).
Baca SelengkapnyaBerendam di Sejuknya Curug Ngumpet Gunung Salak, Dipercaya Bikin Enteng Jodoh
Selain mendapat kesegaran, berendam di Curug Ngumpet dipercaya bikin enteng jodoh
Baca SelengkapnyaWaspada, Ditemukan Mie Kuning Basah Berformalin di Depok
Selanjutya BPOM telah melakukan pembinaan kepada pedangnya untuk tidak menjual produk makanan yang mengandung zat kimia berbahaya.
Baca Selengkapnya