Cerita mantan jenderal, bertempur mati-matian bukan demi jabatan TNI
Merdeka.com - Pernah terjun di medan pertempuran dan menghadapi hujan peluru, tidak membuat mantan jenderal ini merasa layak untuk menduduki jabatan strategis. Selama berkarier sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD), dia tak pernah menyesalinya.
Itulah yang dirasakan Luhut Binsar Pandjaitan, mantan prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang terjun di palagan pedalaman Kalimantan, bertempur dalam Operasi Seroja di Timor Timur. Tak ada satu pun jabatan strategis yang diembannya.
Bagi Luhut, jabatan itu bukan segalanya. Baginya, mempertahankan NKRI merupakan yang terpenting.
Ini kisah Luhut yang ditulis dalam akun Facebook pribadinya, Kamis (17/11):
"Saya tidak pernah mendapat jabatan strategis selama berkarir di TNI-AD. Meskipun saya pernah terjun di tugas operasi, pernah diadang musuh, sudah dihujani peluru dan berkali-kali hampir mati, saya juga instruktur di berbagai keahlian, pendidikan di dalam dan luar negeri saya jalani dengan baik, semua baik. Lalu kenapa? Saya tidak tahu.
Tapi saya tidak menyesal, dendam, ataupun marah. Waktu itu saya terima dan jalani saja sembari berdoa bersama istri. Sekarang, saya menerima begitu banyak karunia dari Tuhan, bahkan lebih dari apa yang pernah saya harapkan. Saya percaya, memang sudah begitu mau-Nya Tuhan.
Inilah kesaksian hidup yang kemarin saya bagikan kepada 390 orang Komandan Korem (Danrem) Komandan Kodim (Dandim) di Aula Sudirman Sekolah Calon Perwira, Bandung. Saya menitipkan pesan supaya mereka fokus bekerja dalam koridor Sapta Marga dan Sumpah Prajurit, tanpa perlu gelisah terhadap masa depan.
Jabatan bukanlah segalanya. Yang lebih penting dan yang tidak boleh sampai dilupakan adalah kewajiban TNI untuk mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan NKRI sesuai Pasal 30 ayat 3 UUD 1945.
Semoga kesaksian saya ini juga dapat bermanfaat bagi teman-teman sekalian. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Tapi yang pasti, masa depan kita dan Bangsa ini tidak bisa dibangun hanya dengan marah-marah saja."
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5
Dua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.
Baca SelengkapnyaJenderal TNI Pasang Badan 3 Anak Buah Diamankan Polisi Malaysia: Saya Bertanggung Jawab!
Jenderal TNI ini pasang badan terhadap 3 anak buahnya yang diamankan oleh polisi Malaysia.
Baca SelengkapnyaDisangka Pembantu, Sudah Disuruh Angkat Barang di Barak Tahunya Jenderal Bintang Satu
Penampilannya sangat sederhana. Berkaos lusuh dan celana pendek. Siapa sangka seorang jenderal TNI AD.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jenderal TNI Dudung Jajal Gitar Pengamen, Ternyata Belum Ganti Sejak Ketemu Zaman Letkol
Momen jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman bertemu dengan pengamen yang sudah dikenalnya dari Letkol.
Baca SelengkapnyaKompaknya Jenderal Non Akpol Tugas Bareng Adiknya Mayjen TNI, Ada Momen HP Sang Kakak Diintip
Potret kompak jenderal TNI-Polri kakak beradik sama-sama ikuti rapat.
Baca SelengkapnyaAnak Jenderal Bintang Tiga Polisi Basah-basahan Terabas Hujan, Bapaknya Kawan Kapolri
Berani terabas hujan untuk temui rakyat, begini potret anak jenderal polisi saat belusukan menjelang Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya'Jebolan' Istana & Surakarta, Mayjen Widi Melesat Bakal Jadi Bintang Tiga Termuda di TNI AD
Mayjen Widi Prasetijono baru saja mendapatkan kenaikan pangkat sebagai letnan jenderal dan memakai bintang tiga di pundak. Ia akan menjadi bintang tiga termuda
Baca Selengkapnya2 Jenderal TNI Tak Lagi Pegang Komando Kodam, 1 Eks Ajudan Jokowi Naik Bintang 3, 1 Lagi Urus Kampus
Dua Jenderal TNI kini tidak lagi pegang Komando Kodam, pindah ke mana sajakah mereka? Berikut ulasannya.
Baca Selengkapnya