Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita pilu bocah 11 tahun jadi TKI di Arab Saudi

Cerita pilu bocah 11 tahun jadi TKI di Arab Saudi pelatihan TKI. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Usianya baru 11 tahun ketika dikirim ke Arab Saudi untuk menjadi pembantu rumah. Kini tanpa terasa, sudah 13 tahun berlalu bagi gadis ini berada di Arab Saudi.

Celakanya, Warni Uwas Acing, gadis yang kini berusia 23 tahun itu di paspornya yang dikeluarkan tahun 2001, tertulis berusia 42 tahun. Di pospor milik Warni bernomor AD 575068 itu tercatat tanggal kelahirannya pada 12 Juni 1971, padahal kelahiran aslinya adalah tahun 1990.

Siapa yang memanipulasi usia gadis yang masih bau kencur itu agar bisa memenuhi persyaratan usia kerja yang dikehendaki undang-undang Arab Saudi.

Warni pun tak tahu. Tapi yang jelas, perusahaan penyalur tenaga kerja Indonesia yang mengirimkannya ke Arab Saudi adalah PT Acindo Jishu Senta.

Sejak tiba di Arab Saudi tahun 2001, Warni putus hubungan dengan orang tua dan keluarganya di Indonesia. Majikannya tidak pernah mengizinkan Warni cuti, bahkan gaji pun tidak diberikannya.

Kasus hilangnya Warni muncul pada Desember 2010 ketika orang tuanya, Uwas Acing, mengajukan pengaduan kepada Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). Sejak itu, KBRI Riyadh melacak keberadaan Warni termasuk melalui Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, namun tidak membuahkan hasil.

Pada 8 April 2014 adalah tanggal berkah bagi Warni saat didampingi majikannya, Falah Muhaya Falhan Al Assimi, untuk memperpanjang paspor di KBRI Riyadh. Kesempatan baik itu tidak disia-siakan KBRI setelah sekitar empat tahun tidak menemukan jejak Warni.

"Ya benar, Warni sudah kami lindungi di KBRI dan sedang dalam proses untuk dipulangkan di Indonesia," kata Duta Besar RI untuk Arab Saudi AM Fachir, seperti dikutip dari Antara, Kamis (10/4) malam.

Ibarat durian runtuh Warni Kepada petugas KBRI mengisahkan bahwa dia tidak pernah mencicipi gajinya sejak bekerja 13 tahun silam. Majikannya bermukim di Dammam, kota pelabuhan Teluk Persia/Teluk Arab, Provinsi Sharqiyah.

Kendati demikian, Warni mengakui diperlakukan secara baik oleh majikannya.

Menurut Warni, dua tahun pertama, ia dijanjikan gaji sebesar 600 Riyal Saudi per bulan, dan selama 11 tahun berikutnya, gajinya turun menjadi 500 Riyal. Meskipun pengurangan gaji itu atas kesepakatan bersama, namun Warni tidak pernah menerimanya.

Warni menjelaskan, sejak lima tahun yang lalu, ia terus menerus merengek untuk dipulangkan ke Indonesia, namun majikannya tidak mau merestui dan hanya sebatas menjanjikan saja.

Untungnya, sang majikan, Falah Muhaya Falhan Al Assimi, kooperatif saat dimintai keterangan oleh petugas KBRI Riyadh. Pada 9 April 2014, hanya sehari setelah Warni dilindungi di KBRI, sang majikan menyatakan bersedia menunaikan kewajibannya untuk membayar semua gaji selama 13 tahun kepada Warni.

Warni pun berhak mendapatkan hasil keringatnya selama 13 tahun mengadu nasib di negeri kaya minyak itu. Ibarat durian runtuh, Warni mengantongi 80.400 Riyal atau sekitar Rp 241,2 juta, ditambah biaya tiket pesawat ke Indonesia sebesar 2.000 Riyal.

Dengan linangan air mata, Warni pada 9 April 2014 untuk pertama kali berbicara lewat telepon dengan ayahnya, Uwas Acing, di Tanah Air yang difasilitasi oleh KBRI. Uwas Acing menyampaikan terima kasih kepada KBRI Riyadh yang telah membantu mempertemukan kembali putrinya setelah 13 tahun berpisah.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sisi Lain Kehidupan di Arab Saudi, Penduduknya Kaya Raya Tapi Tak Saling Kenal Tetangga Rumah

Sisi Lain Kehidupan di Arab Saudi, Penduduknya Kaya Raya Tapi Tak Saling Kenal Tetangga Rumah

Hal tersebut diketahui dari kebiasaan warga setempat yang jarang berinteraksi satu sama lain.

Baca Selengkapnya
Cerita Wanita Calon Pekerja Luar Negeri, Berharap Gaji Besar Meski Tidak Sesuai Prosedur

Cerita Wanita Calon Pekerja Luar Negeri, Berharap Gaji Besar Meski Tidak Sesuai Prosedur

Fatin (23),warga Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mengaku masih bersedih dan belum menerima kenyataan bahwa dirinya gagal berangkat kerja ke Dubai di 2024.

Baca Selengkapnya
Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan

Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan

Berikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cerita Cak Imin Ziarah ke Makam Bung Karno di Blitar Setelah Dapat Mimpi Ini

Cerita Cak Imin Ziarah ke Makam Bung Karno di Blitar Setelah Dapat Mimpi Ini

Cak Imin berziarah ke makam Bung Karno di Blitar, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Meninggal Dunia, Balita Dipatuk Kobra Saat Masukkan Tangan ke Lubang

Meninggal Dunia, Balita Dipatuk Kobra Saat Masukkan Tangan ke Lubang

Peristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.

Baca Selengkapnya
Pria Tak Dikenal Lempar Batu ke Mobil yang Parkir di Halaman Rumah, Aksinya Bikin Warganet Geram

Pria Tak Dikenal Lempar Batu ke Mobil yang Parkir di Halaman Rumah, Aksinya Bikin Warganet Geram

Terlihat dua orang pria asing tiba-tiba melakukan aksi kejahatan. Mereka melempar batu besar ke arah mobil yang tengah parkir di halaman rumah.

Baca Selengkapnya
Satu KKB Tewas Ditembak saat Serang Pos TNI di Intan Jaya

Satu KKB Tewas Ditembak saat Serang Pos TNI di Intan Jaya

KKB melakukan penyerangan dari arah pemukiman warga.

Baca Selengkapnya
Tutup Bimtek PPIH Arab Saudi 2024, Menag: Layani Jemaah Haji Seperti Orang Tua & Keluarga Sendiri

Tutup Bimtek PPIH Arab Saudi 2024, Menag: Layani Jemaah Haji Seperti Orang Tua & Keluarga Sendiri

Adapun kuota jemaah haji tahun 2024 ini mencapa 241 ribu orang.

Baca Selengkapnya
Tangisan Ibu Eks Casis yang Dibunuh Prajurit TNI AL Pecah di Pelukan Komandan TNI AL, Air Mata Sang Kolonel Ikut Menetes

Tangisan Ibu Eks Casis yang Dibunuh Prajurit TNI AL Pecah di Pelukan Komandan TNI AL, Air Mata Sang Kolonel Ikut Menetes

Momen sedih saat komandan TNI AL datangi rumah eks casis yang tewas dibunuh.

Baca Selengkapnya