Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita korban penculikan aktivis disetrum Kopassus

Cerita korban penculikan aktivis disetrum Kopassus Atraksi HUT TNI. ©2012 Merdeka.com/imam

Merdeka.com - Kebrutalan anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) bukan kali ini saja terjadi. Sebelum pembunuhan keji empat tahanan di Lapas Cebongan, Sleman, DIY, pasukan elite TNI AD itu pernah melakukan penculikan terhadap aktivis pro-demokrasi pada 1998.

Tepatnya 12-13 Maret 1998, Faisol Riza, aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD), diculik oleh segerombolan anggota Kopassus, yang dikenal dengan Tim Mawar. Dalam penculikan, berbagai penyiksaan dia terima, mulai dari pukulan hingga setruman.

Berikut cerita penculikan Faisol Riza 15 tahun lalu yang dituangkan lewat akun Twitter-nya. Kepada merdeka.com, Selasa (9/4), Faisol mengizinkan mengedit singkatan dan memberi keterangan tambahan, tanpa menghilangkan substansi.

12-13 Maret, 15 tahun lalu. Cerita sehari.

Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) sudah dikepung militer sejak seminggu sebelumnya. 11 Maret, Soeharto terpilih lagi sebagai presiden. Politik tegang. Oposisi menguat.

12 Maret, Komite Nasional Perjuangan Demokrasi (KNPD) yang terdiri dari puluhan tokoh oposisi menolak Soeharto. Deklarasi di YLBHI. Penuh wartawan dan intel. Mau keluar YLBHI dengan aman susah. Kebetulan saya dan Jati (Raharjo Waluyo Jati, salah satu ketua PRD) pernah lolos penyerangan di Cakung. Pasti diincar lagi.

Keluar bersama kerumunan lebih aman, kita pikir. Langsung bersama-sama kerumunan keluar dan berusaha mengecoh tentara. Tadinya mengira lolos menuju Salemba, ternyata kemudian dari belakang dikejar dua mobil. Melaju kencang seakan mau menabrak.

Terpaksa kita belok ke RSCM untuk lari sembunyi. Mereka terus memburu hingga ke lantai dua dan berhasil menyergap kami di dua tempat terpisah. Melawan hanya bisa sesaat. Selebihnya, pukulan dan terjangan menghantam tubuh. Kacamata jatuh dan pecah diinjak.

Mereka kemudian menyeretku ke lantai dasar dan melemparkanku ke mobil. Tangan dan kaki langsung di borgol. Mata diikat kain. Tubuh langsung dibungkus kantung besar dan mulai lagi hantaman mengenai kepala dan dada. Sakit. Mungkin sudah lama gak merasakannya.

Mereka bawa berputar-putar hingga satu jam. Saya rasa waktunya sudah mulai sore dan matahari sudah agak condong saat mobil masuk ke lokasi. Tempat yang nantinya menjadi tempat 'menginap' agak lama. Saya diturunkan dengan tanpa menghentikan pukulan. Saya kaget, ternyata ada Jati.

Dia sudah diinterogasi, dengan suara lecutan. Saya pikir itu suara pecut, saya tahu kemudian itu alat setruman setelah juga merasakannya. Jawaban Jati saat saya melintas di dekatnya terdengar lucu sampai saya ketawa. Mendengar ketawa, langsung saya dihajar. Satu gigi rontok.

Saya dibawa ke satu ruangan, kedap suara dan sepertinya kecil. Masih dalam keadaan ditutup dan borgol. Dipukul kanan kiri tanpa pertanyaan. Mungkin sekitar satu jam menikmati pukulan demi pukulan di sekujur tubuh. Ternyata saya tidak kebal, sakit semua dan bibir asin. Berdarah.

Setelah itu, didiamkan selama kurang lebih satu jam. Hening tanpa ada gerakan, walau perasaanku mengatakan ada orang mengawasi di dekatku. Setelah itu, masuk orang yang kemudian mulai mengajukan sejumlah pertanyaan yang jadi pangkal masalah penculikan ini. Jaringan antar kota, Orde Baru, data pertemuan, tokoh-tokoh yang dialang, pemimpin masing-masing kota, rencana puncak, strategi, taktik.

Setiap jawaban berhadiah pukulan. Kalau tidak menjawab, dua pukulan. Pertanyaan kelima sudah menggunakan setruman. Tangan diborgol ke kursi. Kaki juga ke kaki kursi.

Setiap setruman, menghentak kaki dan tangan seperti mau patah, besi borgol masuk mengenai tulang. Capek juga menjawab pertanyaan, mungkin mereka capek juga memukul dan menyetrum. Istirahat diberikan satu jam. Lumayan untuk atur napas.

Saya kira sudah mulai pagi saat mereka menyetrum lagi tanpa pertanyaan. Dengan tertawa-tawa mempermainkan alat setruman ke sekujur tubuh. Sampai masuk lagi seorang interogator. "Kalau belum jawab jujur, siksa saja sampai mampus."

