Cerita penemuan orangutan Borneo langka berDNA nyaris sama manusia
Merdeka.com - Orangutan Kalimantan (Pongo Pygmaeus) bergenetik langka ditemukan di Kalimantan Tengah. Orangutan itu, ditemukan secara tak sengaja oleh warga Desa Tanggirang, Sei Hanyo, Kapuas Hulu, Kabupaten Kapuas saat sedang membersihkan ladang.
Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) menjemput orangutan itu di Polsek Kapuas Hulu, 29 April 2017 lalu. Kukun, warga desa setempat yang menemukannya pertama kali, memang dipanggil kepolisian setempat, lantaran warga menginformasikan, Kukun memelihara orangutan. Di Polsek, Kukun sempat menceritakan kronologi temuannya.
"Saat itu, dia sedang bersihkan ladang, di perbukitan. Hutan di sekelilingnya, juga sudah ditebang, dan dibakar, untuk tanaman padi gunung dan sayuran. Di sekeliling ladang, juga ada kebun sawit perusahaan," kata Juru Bicara Yayasan BOS Nyaru Menteng, Monterado Fridman, saat berbincang bersama merdeka.com, Selasa (2/5).
"Lebih sepekan ini, dia sudah lihat orangutan berwarna putih itu dengan suara khas, terlihat mondar-mandir di pepohonan sekitar ladangnya, tanpa induknya. Kalau didekati, orangutan itu menjauh," ujar Monterado.
Kukun pun dibuat penasaran, karena memang tidak melihat sebelumnya. Meski diliputi rasa khawatir, dalam suatu kesempatan, orangutan itu mendekat. Kukun memastikan, itu adalah orangutan. "Saat itu, dibiarkan saja oleh Pak Kukun," ujar Monterado.
Pada hari Kamis (27/4), sekitar pukul 15.00 WIB, pulang dari ladang, Kukun pun bertemu kembali dengan orangutan itu, di tengah hujan gerimis, bergerak pelan di pepohonan rendah, seperti terlihat sedang berusaha menyeberang.
"Pak Kukun, bersama mertuanya, saat itu langsung mengepung, berusaha menangkapnya. Tidak ada kesulitan berarti saat itu. Setelah berhasil menangkapnya, kemudian dia bawa pulang karena berniat memeliharanya. Selama 2 hari, dia mengurungnya di kandang dan dia beri makan tebu," ungkap Monterado.
Kesorean harinya, tim yayasan BOS Nyaru Menteng, menerima kabar dari Kukun, bahwa dia telah menangkap 1 individu orangutan, dan menanyakan konsekuensi hukum apabila memelihara orangutan. "Kami berikan penjelasan, itu tidak boleh. Tapi untuk memastikan, Pak Kukun memberikan foto orangutan di rumahnya, sehari kemudian, 28 April," terangnya.
"Tanggal 29 kami ke lokasi, ternyata kami harus ke Polsek Kapuas Hulu untuk menjemputnya karena sebelumnya warga melaporkan, Kukun telah memelihara orangutan," demikian Monterado.
Setelah dicek medis yayasan BOS Nyaru Menteng, usia orangutan itu sekitar 4 tahun berkelamin betina. Telapak tangan dan kaki, kuku, alis, bulu mata, rambut di seluruh badan berwarna putih, dengan bola mata kebiru-biruan.
"Badannya kurus untuk orangutan liar seumurannya, ingusan dan diduga penglihatannya kurang awas. Telapak kedua tangannya terdapat luka lecet kecil dan dari hidung ada keluar bercak darah yang sudah mengering. Agak stress kemungkinan trauma," jelasnya.
"Bukan hal yang aneh untuk albino ini. Tapi, untuk kasus orangutan, ini pertama kali. DNA-nya 97 persen sama dengan manusia, dan akhirnya, kita lihat sendiri wujud dan fisiknya. Selama ini, memang cuma dengar cerita-cerita orangtua," tambah Monterado.
Dia mengatakan setelah proses BAP penyerahan satwa dari polsek kepada BKSDA Kalteng selesai dan proses dokumentasi foto dan video, tim BOS kembali ke Nyaru Menteng. Setiba malam hari di Nyaru Menteng, sempat diperiksa fesesnya oleh tim.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
8 Cara Membentuk Kecerdasan Anak yang Bisa Diterapkan Orangtua Sejak Anak Masih Kecil
Orangtua memiliki peran yang besar dalam membentuk kecerdasan anak terutama sejak usia anak masih dini.
Baca SelengkapnyaCara Membesarkan Anak yang Pintar Bicara Sejak Usia Kecil
Memiliki anak yang cerdas dan pandai berbicara sejak usia kecil merupakan harapan banyak orangtua. Ketahui Cara mendidik anak yang pandai berbicara ini.
Baca SelengkapnyaPerlu Dikenali Orangtua, Kenali Tanda Anak Membutuhkan Pemeriksaan Mata
Mengucek dan memicingkan mata merupakan ciri-ciri ketika anak butuh memeriksakan mata.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berukuran Seperti Tikus, Hewan Ini Sempat Dianggap Jenis Primata Tapi Ternyata Bukan
Selama 50 tahun, hewan ini dianggap jenis primata.
Baca SelengkapnyaMenegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus
Peristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).
Baca SelengkapnyaKenali 4 Hal yang Harus Diperhatikan Orangtua saat Anak Sakit
Pada saat anak sedang sakit, orangtua biasanya akan mengalami sejumlah kebingungan. Penting bagi orangtua untuk memerhatikan sejumlah hal.
Baca Selengkapnya10 Tanda Buah Hati Tumbuh Jadi Anak Manja, Perlu Diwaspadai Orangtua
Munculnya perilaku anak manja bisa disebabkan dari kesalahan pengasuhan yang dilakukan orangtua.
Baca SelengkapnyaSangar Berbaret Merah, Anggota Kopassus Ini Bisa Menirukan Suara Binatang 'Tetap Semangat Komando'
Sosok sangar anggota Kopassus yang unjuk kebolehan bisa menirukan ragam suara binatang.
Baca SelengkapnyaOrang Tua Bercerai dan Sang Ayah Wafat, Pria Ini Makan Nasi Kiriman Ibunda sambil Terharu Nangis
Meski nasi mulai basi, pria ini tersentuh dengan aksi ibunda yang tetap peduli dengannya walau sudah memiliki keluarga baru.
Baca Selengkapnya