Derita tenaga honorer tak cukup penuhi kebutuhan hidup
Merdeka.com - Kesejahteraan tenaga honorer di negeri ini masih jauh dari harapan. Status itu membuat mereka kesulitan untuk sekadar memenuhi hajat hidup.
Pemerintah pun terkesan abai atas kondisi ini. Padahal, keberadaan honorer sangat penting dalam menjalankan tata kelola instansi pemerintahan terutama pendidikan.
Hal ini dirasakan betul oleh Miyoto, salah satu pegawai Tata Usaha (TU) di SMA 105 Jakarta. Statusnya sebagai tenaga honorer sejak 1993 belum juga meningkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) sampai sekarang.
"Saya sudah 22 tahun mengabdi. Dari tahun 1993 sampai sekarang tidak ada pengangkatan," ujar Miyoto saat berbincang dengan merdeka.com di sela unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (29/4).
Miyoto mengatakan, penghasilan yang didapatkan tidak cukup untuk menghidupi istri dan satu orang anaknya. Di samping itu, dia harus menyisihkan penghasilan untuk biaya tinggal.
"Kalau untuk kebutuhan hidup tidak cukup, apalagi untuk ngontrak saja sudah berapa?" terang Miyoto.
Selanjutnya, kata Miyoto, terdapat 17 orang tenaga honorer di tempat kerjanya yang belum juga diangkat sebagai PNS.
"Semuanya tenaga struktural dan ada 1 orang guru yang belum diangkat," ungkap dia.
Lebih lanjut, Miyoto berharap pemerintah segera mengangkatnya menjadi PNS. Namun demikian, dia pun tidak mau memaksakan harapannya agar dipenuhi.
"Kalau tidak bisa diangkat PNS, minimal kesejahteraan saya bisa ditingkatkan," pungkas Maryoto.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pernah Tak Digaji hingga Dijauhi Saudara, Perempuan Asal Tuban Kini Sukses Kembangkan Toko Kelontong yang Selalu Ramai Pembeli
Kata-kata pepatah yang berbunyi “kehidupan seperti roda sedang berputar” menggambarkan kehidupan Yati.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter
Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaDitegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang
Aksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hati-hati, Ternyata Memotret Orang yang Tidur untuk Bahan Lucu-lucuan Bisa Dipidana
Ternyata, memotret orang lain yang sedang tertidur diam-diam sebagai bahan lucu-lucuan bisa dipidana sampai 12 tahun.
Baca SelengkapnyaKisah Guru Honorer 36 Tahun Ngajar, Upah Tak Cukup Sampai jadi Pemulung Usai Mengajar
Berjibaku memenuhi kebutuhan hidup, sang guru lantas rela menjadi pemulung usai mengajar.
Baca SelengkapnyaHidupnya Mengais Makanan dari Tong Sampah Mirip Gelandangan, Tapi Ternyata Miliuner yang Punya 10 Rumah
Hidupnya Mengais Makanan dari Tong Sampah Mirip Gelandangan, Tapi Ternyata Miliuner yang Punya 10 Rumah
Baca SelengkapnyaDatangi Prajurit di Perbatasan, Kasad Beri Pesan Mendalam 'Fokus, Ingat Ada Anak Istri Menunggu'
Isinya seputar profesionalisme, fokus, hingga keluarga.
Baca SelengkapnyaGerindra Pertimbangkan Pentolan Dewa 19 Ahmad Dhani Maju Pilwakot Surabaya
Ahmad Dhani masih fokus pada pencalonannya di Dapil Jatim I DPR RI.
Baca SelengkapnyaSering Mengurusi ODGJ, Potret Semringah Polisi Baik Saat Liburan Bersama Keluarga 'Adem Banget Mendekat Air Terjun'
Purnomo Polisi Baik di tengah kesibukannya melakukan aksi sosial sedang meluangkan waktu untuk liburan bersama keluarga di sebuah air terjun yang sejuk dan asri
Baca Selengkapnya