Merdeka.com - Ngadiyono mengaku kaget bukan kepalang saat melihat Awan Panas Guguran (APG) membumbung tinggi di langit pada Minggu (4/12). Kepulan awan itu tidak biasa seperti yang sering dilihatnya setiap pagi dari Bumi Semeru Damai (BSD).
Ngadiyono merupakan warga Desa Curah Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang yang baru saja menempati hunian di Bumi Semeru Damai (BSD). Kendati sudah menempati rumah baru, pikirannya langsung teringat kampung lamanya yang sudah hancur tepat setahun lalu.
Ngadiyono cemas dan menyimpan kekhawatiran dengan hewan ternaknya yang masih tinggal di kampung lamanya. Hatinya semakin tidak menentu setelah mendapat kabar kalau kampung lamanya itu juga diterjang banjir lahar panas dari material erupsi Semeru.
Ngadiyono mengaku sehari-hari bolak balik dari tempat tinggal barunya di BSD ke Curah Kobokan untuk bekerja di tambang pasir, selain mengurus hewan ternak. Saat hujan deras turun mengguyur BSD., Ia tidak bisa berbuat apa-apa selain berdo’a untuk keselamatan ternaknya. Sekitar 3 jam hatinya gelisah.
Begitu hujan mulai mereda, Ngadiyono pun langsung bergegas melihat kondisi ternaknya di kampung lamanya itu. Ia berangkat bersama adik dan beberapa warga lain.
Kondisi perjalanan pun sudah dinyatakan tidak aman. Ia dicegah oleh petugas yang berjaga di perbatasan Dusun Kamar Kajang dan Kajar Kuning.
Kata Petugas BPBD kondisi Kajar Kuning dan Curah Kobokan tidak aman, kondisinya udah habis diterjang lava panas.
“Sempat dicegah sama yang jaga, katanya di atas kampungnya sudah parah,” ujarnya.
Lalu, Ngadiyono tetap nekat untuk memasuki wilayah zona merah itu dengan alasan menyelamatkan hewan ternaknya.
“Ya saya izin, bilang buat ngecek dan menyelamatkan ternak,” ujarnya.
Ngadiyono mendampingi adiknya berhasil sampai di rumah lama milik adiknya di Kajar Kuning. Saat itu melihat kondisi Dusun Kajar Kuning, terutama di jembatan Kali Lanang sudah tertutup material erupsi.
Bau belerang yang menyengat ditambah tanah yang masih berasap panas terlihat dari kejauhan. Namun, kondisi ini tidak membuat Ngadiyono pasrah.
Ngadiyono pun harus menelan rasa kecewanya sesampai di rumah tinggal lamanya. Sebagian bangunan sudah tertutup material erupsi termasuk kandang kambing miliknya.
“Pas sampai di rumah, kondisinya sudah tertutup lumpur panas. Ya mau gimana lagi saya ikhlaskan saja,” ujarnya.
Ngadiyono mengaku balik arah sambil berjalan lemas meratapi nasib rumah dan 3 ternaknya yang sudah tak bisa diselamatkan lagi. Ia kembali ke tempat hunian dengan penuh harap mempunyai pekerjaan baru yang dapat menopang hidupnya.
Ngadiyono kembali menjadi korban Erupsi Gunung Semeru. Ia telah sekuat upaya untuk bangkit, tetapi bencana itu kembali datang memberinya ujian.
