Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita Mantan Panglima Muslim Poso yang Kini Memilih Hidup Damai

Cerita Mantan Panglima Muslim Poso yang Kini Memilih Hidup Damai kiai adnan arsal. kiai adnan arsal (kanan)©2021 Merdeka.com/istimewa

Merdeka.com - Mantan Panglima Muslim saat konflik di Poso, Kiai Adnan Arsal mengungkap kondisi terkini di wilayah yang dikenal sebagai markas teroris Mujahid Indonesia Timur (MIT). Menurut dia, masyarakat Poso kini hidup dalam damai. Menurut dia, Poso kini sudah berubah menjadi lokasi yang ramah dan merangkul sesama.

"Konflik sudah lama usai dan kedamaian sudah tercipta. Masyarakat Poso hidup damai dalam kemajemukan," kata Adnan di Pondok Pesantren Al Madinah, Bima, Nusa Tenggara Barat, dalam keterangan tertulis diterima, Sabtu (18/9).

Meski telah hidup damai, Adnan mengakui, masih terjadi konflik horizontal. Namun menurut Adnan, gerakan MIT kini bercokol di hutan Gunung Biru, Tamanjeka, Desa Masani, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Kebanyakan dari pengikutnya kini, sudah dibina untuk bersama membangun Poso yang lebih baik.

"Ketimbang berkonflik dengan negara, para mujahidin berdamai dan bersama membangun Poso agar penduduknya dapat hidup damai dan sejahtera," kata pria yang kini menjadi Penasihat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Poso itu.

Adnan menyatakan, melalui pendidikan, anak-anak di Poso bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan dapat kesempatan untuk bersama-sama memajukan Poso. "Tidak perlu naik gunung, kita sama-sama membangun Poso, kita lihat masa depan," kata dia.

Dia juga menyampaikan, teror yang terjadi di Poso bukanlah sisa-sisa dari konflik Poso yang lalu. Hal itu murni tindakan teror yang dilancarkan kelompok kecil sisa dari anak buah pimpinan MIT Santoso, di Gunung Biru.

"Saya tidak ada di dalam otak untuk memberontak terhadap negara. Saya sampaikan kepada para mujahidin, kalau kita mau melawan negara, kita ini tidak sampai satu bulan habis. Kita harus belajar pada sejarah, bagaimana negara menumpas para pemberontak," ungkap Kiai Adnan.

Ultimatum MIT

Namun Adnan mengamini, tidak semua sepakat dengan apa yang diusulkan olehnya. Ada beberapa orang yang ngotot dan tetap bertahan di Gunung Biru dan angkat senjata. Dia pun menegaskan, mereka bukan lagi bagian dari masyarakat Poso, bukan bagian dari umat muslim Poso yang menghendaki perdamaian.

"Saya ultimatum saat itu, yang di Gunung Biru bukan kelompok saya. Yang kita mau, kita sama-sama di kota bersama dengan pemerintah gulirkan kebijakan-kebijakan pembangunan di Poso," kata dia.

Menurutnya, kelompok yang masih bercokol di Gunung Biru adalah musuh bersama masyarakat Poso. Bahkan musuh bersama umat Islam karena tindakan yang dilakukan MIT sudah bukan lagi demi kepentingan umat Islam Poso, mereka bahkan memerangi umat yang menghendaki perdamaian.

"Ormas Islam sudah menyatakan kelompok di Gunung Biru adalah musuh bersama. Karena tidak ada definisinya umat Islam memerangi umat Islam yang lain," tegas Kiai Adnan.

Dia menilai, apa yang dilakukan kelompok MIT itu sudah sangat brutal. Mereka membunuh petani, membunuh aparat negara, membunuh anggota TNI-Polri yang menjaga keamanan dan kedamaian di Poso.

Menurut Kiai Adnan, sudah jelas mereka adalah kelompok teror yang mengancam keamanan dan perdamaian masyarakat Poso yang majemuk dan damai.

"Kerja mereka hanya membunuh warga Poso, itu bukan jihad. Tidak ada jihad membunuh saudara sesama muslim," ucap Kiai Adnan menekankan.

Sumber: Liputan6.com

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Komandan Polisi Panggil Perwira Muda Lulusan Akpol 2023, Ditanya Isi Tas Jawabannya Mengejutkan

Komandan Polisi Panggil Perwira Muda Lulusan Akpol 2023, Ditanya Isi Tas Jawabannya Mengejutkan

Saat disebut, isi tas sang perwira tersebut sontak membuat komandan kaget

Baca Selengkapnya
Jelang Cuti, Para Taruna Akpol Tampan Ini Diberi Pesan dari Komandan, Dilarang Hidup Mewah hingga Jaga Nama Baik

Jelang Cuti, Para Taruna Akpol Tampan Ini Diberi Pesan dari Komandan, Dilarang Hidup Mewah hingga Jaga Nama Baik

Isi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.

Baca Selengkapnya
Jenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya

Jenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya

Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pengeroyok Aktivis KAMMI Anggota TNI AU, Kasus Ditangani Polisi Militer Lanud Halim Perdanakusuma

Pengeroyok Aktivis KAMMI Anggota TNI AU, Kasus Ditangani Polisi Militer Lanud Halim Perdanakusuma

Peristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.

Baca Selengkapnya
Penyidik Sita Ponsel Aiman Witjaksono atas Kasus Dugaan Penyebaran Hoaks, Ini Kata Polisi

Penyidik Sita Ponsel Aiman Witjaksono atas Kasus Dugaan Penyebaran Hoaks, Ini Kata Polisi

Menurut Ade Safri, tindakan penyitaan yang dilakukan oleh penyidik sudah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Baca Selengkapnya
Hari Pencoblosan Semakin Dekat, Polisi Gandeng Tokoh Agama Cegah Konflik di Pemilu

Hari Pencoblosan Semakin Dekat, Polisi Gandeng Tokoh Agama Cegah Konflik di Pemilu

Polisi menggandeng tokoh agama untuk memastikan tahapan Pemilu berjalan damai.

Baca Selengkapnya
Pulang Kampung, Prabowo: Kapan Lagi Ada Putra Minahasa Masuk Istana

Pulang Kampung, Prabowo: Kapan Lagi Ada Putra Minahasa Masuk Istana

Prabowo Subianto mengajak masyarakat Minahasa untuk membantu memenangkan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Diduga Sakit Hati, Sekuriti Basarnas Mamuju Tikam Rekan Kerja 32 Kali

Diduga Sakit Hati, Sekuriti Basarnas Mamuju Tikam Rekan Kerja 32 Kali

Polisi menyebut, ada dua motif pelaku hingga nekat menikam korban sampai 32 kali. Apa itu?

Baca Selengkapnya