Cegah radikalisme di kampus, Unnes kerjasama dengan BNPT
Merdeka.com - Adanya kampus yang terpapar ajaran radikalisme menjadikan Universitas Negeri Semarang (Unnes) waspada. Kampus ini bahkan bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT) sebagai bentuk antisipasi.
Rektor Unnes, Prof Fathur Rokhman, mengakui dirinya tak bisa sepenuhnya mengawasi kegiatan para dosen, staf, dan mahasiswa. Terutama bila sudah tidak berkegiatan di kampus.
"Rektor tentu mengawasi dalam kegiatan akademis. Di luar itu, bisa bekerjasama dengan yang lebih berwenang. Kalau soal radikalisme, itu bagian dari BNPT," jelasnya, Jumat (8/6).
Fathur mengungkapkan, dirinya pernah menegur salah seorang staf yang menulis di media sosial mengenai paham yang tak sesuai dengan Pancasila.
"Saya kasih pengertian, kadang tulisan itu bisa menjadikan persepsi berbeda. Alhamdulillah, mengerti dan mereda," ungkapnya.
Selain itu, ada juga yang terekam dipandang sebagai partisipan dan bahkan menulis thesis tentang Imam Samudra. "Kala itu bahkan sampai membuat pernyataan jika bukan simpatisan. Tapi kalau ceramah berkata senang ISIS, kan jadi ramai. Ternyata ISIS-nya adalah Ikatan Suami Senang Istri Solekah. Saya tegur, itu jangan buat mainan. Bukan bahan bercanda, bisa bahaya," paparnya. Akhirnya orang tersebut mengakui salah dan tidak mengulang lagi.
Sementara untuk mahasiswa, lanjutnya, salah satu caranya diberi materi bela negara di Rindam IV/Diponegoro. Menurut Fathur, langkah tersebut bukan menjadikan mahasiswa militeristik.
"Materinya bela negara, tapi lebih ke outbound. Jadi menyenangkan, tidak seram," ungkapnya.
Ditegaskan Fathur, jika memang dari Unnes ada yang melanggar terkait radikalisme, maka akan langsung diambil tindakan tegas sesuai aturan ASN. Meski begitu, dia meyakini civitas Unnes memiliki integritas terkait kecintaan pada NKRI.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sivitas Akademika Unipdu Jombang Serukan Pemilu Damai dan Tolak Politik Praktis
Mahasiswa juga menyuarakan agar ASN, TNI dan Polri tetap netral dan bekerja sesuai dengan porsinya.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Nekat Bikin Usaha Jamur, Modal Rp100.00 Kini Raup Omzet Rp40 Juta Sekali Panen
Usahanya membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi teman-teman ataupun lingkungan sekitar.
Baca SelengkapnyaMuncul Gerakan Universitas Selamatkan Demokrasi, Anies: Kampus Bicara Setelah Tangkap Suara Rakyat
nies Baswedan mengaku senang berbagai kampus turut menyuarakan kepeduliannya terhadap kondisi demokrasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kecewa dengan Pelanggaran Demokrasi dan Etika, Mahasiswa UNS Keluarkan Maklumat Supersemar
Kecewa dengan Pelanggaran Demokrasi dan Etika, Mahasiswa UNS Keluarkan Maklumat Supersemar
Baca SelengkapnyaDibisiki Kelas Kurang, Jokowi Bangun Kampus II Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Habiskan Rp200 M
Saat ini, ada 17.000 mahasiswa dengan 11 fakultas di Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Baca SelengkapnyaJalan Panjang dan Berliku Pemakzulan Presiden
Kampus bergerak menuntut Presiden menghentikan penyalahgunaan kekuasaan
Baca SelengkapnyaAnak-Anak Gaza Main Perosotan di Kawah Bekas Bom Israel
Anak-Anak Gaza Main Perosotan di Kawah Bekas Bom Israel
Baca SelengkapnyaPemerintah Melalui Perpusnas akan Kirim Pesan Berantai Permudah Akses Literasi Masyarakat
Adin menjelaskan, kegemaran membaca di satuan pendidikan sudah berkembang melalui sekolah maupun perguruan tinggi.
Baca SelengkapnyaGuru Besar-Dosen ITB Minta Pemerintah Netral dan Beri Perlakuan Sama Bagi Setiap Kontestan Pilpres
Guru Besar-Dosen ITB Mendukung pilpres yang jujur, adil, dan damai, serta menjunjung hak asasi setiap pemilih.
Baca Selengkapnya"Perundungan dengan Dalih Apa pun Tak Boleh Dibiarkan!"
Dirjen HAM menyebut tindakan merundung bisa mencederai martabat dan merugikan seseorang.
Baca SelengkapnyaSering Hilang Fokus saat Bekerja, Begini Cara Mengatasinya
Jika kalian salah satu orang yang sulit fokus dalam bekerja. Ini dia tips ampuhnya.
Baca Selengkapnya