Merdeka.com - Fenomena Dilan masih menjadi perbincangan hangat di publik. Film besutan Pidi Baiq ini mengundang animo tersendiri dalam masyarakat.

Bahkan, banyak sekali yang mereproduksi film Dilan dalam bentuk parodi untuk berbagai keperluan, mulai dari lucu-lucuan sampai konten strategi komunikasi.

Komunitas Mantap Jawa Timur (Manja) meluncurkan dua video Parodi Dilan untuk keperluan branding dan kampanye kreatif salah satu Paslon Pemilihan Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno (Mbak Puti). Video Parodi pertama mengisahkan dua anak SMA (seperti di film aslinya) yang berdialog tentang beberapa hal. Parodi ini mengisahkan Milena yang menjawab pertanyaan seputar Pemilihan Gubernur.

"Milena, di antara Khofifah dan Gus Ipul siapa yang lebih layak jadi Gubernur?" ujar tokoh pemeran Dilan edisi Parodi Dilan 1990 yang viral di sosmed.

"Dua-duanya putra-putri terbaik Jawa Timur, Bu Khofifah pengalaman 3 tahun jadi menteri dan Gus Ipul pengalaman 10 tahun jadi Wakil Gubernur Jawa Timur bersama Pakde Karwo," jawab Milena (plesetan dari Milea)

"Jadi, kamu pilih siapa?" tanya Dilan lagi.

"Ya tergantung, sebenarnya Pilkada ini buat pilih menteri atau gubernur?" jawab Milena.

Itulah penggalan dialog dalam video Parodi Dilan 1990. Kampanye disampaikan secara tersirat lewat track record dan pengalaman masing-masing paslon. Video ini diunggah akun Manja pada23 Mar 2018 lalu dan hingga kini sudah ditonton369.577 kali.

Video Parodi selanjutnya mengisahkan seorang santri yang hendak melamar santriwati idamannya. Dialog-dialognya pun menyiratkan kampanye untuk paslon nomor dua

"Semua yang diamanahkan oleh hati, akan diperjuangkan sepenuh hati," ujar Dilan Santri.

"Maksudmu seperti Gus Ipul, yang amanah selama 10 tahun jadi Wakil Gubernur tanpa pernah tergiur oleh jabatan lain?" ujar Milenah.

Dialog-dialog dalam video tersebut menonjolkan sisi pengalaman dan konsistensi Gus Ipul di Jawa Timur. Video ini menampilkan secara kreatif tentang keunggulan salah satu Paslon yang sedang berkontestasi di Pilgub Jawa Timur. Video kedua ini diunggah pada4 April lalu dan sudah ditonton111.607 kali.

Dua video tersebut mendapat respon yang masif dan luar biasa, parodi Dilan versi SMA yang diunggah pertanggal 24 Maret 2018 telah meraup sebanyak empat juta penonton.

Sedangkan untuk Parodi versi santri, respon masyarakat lebih hebat lagi, video yang diunggah kemarin telah meraup penonton lebih dari satu juta.

Konten-konten kampanye kreatif tampaknya lebih diterima oleh masyarakat Jawa Timur, masyarakat sudah jengah dengan kampanye provokatif yang kontroversial, apalagi konten black campaign yang mengandung unsur SARA.

Terobosan ini memberikan alternatif baru untuk kampanye. Masyarakat, khususnya milenial lebih tertarik dengan materi-materi kampanye yang kreatif, soft, dan mengikuti perkembangan zaman.