Ngadiyono berharap Pemerintah dapat memberikan alternatif pekerjaan guna menyambung hidup. Apalagi lokasi tambang, yang menjadi mata pencahariannya saat ini yang tertutup abu vulkanik. Nasib, Kajar Kuning dan Curah Kobokan kini seperti Kampung Renteng di Desa Sumberwuluh yang tertelan lava panas. [ded]
Baca juga:
Pemkab Lumajang Tetapkan Masa Tanggap Darurat Bencana Erupsi Semeru Selama 14 Hari
Gunung Semeru Erupsi, Jalur Lumajang-Malang via Curah Kobokan Ditutup Total
Status Gunung Semeru Naik Level Awas, Gubernur Khofifah Minta Warga Evakuasi Diri
PVMBG: Luncuran Awan Panas Gunung Semeru Capai 13 Kilometer Lebih
Gunung Semeru Erupsi, AirNav Keluarkan Peringatan untuk 3 Bandara
Advertisement
Kick Off Keketuaan Asean Indonesia, Jokowi: Peran Asean Penting bagi Rakyat & Dunia
Sekitar 53 Menit yang laluJaksa Patahkan Pleidoi Ferdy Sambo, Minta Hakim Jatuhkan Vonis Sesuai Tuntutan
Sekitar 1 Jam yang laluRionald Soerjanto Divonis 4 Tahun Penjara dalam Perkara Penipuan PT ARI
Sekitar 1 Jam yang laluJeritan Prajurit Pangkat Terendah Sadar Diperalat Jenderal
Sekitar 1 Jam yang laluWaspada Potensi Gempa M 7,0 di IKN
Sekitar 2 Jam yang laluDuka Awal Tahun di Manado Sulawesi Utara
Sekitar 4 Jam yang laluSamanhudi Terlibat Perampokan, Wali Kota Blitar: Tidak Pernah Terbayangkan
Sekitar 5 Jam yang laluDua Hari Tersesat, Enam Pendaki Gunung Lemongan Akhirnya Ditemukan
Sekitar 8 Jam yang laluHadiri Harlah PPP di Cilegon, Erick Thohir Disambut Teriakan Presiden
Sekitar 8 Jam yang laluKronologi Lengkap Mobil Audi Tabrak Mahasiswi di Cianjur
Sekitar 8 Jam yang laluInsiden Lion Air Tabrak Garbarata Bandara Merauke, Tujuh Kru Negatif Narkoba
Sekitar 8 Jam yang laluPolisi Tetapkan Sopir Audi Jadi Tersangka Kecelakaan Mahasiswi di Cianjur
Sekitar 8 Jam yang laluPenyelundupan 87 TKW Ilegal Berhasil Digagalkan di Bandara Juanda
Sekitar 8 Jam yang laluDelapan Anak di Kubu Raya Kalbar Jadi Korban Kekerasan Seksual
Sekitar 9 Jam yang laluJenderal Bintang 1 Polri Ngakak sama Aksi Tiga Bintara, Ada Bisa Tiru Suara MotoGP
Sekitar 18 Menit yang laluSelain TNI, 3 Polisi Jadi Korban Jembatan Putus di Sungai Digul Papua
Sekitar 13 Jam yang laluKecelakaan Mahasiswi di Cianjur, Ini Kesaksian Istri Polisi Penumpang Mobil Audi
Sekitar 14 Jam yang laluDiduga Tabrak Mahasiswi dan Gunakan Pelat Palsu, Sopir Audi akan Diperiksa Polisi
Sekitar 15 Jam yang laluJaksa Patahkan Pleidoi Ferdy Sambo, Minta Hakim Jatuhkan Vonis Sesuai Tuntutan
Sekitar 54 Menit yang laluJeritan Prajurit Pangkat Terendah Sadar Diperalat Jenderal
Sekitar 1 Jam yang laluMasa Penahanan Ferdy Sambo Cs Diperpanjang Selama 30 Hari
Sekitar 12 Jam yang laluHal Memberatkan Hendra Kurniawan hingga Dituntut Jaksa 3 Tahun Bui
Sekitar 1 Hari yang laluJaksa Patahkan Pleidoi Ferdy Sambo, Minta Hakim Jatuhkan Vonis Sesuai Tuntutan
Sekitar 54 Menit yang laluJeritan Prajurit Pangkat Terendah Sadar Diperalat Jenderal
Sekitar 1 Jam yang laluMasa Penahanan Ferdy Sambo Cs Diperpanjang Selama 30 Hari
Sekitar 12 Jam yang laluHal Memberatkan Hendra Kurniawan hingga Dituntut Jaksa 3 Tahun Bui
Sekitar 1 Hari yang laluJeritan Prajurit Pangkat Terendah Sadar Diperalat Jenderal
Sekitar 1 Jam yang laluMasa Penahanan Ferdy Sambo Cs Diperpanjang Selama 30 Hari
Sekitar 12 Jam yang laluHal Memberatkan Hendra Kurniawan hingga Dituntut Jaksa 3 Tahun Bui
Sekitar 1 Hari yang laluAntisipasi Penyakit Ngorok, Dinas Pertanian Madina Maksimalkan Penyuntikan Vaksin
Sekitar 3 Hari yang lalu5 Juta Dosis Vaksin IndoVac Sudah Disebar ke Masyarakat, 2 Juta Sudah Disuntikkan
Sekitar 4 Hari yang laluDuel Antarlini Madura United vs Persebaya: Tuan Rumah Limbung, Kesempatan Bajul Ijo Merajalela?
Sekitar 48 Menit yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen NegaraMoch N. Kurniawan
Dosen Ilmu Komunikasi Swiss German University
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami