Cerita Dokter Sulit Rawat Pasien Covid-19 Disertai Komorbid
Merdeka.com - Covid-19 adalah penyakit dengan tingkat penularan yang sangat tinggi. Apalagi bila penderita Covid-19 disertai penyakit penyerta (komorbid), bisa berakibat fatal bagi kesehatan pasien.
Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Erika, menceritakan pengalamannya merawat pasien Covid-19 dengan komorbid. Menurut Erika, mayoritas pasien Covid-19 dengan komorbid yang ditanganinya masuk kategori berat.
"Pasien Covid-19 dengan komorbid jantung dan hipertensi cukup tinggi. Pasien Covid-19 dengan komorbid jantung secara otomatis menciptakan problem tersistematis (systemic problem) yang perawatannya jauh lebih sulit daripada yang tanpa komorbid," ujarnya, Kamis (3/12).
Erika mengakui sempat ada rasa takut terpapar Covid-19 saat menangani pasien. Namun, rasa takut bisa dilawan setelah berhasil merawat banyak pasien Covid-19.
"Jujur, rasa takut terpapar Covid-19 masih ada sampai sekarang, namun pengalaman merawat pasien sampai melihat mereka sembuh mengalahkan rasa takut saya", kata dia.
Anggota Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Soedjatmiko, mengatakan Covid-19 bisa menyerang siapa saja tanpa pandang bulu. Termasuk kelompok umur 19 sampai 59 tahun.
"Yang meninggal 60,4 persen di rentang umur 19 sampai 59 tahun, ini umur yang rentan karena mereka aktif di luar rumah dengan berjualan, bermain, dan segala aktivitas lainnya," katanya.
Menurut Soedjatmiko, sesungguhnya Covid-19 bisa dicegah dengan menerapkan protokol kesehatan 3M. Yakni, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun.
Selain itu, perlu ada intervensi kesehatan oleh pemerintah melalui vaksinasi. Vaksin penting untuk membentuk kekebalan tubuh sehingga bisa mengendalikan Covid-19.
"Tujuannya adalah untuk menurunkan kematian dan kesakitan masyarakat. Tetapi (vaksin) harus diawasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)," tandasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
5 Komplikasi Akibat Hipertensi yang Penting Diwaspadai, Sebabkan Penyakit Serius
Hipertensi memiliki penyakit penyerta yang serius seperti stroke, jantung, dan gagal ginjal.
Baca SelengkapnyaDikabarkan Meninggal, Ini Kondisi Dokter Lo Sebenarnya
Ia membenarkan jika dokter Lo Siauw Ging MARS saat ini sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu (RSKI) Solo.
Baca SelengkapnyaCerita Dokter Pasiennya Usia 25 Tahun Mendadak Masuk IGD lalu Divonis Gagal Ginjal, Ternyata Sering Minum Pil Diet
Setelah menjalani pemeriksaan, hasilnya mampu membuat dokter sedih hingga gregetan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sering Berkeringat di Malam Hari? Waspada, Bisa Jadi Tanda 5 Masalah Kesehatan Ini!
Nggak hanya karena keringat berlebih, ini beberapa masalah kesehatan yang bisa jadi penyebabnya.
Baca SelengkapnyaKomplikasi adalah Perubahan Kondisi Penyakit dalam Tubuh, Begini Penjelasan Penyebab dan Jenisnya
Dalam dunia medis, komplikasi merujuk pada kondisi di mana sebuah penyakit memicu penyakit lainnya yang akhirnya memunculkan efek perubahan itu sendiri.
Baca SelengkapnyaTanda-Tanda Hipertensi pada Anak yang Perlu Diwaspadai, Cegah sejak Dini
Tanda-tanda hipertensi pada anak bisa berbeda-beda, tergantung pada usia dan penyebabnya. Namun, tetap ada tanda-tanda umum yang wajib orang tua tahu.
Baca SelengkapnyaDituduh Cabuli Istri Pasien yang Tengah Hamil, Ini Penjelasan Dokter Spesialis Ortopedi saat Disidang
Dokter spesialis ortopedi inisial MY membantah telah mencabuli istri pasiennya, wanita hamil berinisial TA (22). Dia siap dihukum jika tuduhan itu terbukti.
Baca SelengkapnyaArti Mata Kedutan Sebelah Kiri Atas, Petanda Baik atau Buruk?
Menurut primbon, mata berkedut bisa saja pertanda baik. Tapi menurut medis, mata berkedut justru sesuatu yang normal, atau bahkan bisa menjadi tanda masalah.
Baca SelengkapnyaDinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca Selengkapnya