Begitulah semalaman, berjuang mencari jawaban yang tepat sambil melawan sakitnya pukulan, setruman, gantungan, pembakaran api di badan. Suntikan, tindisan, dan lain-lain.

Sampai tak kuat lagi dan terkapar. Dibangunkan tendangan. "Sudah pagi bangun kau!" Dada seperti masuk ke rongga.

Begitulah 12-13 maret lalu. Lebih dari 2 bulan, 13 ribu lagu didengarkan dari radio yang berputar tanpa sedetik pun berhenti.

Tak melihat wajah orang, bahkan wajah sendiri pun. Kenyang makanan yang dijejalkan dan siksaan yang diterima. Sedih karena tahu akan mati

Tapi tak seorang pun tahu, juga ibu. Tuhan seperti ada tapi mengabaikan nasib kita. Tak jadi mati, dan tak jadi lupa.

Sampai sekarang ingat terus, seperti wajah kawan-kawan yang abadi di poster melawan tirani. Berdoa untuk mereka. Amin.

13 Korban penculikan aktivis 1997-1998 masih hilang dan tidak jelas nasibnya hingga saat ini. Keluarga korban sampai kini juga masih terus menuntut keadilan, salah satunya dengan Kamisan, aksi damai di depan Istana Kepresidenan setiap hari Kamis. Dalam aksi yang terinspirasi gerakan Plaza De Mayo di Argentina ini, keluarga korban dan aktivis HAM mengenakan pakaian dan payung hitam. Tanda penegakan HAM masih kelam.

(mdk/ren)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
8 Aktivitas Akhir Pekan yang Bermanfaat Sehat untuk Dilakukan

8 Aktivitas Akhir Pekan yang Bermanfaat Sehat untuk Dilakukan

Sejumlah aktivitas sehat yang kita lakukan di akhir pekan bisa berdampak sehat bagi tubuh.

Baca Selengkapnya
Imparsial Terbitkan Buku 'Penculikan Bukan Untuk Diputihkan', Ceritakan Jejak Kasus Aktivis Orba Hilang Tergerus Zaman

Imparsial Terbitkan Buku 'Penculikan Bukan Untuk Diputihkan', Ceritakan Jejak Kasus Aktivis Orba Hilang Tergerus Zaman

Buku diterbitkan bertepatan gerakan melawan lupa 17 tahun aksi Kamisan terhadap 13 korban aktivis 97-98

Baca Selengkapnya
Penyebab Perubahan Lingkungan dan Contohnya, Penting Diketahui

Penyebab Perubahan Lingkungan dan Contohnya, Penting Diketahui

Banyaknya aktivitas manusia yang menyimpang, dapat berdampak buruk bagi kelestarian alam.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pelatih Paskibra di Surabaya Perkosa Anak Didik, Modus Cekoki Korban dengan Miras

Pelatih Paskibra di Surabaya Perkosa Anak Didik, Modus Cekoki Korban dengan Miras

Seorang pelatih paskibra di Surabaya tega memerkosa seorang anak didiknya. Dalam aksinya, pelaku lebih dulu mencekoki korban dengan minuman keras.

Baca Selengkapnya
85 Jejak Kaki Makhluk Berusia 90.000 Tahun Ditemukan di Pantai, Ternyata Milik Spesies Manusia Ini

85 Jejak Kaki Makhluk Berusia 90.000 Tahun Ditemukan di Pantai, Ternyata Milik Spesies Manusia Ini

Ini merupakan jejak kaki manusia tertua dan paling awet yang pernah ditemukan.

Baca Selengkapnya
50 Kata-kata Senja Lucu, Kocak dan Bikin Ngakak

50 Kata-kata Senja Lucu, Kocak dan Bikin Ngakak

Kata senja lucu memiliki peran yang penting dalam membawa keceriaan dan kegembiraan dalam aktivitas sehari-hari.

Baca Selengkapnya
Mayat dengan Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswi SMP

Mayat dengan Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswi SMP

Mayat Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswa SMP

Baca Selengkapnya
Momen Haru Santri Diberi Kejutan Sang Ibu, Didatangi Langsung Gercep Peluk & Cium Tangan

Momen Haru Santri Diberi Kejutan Sang Ibu, Didatangi Langsung Gercep Peluk & Cium Tangan

Tengah mengikuti aktivitas seperti biasa, dia mendapat kejutan didatangi ibu.

Baca Selengkapnya
Sakit Kepala Ringan Ganggu Aktivitas Harianmu? Atasi Saja dengan 4 Jurus Jitu Ini

Sakit Kepala Ringan Ganggu Aktivitas Harianmu? Atasi Saja dengan 4 Jurus Jitu Ini

Bila sakit kepala ringan menyerang, atasi saja langsung dengan 4 tips mudah ini.

Baca Selengkapnya