Cerita Bupati Kepulauan Mentawai, Bangkitkan Pariwisata setelah Terjangan Tsunami
Merdeka.com - Senin, 25 Oktober 2010 menjadi sejarah duka untuk masyarakat Kepulauan Mentawai. Mereka tidak menyangka, gempa bumi berkekuatan 7,7 magnitudo mengguncang tanah tersebut. Tidak lama berselang, gelombang tsunami setinggi 3 hingga 10 meter menyapu sekira 77 desa di wilayah itu. Akibatnya, 286 orang dilaporkan tewas dan 252 lainnya hilang.
Selepas kejadian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Mentawai bertindak cepat, mulai dari melaksanakan evakuasi hingga penanganan paska bencana. Berbagai cara mereka lakukan, tujuannya, tidak hanya mengembalikan pemukiman yang hancur, tetapi membangkitkan kembali pariwisata di wilayah tersebut.
"Pariwisata merupakan sektor terpenting buat kita. Pendapatan kita salah satunya dari pariwisata," ujar Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai, Yudas Sabaggalet saat berbincang dengan merdeka.com di Jakarta.
Langkah pertama yang mereka lakukan ialah menjalin kerjasama dengan sejumlah pihak, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, aparat keamanan hingga lembaga swadaya masyarakat (LSM) baik dalam maupun luar negeri.
"Menangani bencana itu harus bersinergi dengan yang lain. Kalau kita sendiri tidak mungkin. Bahkan, kita juga bersinergi dengan NGO Internasional," jelasnya.
Selanjutnya, Pemkab Kepulauan Mentawai memberikan peran yang besar kepada masyarakat untuk membangun kembali pemukimannya. Dengan cara, menyerahkan bantuan langsung kepada mereka tanpa melalui pemerintah daerah. Oleh karenanya, pemukiman-pemukiman warga lebih cepat terbentuk kembali setelah bencana.
"Seperti bantuan dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana). Bantuan itu diterima langsung oleh mereka, bahkan uang tidak transit di rekening Pemda. Kita hanya menyampaikan bahwa kalian buat rumah begini, begini. Tapi kalau mereka mau buat rumah seperti apa, silakan juga, itu uang mereka kok. Jika kita atur, itu jadi lama. Misal harus buat model rumah sama, besarnya sama, harus pakai kontraktor, itu lama."
"Yang terpenting adalah sinergisitas. Kita juga mengajak tokoh-tokoh agama untuk memberikan pendampingan kepada masyarakat, itu untuk menambah spiritualitas," katanya.
Setelah pemukiman kembali terbangun, sektor pariwisata pun kembali bergeliat, karena pembangunan infrastruktur juga mereka laksanakan. Salah satu yang terpenting ialah menciptakan zona evakuasi yang lebih baik. Sehingga, ketika terjadi bencana, masyarakat maupun wisatawan bisa bergegas ke tempat yang aman.
Di tempat evakuasi itu, mereka juga menyediakan menyediakan sumber makanan dan minuman. Sehingga, masyarakat maupun wisatawan bisa bertahan hidup ketika bantuan dari luar belum dapat diterima saat terjadi bencana.
"Evakuasi, setiap ada gempa jangan banyak pikir, langsung mencari tempat yang tinggi, ke bukit misalnya dan itu sudah kita sampaikan. Tiga menit sampai ke bukit, aman. Di atas bukit kita tanam pisang, kelapa, supaya kalau terjadi gempa jangan nunggu bantuan dari luar, itu kan lama," tuntasnya.
(mdk/hrs)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
8000 Tahun Lalu Pernah Ada Tsunami yang Membinasakan seluruh Penduduk di Negara Ini
Tsunami itu dikenal dengan nama Storegga. Begini kisahnya.
Baca SelengkapnyaKhidmatnya Upacara Melasti di Pantai Parangtritis, Bangun Keharmonisan Umat Beragama
Upacara Melasti di Pantai Parangtritis berhasil mendongkrak kunjungan wisatawan
Baca SelengkapnyaTinjau Banjir di Semarang Utara, Wali Kota Ita Ikut Bantu Evakuasi Warga
Mbak Ita membawa sejumlah logistik bantuan berupa air bersih, sembako, selimut yang akan dibagikan kepada warga terdampak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengunjungi Pantai Pancer, Pernah Dihantam Tsunami Kini Jadi Penghasil Ikan Terbesar di Banyuwangi
Baru-baru ini, puluhan bahkan ratusan lumba-lumba kompak menampakkan diri di perairan Pantai Pancer
Baca SelengkapnyaMirip Labuan Bajo, Pemerintah Bakal Hadirkan Kapal Pinisi di Kawasan IKN Sebagai Destinasi Wisata
Kapal Pinisi itu akan difungsikan sebagai kapal pariwisata dari kawasan IKN menuju Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaPemerintah Minta WNI di Jepang Waspada Gempa dan Tsunami Susulan
Tsunami menghantam Jepang usai gempa bermagnitudo 7,4 melanda Prefektur Ishikawa.
Baca SelengkapnyaTsunami Hantam Jepang Setelah Digucang Gempa Berkekuatan 7,6 Magnitudo
Pemerintah Jepang tengah memantau kerusakan akibat bencana ini dan meminta warga bersiap menghadapi kemungkinan gempa susulan.
Baca SelengkapnyaBerpotensi Picu Tsunami, Ini Fakta Erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara
Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) menetapkan Status Tanggap Darurat selama 14 hari terhitung mulai 16-29 April 2024.
Baca Selengkapnya8 Tempat Wisata Lembang untuk Liburan Keluarga dan Sahabat di Akhir Pekan
Merdeka.com merangkum informasi tentang 8 tempat wisata di Lembang yang patut dijelajahi untuk liburan keluarga di akhir pekan.
Baca Selengkapnya