Cegah Sebaran DBD, Gerakan Berantas Sarang Nyamuk Bakal Digelar di Banyuwangi
Merdeka.com - Serangan nyamuk yang membawa virus Demam Berdarah Dengue (DBD) mengalami peningkatan beberapa bulan terakhir selama musim penghujan. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bakal menggelar gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) serentak di seluruh kecamatan pada Jumat (13/3) besok.
Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr Widji Lestariono mengatakan, peningkatan kasus DBD tidak hanya terjadi di Banyuwangi, namun terjadi merata secara menyeluruh di berbagai daerah lain di Indonesia.
"Peningkatan DBD terutama di bulan bulan ini. Tapi kalau dibandingkan tahun kemarin, di periode yang sama angkanya masih tinggi kemarin. Tapi yang harus kita perhatikan, cermati, secara nasional ini meningkat tajam, kematian juga meningkat," kata Rio saat Musrenbang Kabupaten, Rabu (11/3).
Sementara itu, sosialisasi dan gerakan PSN serentak yang akan digelar pekan ini, diharapkan bisa menekan kasus sebaran DBD.
"Di Banyuwangi kita galakkan, kita punya gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk, tanggal 13 Maret besok kita akan gelar di seluruh kecamatan. Kita sudah surati semua camat, dengan Gertak PSN ini diharapkan terjadi hambatan kasus DBD di Banyuwangi," ujarnya.
Gerakan berantas sarang nyamuk, kata Rio, menjadi cara paling efektif bila dibandingkan metode pengasapan atau fogging. Sebab perlu kajian serius sebelum melakukan fogging.
"PSN yang diutamakan, pengasapan hanya atas indikasi, kalau ada dbd yang meninggal, dan ada survei epidemiologi survei jentik, jadi ada syaratnya, karena itu menyebarkan racun fogging itu," ujarnya.
Dinas Kesehatan Banyuwangi mencatat, mulai Januari hingga Maret 2019, terdapat 71 kasus DBD. Sedangkan selama tahun 2019 terdapat 138 kasus DBD.
Sementara di tahun 2020 mulai Januari hingga Maret, Rabu (11/3) sudah terdapat 39 kasus orang terkena DBD dan sudah terdapat 2 warga Banyuwangi yang meninggal karena serangan DBD.
"Sekarang yang meninggal karena DBD ada 2," katanya.
Rio menambahkan, DBD memang menjadi perhatian serius pemerintah Kabupaten Banyuwangi saat ini. Mengingat wilayah Banyuwangi merupakan kawasan endemis DBD.
"Itu merata, di Banyuwangi, Banyuwangi wilayah endemis, karena seluruh wilayah harus waspada. Endemis dalam arti kasusnya terus berulang," jelasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Badung Diperluas, Terungkap Ini Alasannya
erluasan uji coba pengendalian Dengue di wilayah tersebut telah melalui penetapan nota kesepakatan antara Kemenkes dan Pemkot Bandung pada 18 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaCegah DBD, Kemenkes Introduksi Vaksin Dengue Tahun Depan
Introduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaSeharian Diguyur Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Bandung dan Lembang Kebanjiran
Hujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaFOTO: Waspada DBD, Dinkes DKI Jakarta Prediksi Kasus Demam Berdarah Dengue Terus Naik hingga Mei 2024
Dari data terakhir yang dihimpun hingga 26 Maret 2024, Jakarta Barat menjadi wilayah dengan penyebaran kasus DBD terbanyak yakni 716 kasus.
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Pantau Layanan Publik Usai Libur Lebaran
Tujuannya untuk memastikan seluruh pelayanan sudah aktif dan pengunjung dapat terlayani dengan baik.
Baca SelengkapnyaBMKG Ungkap Penyebab Gempa Sumedang M4,8: Ada Sesar Baru Belum Pernah Terpetakan
Wilayah Sumedang sebelumnya mengalami gempabumi sebanyak dua kali. Yaitu tanggal 14 Agustus 1955 dan 19 Desember 1972.
Baca Selengkapnya750 Kasus DBD terjadi Kota Bogor pada Awal 2024, 4 Orang Meninggal Dunia
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat 750 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal 2024. Dari ratusan kasus itu, empat orang meninggal dunia.
Baca Selengkapnya