Cerita Haru Orangtua Gantikan Anak Meninggal karena Kanker Wisuda di UIN Walisongo

Kamis, 9 Februari 2023 17:42 Reporter : Muhamad Agil Aliansyah
Cerita Haru Orangtua Gantikan Anak Meninggal karena Kanker Wisuda di UIN Walisongo Orangtua Gantikan Anak Diwisuda di UIN Walisongo Semarang. Antara

Merdeka.com - Ada yang berbeda dalam prosesi wisuda di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Kamis (9/2). Wisuda yang diwarnai kebahagiaan seketika mendadak berubah haru.

Tangis haru pecah ketika salah satu orangtua mahasiswa menggantikan almarhum anaknya Hariyo Triyuli Subagio diwisuda. Prosesi wisuda yang berlangsung di Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo Semarang, itu seketika hening saat kedua orangtua Hariyo, Budiyono dan Siti Lestari melangkahkan kakinya naik di panggung dengan wajah penuh haru.

Budiyono tak kuasa menahan air mata saat menerima ijazah anaknya yang diserahkan langsung oleh Rektor UIN Walisongo Prof.Dr. Imam Taufiq, M.Ag.

Namun, Budiyono tetap terlihat tegar menerima tanda hasil perjuangan anaknya yang berjuang menyelesaikan kuliahnya di tengah sakit yang diderita, yaitu kanker paru-paru.

Almarhum Hariyo Triyuli Subagio sebelumnya adalah mahasiswa jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo.

Di tengah perjuangannya melawan sakitnya, dia tetap peduli dengan pendidikan, terlihat dari perjuangannya menyelesaikan penelitian skripsi yang berjudul 'Bimbingan Agama Islam untuk meningkatkan Religiusitas Pedagang Asongan di Sekolahan Terminal Sakila Kerti Kota Tegal.'

Menjelang wisuda, Hariyo, bungsu dari tiga bersaudara itu meninggal pada 23 Januari 2023 setelah berjuang melawan kanker yang dideritanya sejak 2021.

Bagi kedua orangtuanya, almarhum merupakan sosok anak yang tidak banyak bicara, sedikit tertutup, dan penurut terhadap orang tua.

Dengan hobinya bermain futsal, bulutangkis dan bersepeda, semasa hidupnya selalu meminta doa kepada keluarga agar cepat sembuh dari penyakitnya.

2 dari 2 halaman

Kenangan Almarhum

Budiyono mengenang Hariyo sebagai sosok anak yang shaleh, tidak pernah macam-macam dan taat dalam beragama. Bahkan, dalam perjuangan melawan sakitnya tidak pernah mengeluh dan tidak mau merepotkan kedua orang tuanya.

Kepada sang ibunda, Hariyo sempat mengungkapkan keinginannya untuk mengikuti wisuda, sekaligus menyampaikan terima kasih kepada dosen atas semua nasihat dan motivasinya.

Sementara itu, Ketua Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam UIN Walisongo Semarang Dr.Ema Hidayanti, M.S.i menyampaikan bahwa Hariyo tetap bersemangat menyelesaikan skripsi meski sedang berjuang menghadapi penyakitnya.

"Almarhum, meskipun dalam kondisi sakit dan menjalani kemoterapi tetap mengerjakan skripsi dengan baik. Biasanya setiap habis pengobatan di rumah sakit selalu bimbingan diantar oleh ayahnya," kata Ema seperti dikutip Antara.

Dalam momen wisuda yang penuh khidmat, bersama jajaran senat, ribuan wisudawan dan tamu undangan dengan dipimpin oleh Wakil Rektor UIN Walisongo sejenak mengajak berdoa untuk mendiang Hariyo.

Pada kesempatan itu, UIN Walisongo Semarang mewisuda sebanyak 1.518 mahasiswa untuk periode Februari 2023 yang dikemas dalam acara Sidang Senat Terbuka. [gil]

Baca juga:
Kisah Pilu Lansia Sebatang Kara Bikin Perwira TNI Terharu, Rumah Langsung Dibedah
Kisah Pilu Lansia Sebatang Kara Bikin Perwira TNI Terharu, Rumah Langsung Dibedah
Eny Sukaesih Ibunda Tiko Pulang dari RS, Begini Kondisinya saat Tiba di Rumah Mewah
Kisah Pilu Guru Honorer Jalan Kaki 40 KM, Upah Rp 100 Ribu Enggan Pindah
Nasib Pilu Anak Ditinggal Ibu Wafat, Masakan Sebelum Meninggal jadi Penyelamat Rindu
Guru Ini Heran Lihat Muridnya Pakai Jaket di Kelas, Alasannya Bikin Pilu & Sedih
Sosok Riska Anak Tukang Sayur Tak Mampu Bayar Kuliah, Wafat Pembuluh Darahnya Pecah

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini