Cerita ceramah Ustaz Alfian Tanjung soal PKI hingga terancam dibui
Merdeka.com - Penyidik Polda Metro Jaya menetapkan Alfian Tanjung sebagai tersangka dalam dugaan penyebaran ujaran kebencian terkait ceramahnya mengenai sejumlah kader PDI Perjuangan dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai PKI. Ceramah itu disampaikan Alfian di Masjid Jami Said Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (1/10/2016).
Pengacara Alfian Tanjung, Abdullah Al Katiri mengatakan, kliennya dipinjam sementara dari Badan Reserse Kriminal Kepolisian untuk pemeriksaan perdana kasus ujaran kebencian atau hate speech di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, kemarin. Alfian yang juga anggota komite dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu sebelumnya mangkir dalam pemeriksaan perdana pada Kamis (18/5) lalu.
"Di bon (dipinjamkan). Karena sudah ditahan kan atas kasus yamg lain. Di Bareskrim baru pertama kali dipanggil langsung ditahan," kata Abdullah Al Karir saat dihubungi, Rabu (31/5).
Alfian ditahan penyidik Bareskrim Polri sejak Selasa (30/5). Ia dilaporkan seorang warga Surabaya bernama Sujatmiko karena materi ceramahnya yang kembali menyinggung soal PKI.
"AT sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan mulai hari ini," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul di Mabes Polri, Jakarta.
Penahanan dilakukan penyidik untuk mencegah Alfian melarikan diri, menghilangkan barang bukti, atau mengulangi perbuatannya. Ia dijerat Undang-undang Nomor 40 tahun 2008 tentang penghapusan diskriminasi ras dan etnis.
"Penyampaian Alfian mengarah pada menebar kebencian serta melanggar penghapusan diskriminasi ras dan etnis. Ini yang diselidiki," ujar dia.
Ceramah Alfian berujung dengan pihak keamanan bukan kali itu saja terjadi. Sebelumnya dia pernah meminta maaf karena telah menyebut anggota dewan pers Nezar Patria memimpin rapat PKI di Istana dalam ceramahnya. Akibat tudingan itu Nezar melayangkan somasi kepada Alfian Tanjung atas informasi yang tidak bertanggung jawab ini. Kemudian Alfian mengakui kesalahannya dan mendatangi Nezar untuk menyelesaikan masalah ini.
"Saya katakan kepada Saudara Alfian betapa bahayanya informasi salah jika dia menjadi viral. Terutama betapa dosanya jika fitnah itu terus menyebar ke jutaan orang dan lalu menyebabkan berbagai kerusakan," kata Nezar Patria lewat akun Facebooknya, Rabu (8/3).
Nezar mengaku telah memaafkan Alfian dan menganggap kasus ini selesai. Dia berharap tak ada lagi peristiwa serupa.
"Semoga ada pelajaran yang bisa dipetik, bahwa semestinya nalar kritis dan disiplin verifikasi tidak mati di tengah arus informasi yang bebas ini," tutup Nezar.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pecah Bintang, Sosok Nurul Azizah Polwan Cantik Mantan Jubir Polri Kini Berpangkat Brigjen
Seorang Polwan cantik Nurul Azizah mendapatkan jabatan baru menjadi Dirprogsarjana STIK, sekaligus menandai naiknya pangkat dari Kombes ke Brigjen.
Baca SelengkapnyaPerjuangan Bocah 11 Tahun di Palembang Hidupi 3 Adik Usia Balita Nyambi Jualan Keripik di Sekolah
Setelah ibunya meninggal, Iky dan ketiga adik balitanya dan sang nenek mengontrak rumah. Ayahnya pergi meninggalkan mereka tanpa kabar.
Baca SelengkapnyaMengenal Sosok Rifki Apriansyah, Anak Sopir jadi Peraih Adhi Makayasa Bintara Polri
Rifki Apriansyah diganjar Adhi Makayasa Bintara Polri di momen kelulusannya sebagai siswa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Siksa Diri Sendiri di Tahanan, Ibu Pembunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali Jalani Perawatan
Siksa Diri Sendiri di Tahanan, Ibu Pembunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali Jalani Perawatan
Baca SelengkapnyaAnak Yatim ini 2 Kali Gagal kini jadi Polisi Bikin Jenderal Polisi Salut, Sang Ibu 'Semoga Almarhum Bangga'
Simak kisah inspiratif Bintara Polri anak yatim, sampai bikin kagum dua jenderal polisi.
Baca SelengkapnyaMasih Lengkapi Berkas, Polisi Bakal Periksa SYL Usai Pemilu 14 Februari 2024
Pemeriksaan diperlukan untuk melengkapi berkas perkara sesuai petunjuk jaksa penuntut umum.
Baca SelengkapnyaUnggahan Unik Kapolri Sigit di Media Sosial Ucapkan Harlah ke-101 NU, Ada Warga Konoha Bersarung
Melalui akun media sosialnya, Kapolri menyebut NU menjadi salah satu pilar bangsa dalam mengisi kemerdekaan
Baca SelengkapnyaJadi Tersangka, Polisi Pengemudi Alphard Ancam Warga Dijemput Propam dan Ditahan di Sel Khusus
Setelah ditetapkan tersangka, Bripka ED, polisi pengemudi Alphard yang ancam warga ditahan di sel khusus.
Baca SelengkapnyaSaat Polisi Terduga Pelaku Pencabulan Anak Tiri di Surabaya Menangis ke Nenek Korban agar Cabut Laporan
Polisi yang diduga melakukan pencabulan terhadap anak tiri disebut sempat meminta pada pelapor untuk mencabut laporannya.
Baca Selengkapnya