Cegah perpeloncoan, Menhub minta guru dan Kepsek tinggal di STIP
Merdeka.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi telah menonaktifkan ekstrakurikuler drum band dan pedang pora untuk menghindari kembalinya kasus taruna STIP tewas karena kekerasan senior. Sebab, perpeloncoan yang mengakibatkan taruna meninggal ini terjadi karena adanya ekstrakulikuler.
"Kegiatan drum band dan pendang pora itu menjadi kebanggaan mereka, dan juga menjadi sarana mempelonco, dan mempelonco ini ada kekerasan. Jadi ini akan rela saya hilangkan. Saya pesan kepada BEM, bukan berarti tidak pakai drum band, agar bisa memagari perbutan-perbuatan itu," ujar Menteri Budi, di kantornya, Jumat (13/1).
Dia meminta untuk para pengajar atau dosen untuk tinggal bersama di asrama untuk menghindari terjadinya kekerasan di lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP). Selain itu, dirinya juga meminta untuk segera ada evaluasi dari sistem pembelajaran.
"Saya tegaskan, kepada para pimpinan sekolah para dosen, pengawas, dan semua yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan, wajib memastikan tidak ada lagi bentuk kekerasan apapun, dan tidak ada lagi budaya kekerasan. Tidak ada kekerasan fisik, tolong dipikirkan karena ini saya pikir merupakan kejadian yang sangat signifikan, yang baru terjadi, saya pesankan kepada bapak-bapak untuk menghasilkan sesuatu yang baik dan berguna bagi masyarakat," ujarnya.
"Makanya guru itu harus tinggal di sana, biar dia tahu. Kita juga akan menugaskan kepala sekolah untuk tinggal di kampus, dengan fasilitas yang ada harus tinggal di sana," sambungnya.
Kemudian dirinya juga menaruh harapan kepada para taruna-taruna yang hadir di Kemenhub untuk tidak ada lagi kekerasan, dirinya meminta untuk menyebarkan cinta kasih karena menurutnya di tangan mereka masa depan Indonesia.
"Apa yang dilakukan adalah suatu penempaan, dan sampaikan dengan anak-anak yang lain, kami sayang dengan kalian, kami ingin kalian menjadi orang-orang besar, anggaran yang kita keluarkan untuk BPSDM itu besar sekali, kita sudah mengorbankan uang rakyat, setidaknya kita harus mengorbankan yang baik," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berkas 6 Penyekap dan Pemerkosa Siswi SMP Segera Dilimpahkan ke Kejari, 3 Tersangka di Bawah Umur
Berkas perkara tiga tersangka anak di bawah umur dipercepat prosesnya guna mempercepat persidangan di peradilan.
Baca SelengkapnyaTenggang Rasa adalah Sikap Peduli pada Orang Lain, Ini Contohnya
Tenggang rasa bentuk penghargaan terhadap perasaan, pemikiran, dan kepentingan orang lain.
Baca SelengkapnyaPenampilan Kece Uut Permatasari, Ibu Dua Anak yang Masih Seperti ABG
Di usianya yang kini genap 41 tahun dan telah dikaruniai dua orang anak, nampak tak banyak yang berubah dari penampilan Uut Permatasari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tujuan Pendidikan Inklusif, Lengkap Beserta Prinsip dan Penjelasannya
Pendidikan inklusif adalah pendekatan dalam sistem pendidikan yang mengedepankan penerimaan dan partisipasi aktif semua siswa.
Baca SelengkapnyaParah! Guru di Sumsel Tega Lecehkan Muridnya di Pinggir Jalan
Modus guru tersebut mulanya membentu murid tersebut lalu di ajak makan mi ayam.
Baca SelengkapnyaSepi Orderan Perempuan Ojol Ini Melipir ke Kampus UIN Tempatnya Dulu Kuliah 'Jadi Kangen Masa-masa Jadi Mahasiswi'
Kisah seorang ojol perempuan yang tiba-tiba rindu kuliah saat ngetem di kampusnya mendapat banyak sorotan warganet.
Baca SelengkapnyaPersiapan yang Harus Dilakukan saat Mengajak Anak Melakukan Perjalanan Jauh ketika Mudik
Bagi orangtua yang ingin mengajak anaknya melakukan perjalanan mudik secara cukup jauh, terdapat sejumlah hal yang harus diperhatikan.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP: PPP Sudah Nyatakan Sikap Resmi Dukung Hak Angket
Hasto mengingatkan, pengajuan hak angket membutuhkan tahapan dan berbagai persiapan.
Baca SelengkapnyaMengintip Persiapan Pencoblosan Pemilu di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini
Penduduk di Perbatasan Skouw RI-PNG ada suku dari berbagai daerah di Indonesia.
Baca Selengkapnya