Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cegah paham radikal, Menteri Nasir minta kampus dampingi organisasi kerohanian

Cegah paham radikal, Menteri Nasir minta kampus dampingi organisasi kerohanian Menteri Nasir. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Beberapa aksi teror yang belakang terjadi melibatkan sejumlah anak-anak. Banyak yang menyayangkan karena seharusnya anak tak terjerumus dalam doktrin paham radikal.

Berkaca pada persoalan ini, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir, meminta jajaran Rektor Universitas di Indonesia melakukan pengawasan ketat terhadap organisasi kampus, khususnya yang bergerak di bidang kerohanian.

"Organisasi kerohanian harus didampingi oleh para dosen yang bertanggung jawab. Semua organisasi," ujar Nasir di kantornya, Rabu (16/5/2018).

Perintah ini dimaksud Menteri Nasir, agar pihak kampus tidak kecolongan, terkait merebaknya pihak radikal yang menyusup lewat organisasi-organisasi tersebut.

"Jadi tidak boleh liar lagi. Semua harus terkoordinasi," tegas dia.

Perintah tegas Menteri Nasir kali ini menyusul kesaksian viral di media sosial terkait Ahmad Faiz Zainuddin, adik kelas terduga pelaku bom Surabaya Dita Oepriarto. Keduanya diketahui berkuliah di Universitas Airlangga, Surabaya.

Melalui Facebook, Ahmad bercerita pengalamannya mengikuti pengajian semasa kuliah di Universitas Airlangga. Dia menuturkan, kajian keilmuan diajarkan kerap menegaskan akan pentingnya menegakkan Negara Islam Indonesia.

"Dan untuk menegakkan ini kita perlu dana besar. Dan untuk itu kalau perlu kita ambil uang (mencuri) dari orangtua kita untuk disetor ke mereka," kata Ahmad seperti dituturkan di laman Facebook pribadinya.

Karenanya, Ahmad menyatakan tidak semua pengajian mengajarkan hal positif. Namun juga, ada yang menjadikannya sebuah wadah menanamkan unsur radikal.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jelang Masa Tenang Pemilu 2024, Menpan RB Ingatkan ASN Wajib Netral dan Bebas Pengaruh Politik Tak Sehat
Jelang Masa Tenang Pemilu 2024, Menpan RB Ingatkan ASN Wajib Netral dan Bebas Pengaruh Politik Tak Sehat

Sejumlah alasan mengapa ASN harus netral karena sebagai bentuk kewajiban profesionalism.

Baca Selengkapnya
Jalan Panjang dan Berliku Pemakzulan Presiden
Jalan Panjang dan Berliku Pemakzulan Presiden

Kampus bergerak menuntut Presiden menghentikan penyalahgunaan kekuasaan

Baca Selengkapnya
Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru
Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru

Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pemilu Makin Dekat, Menteri Anas Ingatkan PNS Haram Terlibat Kegiatan Politik
Pemilu Makin Dekat, Menteri Anas Ingatkan PNS Haram Terlibat Kegiatan Politik

PNS yang tidak netral dapat memiliki dampak yang signifikan pada berbagai aspek pemerintahan dan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Soal Kans Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Ini Kata Muhammadiyah
Soal Kans Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Ini Kata Muhammadiyah

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menegaskan organisasinya bukanlah organisasi politik meski aktif dalam mendirikan dan mengawal kemajuan bangsa

Baca Selengkapnya
Gencarkan Narasi Damai, Perbedaan Jangan Dianggap Permusuhan
Gencarkan Narasi Damai, Perbedaan Jangan Dianggap Permusuhan

Narasi-narasi provokatif dapat memicu perpecahan harus dihindari terlebih di tahun politik.

Baca Selengkapnya
Sosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub
Sosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub

Demi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.

Baca Selengkapnya
Jadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran
Jadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran

Masyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.

Baca Selengkapnya
Rektor Perguruan Tinggi Katolik Seluruh Indonesia Resah karena Demokrasi Semakin Menyimpang
Rektor Perguruan Tinggi Katolik Seluruh Indonesia Resah karena Demokrasi Semakin Menyimpang

Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik (APTIK) Indonesia memberikan pernyataan sikap terkait dinamika politik di negeri ini menjelang Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya