Cerita Prabowo Subianto 19 Tahun Dilarang Masuk Amerika Serikat
Merdeka.com - Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tidak ditolak untuk masuk wilayah Amerika Serikat. Bahkan Dasco menyatakan, AS kini mengundang Prabowo untuk berkunjung ke negeri Paman Sam.
Seperti diketahui, Prabowo Subianto sempat dilarang masuk Amerika Serikat. Peristiwa itu terjadi pada tahun 2000 lalu. Kala itu, Kementerian Luar Negeri AS menolak Prabowo Subianto karena alasan kasus masa lalu yang pernah dialaminya.
Kini larangan tersebut resmi dicabut Amerika Serikat. Berikut cerita Prabowo Subianto yang sempat dilarang masuk Amerika Serikat:
Dilarang Masuk Saat akan Hadiri Wisuda Sang Anak
Sebuah laporan dari koran the New York Times pada Maret lalu mengatakan bahwa pada tahun 2000 Kementerian Luar Negeri Amerika menolak visa mantan letnan jenderal itu untuk menghadiri wisuda anaknya, Didiet Prabowo, di universitas di Boston, tetapi tidak pernah mengatakan alasannya.
Didiet memang menghabiskan sebagian masa sekolahnya di Boston, AS. Setelah di Boston, Amerika Serikat, Didit Prabowo kemudian tinggal di Paris, Prancis.
Alasan Larangan Masuk Amerika Serikat
Alasan Prabowo ditolak masuk Amerika Serikat karena terkait kasus HAM pada tahun 1998. Prabowo mengatakan kepada Reuters pada 2012, bahwa visanya ditolak untuk ke AS karena adanya tuduhan menyebut dirinya telah menghasut kerusuhan yang menewaskan ratusan orang, setelah penggulingan Soeharto. Tapi Prabowo telah membantah melakukan kesalahan.
Menurut Amnesty International, Prabowo dipecat dari militer Indonesia pada 1998 atas perannya, ketika masih menjadi komandan di Komando Pasukan Khusus (Kopassus), dalam hilangnya para pegiat politik.
Dokumen Rahasia AS Terkait Prabowo
AS memiliki sekitar 34 dokumen rahasia tentang serangkaian laporan saat masa pra reformasi. Salah satu dokumen itu berisi bahwa Prabowo Subianto disebut memerintahkan Kopassus untuk menghilangkan paksa sejumlah aktivis pada 1998.
Dokumen-dokumen itu berisi berbagai jenis laporan dari Agustus 1997 sampai Mei 1999, dan dirilis oleh lembaga Arsip Keamanan Nasional (NSA).
Kemudian di salah satu dokumen itu berisi percakapan antara Prabowo Subianto yang kala itu menjabat sebagai Komandan Kopassus dengan Asisten Menteri Luar Negeri AS, Stanley Roth. Percakapan dilakukan dengan telegram pada November 1997.
Prabowo dan Stanley Roth kala itu membicarakan soal situasi di Indonesia dan juga soal kepemimpinan Presiden RI ke-2 Soeharto.
Prabowo menyebut Soeharto sebagai orang yang pintar dan memiliki daya ingat yang tajam. Di sisi lain, Prabowo juga menyebut bahwa mertuanya tersebut tidak selalu bisa memahami persoalan dan tekanan dunia.
"Akan lebih baik jika Soeharto mundur pada Maret 1998 dan negara ini bisa melakukan proses transisi kekuasaan secara damai", sebut Prabowo dalam dokumen itu.
"Entah proses itu terjadi Maret atau perlu beberapa tahun lagi, kepemimpinan Soeharto akan berakhir," kata Prabowo.
Prabowo Sudah Diizinkan Masuk AS
Kini, setelah sekian lama dilarang masuk AS, Prabowo diklaim boleh memasuki negeri Paman Sam. Klaim itu disampaikan oleh Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.
"Memang sejak jadi Menhan ada beberapa dari negara yang kemudian bersilaturahmi kepada Pak Prabowo, termasuk dari tim Amerika Serikat. Kemudian dalam silaturahmi itu juga menyampaikan undangan untuk berkunjung," kata Sufmi Dasco Ahmad.
Prabowo Boleh Masuk AS karena Jadi Pejabat?
Pada tahun 2000, Kementerian Luar Negeri menolak visa Prabowo untuk bisa masuk ke AS. Namun, kemungkinan besar Kemenlu AS mengizinkan Prabowo jika resmi menjadi pejabat negara.
Hal ini berkaca pada kasus Perdana Menteri India Narendra Modi. Saat itu, visa Modi juga ditolak AS pada 2005 karena kasus pelanggaran sangat parah dari kebebasan beragama.
Namun setelah Modi terpilih menjadi PM India, akhirnya ia diperbolehkan masuk ke AS. Modi juga diberikan visa A-1 khusus kepala negara. Saat itu, Modi diundang oleh Presiden AS ke-44 Barack Obama ke Gedung Putih. Obama juga sempat mengucapkan selamat kepada Modi melalui sambungan telepon.
Seorang pejabat Kemenlu AS mengatakan Kemenlu tidak membahas kasus-kasus visa individual. "Pelamar yang melakukan perjalanan untuk urusan bisnis kenegaraan atas nama pemerintah, mereka harus tunduk pada alasan terbatas dari keadaan tak dapat dipilih di bawah hukum imigrasi Amerika. Namun, kami tidak bisa berspekulasi mengenai hasil dari aplikasi visa," kata pejabat itu.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo Cerita Kedekatan dengan Semua Presiden Indonesia, Nama Megawati Tak Disebut
Prabowo mengucapkan terima kasih kepada presiden-presiden sebelumnya.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Prabowo Mendapat Julukan Sahabat Santri Indonesia
Prabowo menyatakan bahwa julukan ini merupakan suatu kehormatan baginya.
Baca SelengkapnyaCerita Prabowo Diingatkan Tim Karena Tak Baca Naskah Saat Pidato
Prabowo mengaku memiliki tim yang diisi oleh orang-orang terbaik untuk merumuskan Indonesia ke depan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Momen Prabowo Bertemu dengan Cucu Zulkifli Hasan yang Jago Bahasa Inggris, Kaget saat Dengar Cita-Citanya
Sebuah video memperlihatkan cucu Zulkifli Hasan yang berbincang dengan Prabowo Subianto dan ingin bercita-cita sebagai presiden Amerika, bikin Prabowo terkejut.
Baca SelengkapnyaPrabowo Diam-Diam Bertemu SBY Jumat Malam, Bahas Apa?
Prabowo Subianto ternyata diam-diam bertemu dengan SBY Jumat malam
Baca SelengkapnyaPrabowo: Jangan Termakan Cuci Otak Indonesia Negara Miskin dan Tidak Mampu
Prabowo mengaku kagum dengan negara barat, tapi masalahnya mereka tidak mencintai Indonesia.
Baca SelengkapnyaPrabowo: Selamat Hari Pers, Terima Kasih Atas Dukungan dan Kerja Samanya
Prabowo menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kerja sama rekan-rekan media
Baca SelengkapnyaPrabowo Bertemu Surya Paloh, Bahlil Bicara Peluang NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran
Prabowo Subianto selalu terbuka menerima Partai NasDem bergabung ke koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaCerita Prabowo Jadi Menhan Tiba-Tiba Jalan Menuju Rumahnya di Hambalang Bagus
Prabowo bercerita jalan menuju rumahnya di kawasan Hambalang, Bogor belum bagus di tahun 2014.
Baca Selengkapnya