Cerita Polwan Beragama Kristen di Kupang Jadi Ibu Asuh Puluhan Bintara Muslim
Merdeka.com - Seorang Polisi Wanita (Polwan) di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Aiptu Ona Pattipeilohy, benar-benar mengaplikasikan nilai-nilai toleransi. Perempuan yang menganut agama Kristen Protestan ini rela menjadi ibu asuh puluhan bintara Polri beragama Islam.
Rumah yang didiami Aiptu Ona di Jalan Kancil, Kelurahan Bakunase I, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang kini dihuni puluhan bintara Polri dari berbagai daerah di Pulau Jawa. Ada yang berasal dari Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Seluruhnya beragama Islam.
Perbedaan keyakinan dan suku ini tidak menjadi sekat bagi Aiptu Ona dan anak-anak asuhnya. Polwan senior ini membebaskan puluhan bintara remaja itu beraktivitas sesuai dengan keyakinan masing-masing.
"Di rumah saya ada salib, tapi saya bebaskan anak-anak asuh menggunakan rumah saya untuk mengaji dan menggelar kegiatan agama muslim," ungkap Aiptu Ona di Mapolda NTT, Rabu (1/9).
Aiptu Ona Pattipeilohy ©2021 Merdeka.comAiptu Ona menyadari anak-anak asuhnya yang masih remaja jauh dari bimbingan orang tua, sehingga akan sangat rentan terpengaruh pergaulan. Agar mereka tidak salah jalan dan menjadi polisi teladan, dia tak lelah membimbing mereka. "Maka dari itu penebalan iman perlu dilakukan melalui kegiatan keagamaan masing-masing," tandasnya.
Aiptu Ona yang juga eks anggota BNN Provinsi NTT ini berharap, anak-anak asuhnya disiplin tugas dan beriman, sehingga menjadi polisi yang teladan dan presisi.
"Saya ingin membangun toleransi dan membentuk karakter anak asuh saya, apalagi mereka masih remaja dan jauh dari orang tua," ujarnya.
Sebagai senior, Aiptu Ona merasa terpanggil untuk mengajarkan toleransi pada para bintara Polri ini. "Saya ingin menunjukkan bahwa NTT adalah daerah toleransi. Tetangga saya semuanya muslim. Jadi kalau saya buat pengajian di rumah, mereka pun saya perbolehkan ikut tapi tetap dengan protokol kesehatan yang ketat," pungkas mantan Kanit PPA satuan Reskrim Polres Kupang Kota ini.
Aiptu Ona menggelar pengajian rutin bagi para anak-anak asuh dan rekan, maupun para tetangga, di rumahnya. Dia selalu berkoordinasi dengan ustaz di Masjid Bakunase untuk memimpin kegiatan itu.
Pengajian di kediaman Aiptu Ona Pattipeilohy. ©2021 Merdeka.comSudah dua tahun terakhir Aiptu Ona menjalankan peran sebagai ibu asuh bagi para bintara Polri dari luar wilayah NTT.
"Saya merangkul mereka karena mereka jauh dari keluarga dan agar mereka tidak salah jalan, apalagi mereka masih usia remaja sehingga perlu dirangkul dengan hal positif. Saya bersyukur puluhan anak asuh saya taat beragama dan tidak membuat pelanggaran saat bertugas," tandasnya.
Suatu waktu, Aiptu Ona merayakan ulang tahun salah seorang bintara Polri asal Jawa Timur yang tinggal di rumahnya. Saat itu Ustaz Handi Bandi dari Jawa Barat yang sedang bertandang ke rumah tetangganya diundang untuk memimpin pengajian di rumah.Ustaz Handi terharu dengan pelayanan Aiptu Ona yang menjunjung tinggi toleransi. Dia juga memuji sikap perempuan yang mengikhlaskan rumahnya untuk meningkatkan toleransi.
Senior Polwan yang juga Pakor Polwan di Polda NTT, AKBP Helen Pattikawa mengapresiasi dan memuji sikap toleransi Aiptu Ona. "Ada toleransi, kepedulian dan empati dari Aiptu Ona karena tidak semua orang punya rasa itu," ujar Kabag Watpers Biro SDM Polda NTT ini.
Helen menilai Aiptu Ona memiliki kepedulian untuk membimbing dan membina junior. "Ini bukti bahwa Polwan memberi yang terbaik," tambahnya.
Dia berharap Polwan membuktikan kemampuannya karena pimpinan Polri selama ini sudah menerapkan aspek kesetaraan, di mana Polwan pun diberikan jabatan yang sama dengan polisi pria.
"Memberikan toleransi jarang tetapi karena keterpanggilan dan rasa empati, maka kehadiran Aiptu Ona mampu menciptakan suasana toleransi dengan tidak membedakan agama, suku dan ras. Tindakan ini memberi rasa aman," tutup Helen.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Toleransi Terindah, Beginilah Momen Satu Keluarga Beda Keyakinan 'Kami Semua Kristen Punya Ponakan Islam'
Keluarga ini dianggap punya toleransi tinggi karena anggotanya beda agama.
Baca SelengkapnyaJenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah
Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaPerwira Polisi Ajak Anak Buah Makan Angkringan di Pinggir Jalan, Bilang ke Pedagang 'Ada yang Buat Kurus Enggak?'
Kapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo ikut turun lapangan bersama anggotanya saat tengah berpatroli malam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hari Pencoblosan Semakin Dekat, Polisi Gandeng Tokoh Agama Cegah Konflik di Pemilu
Polisi menggandeng tokoh agama untuk memastikan tahapan Pemilu berjalan damai.
Baca SelengkapnyaIndahnya Toleransi, Prajurit TNI Ini Unggah Momen Disiapkan Takjil oleh Ibu Pendeta
Di tengah ramainya war takjil, pria ini justru unggah momen disiapkan takjil oleh mama pendeta.
Baca SelengkapnyaJenderal Non Akpol Mudik Bareng Adiknya Brigjen TNI dan Perwira Polisi, Sungkem ke Ibu Sebelum Ramadan
Dua jenderal TNI-Polri bersaudara mudik bareng sebelum Ramadhan.
Baca SelengkapnyaMomen Suami TNI Pamit ke Istri Polisi Berangkat Tugas ke Papua, Ungkapan Hati Sang Polwan Luar Biasa
Video merekam momen pamitan prajurit TNI dengan istri polwan sebelum berangkat tugas ke Papua.
Baca SelengkapnyaPerwira Polisi Pamer Otot Bareng Pensiunan Jenderal Eks Kapolri, Sang Ayah Dipuji Awet Muda
Berikut potret perwira polisi pamer otot bareng pensiunan Jenderal eks Kapolri.
Baca SelengkapnyaAyahnya Tentara Anaknya Diberi Nama Satuan Bantuan Tempur di TNI AD, Kini Jadi Jenderal Bintang 2 di Polri
Sosok jenderal polisi ini miliki nama dari satuan bantuan tempur milik TNI AD. Ternyata ada cerita di baliknya.
Baca Selengkapnya