Cegah Klaster Pilkada, Ridwan Kamil Minta Kurangi Kontak Fisik saat Pencoblosan
Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil ingin memastikan penyelenggaraan Pilkada di delapan Kabupaten Kota tak memunculkan kasus Covid-19 baru. Semua proses dan tahapan pencoblosan hingga penghitungan suara harus menerapkan protokol kesehatan dengan maksimal.
Delapan daerah di Jabar yang akan melaksanakan Pilkada Serentak 2020, yakni Kabupaten Bandung, Cianjur, Sukabumi, Karawang, Indramayu, Tasikmalaya, Pangandaran dan Kota Depok.
Pria yang akrab disapa Emil ini mengaku sudah meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar untuk mencegah adanya kontak fisik selama pelaksanaan pencoblosan sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19.
"Tidak boleh ada persentuhan tangan, bahkan nanti tidak ada celup tinta, tapi tinta ditetes. Semua petugas juga wajib menjalani rapid test. Ini contoh bahwa Jabar sangat serius menjaga keamanan pelaksanaan Pilkada Serentak 2020," kata dia melalui siaran pers yang diterima, Jumat (27/11/2020).
Permintaan tersebut menjadi bagian dari deklarasi Pilkada Serentak 2020 berkualitas, berintegritas, dan patuh protokol kesehatan Covid-19 yang dihadiri dan ditandatanganinya bersama pejabat terkait di Gedung Pakuan, Kota Bandung.
Dalam waktu dekat, KPU Jabar akan menyimulasikan perhitungan suara secara daring dalam rangka menekan potensi munculkan klaster penularan Covid-19 selama Pilkada berlangsung.
"E-voting belum memungkinkan. Tapi, minimal perhitungannya (digital) sehingga meminimalisir terlalu lamanya sekelompok orang diam di satu tempat yang sama," ucapnya.
Partisipasi Pemilih Diharapkan Tak Menurun
Sejumlah cara yang ia paparkan itu merupakan salah satu upaya agar partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan Pilkada tidak menurun meski di tengah situasi pandemi Covid-19.
Dia sudah menginstruksikan Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Wali Kota yang bertugas di daerah penyelenggara Pilkada menyiapkan mengantisipasi terburuk. Jika terjadi lonjakan kasus, rumah sakit dan pusat isolasi harus sudah dipersiapkan.
"Intinya Pilkada sudah sangat siap, tadi dilaporkan. Saya hanya menyampaikan arahan-arahan penyempurna kesiapan. Kepada warga mari maksimalkan hak suaranya," ucap Kang Emil.
Dua orang calon Bupati/Walikota Positif Covid-10
Sementara itu, Ketua KPU Jabar Rifqi Alimubarok mengungkapkan, terdapat 33.305 TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang tersebar di delapan daerah dengan jumlah pemilih sebanyak 11,6 juta. Ada sekitar 299 ribu petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara).
Di setiap TPS hanya akan ada 500 pemilih yang wajib memakai sarung tangan yang sudah disediakan, dan menerapkan protokol kesehatan 3M dengan ketat. Area pencoblosan pun didisinfeksi.
Sejauh ini, ada beberapa calon yang berkontestasi di Pilkada wilayah Jawa Barat positif Covid-19. Namun, mayoritas atau calon lain masih dalam keadaan sehat.
"48 calon (pasangan kepala daerah) sehat dari 50. Hanya 2 yang positif COVID-19 yaitu di Indramayu dan Depok," tambahnya.
Rifqi mengatakan, masa kampanye saat ini sudah memasuki kampanye iklan. Semua kampanye berjalan lancar dan tidak ditemukan klaster kampanye. Termasuk logistik kampanye juga sudah berada di kecamatan.
"Kampanye sejauh ini lancar sesuai protokol kesehatan, tinggal 10 hari lagi dan sekarang memasuki kampanye iklan, tidak ada klaster kampanye. Logistik sudah terpenuhi, petugas sortir lipat sehat semua dan posisi logistik sudah ada di kecamatan," ucapnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaJelang Pencoblosan, Anies Berharap Tidak Ada Lagi Pelanggaran Etik
DKPP menyatakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari melanggar etik.
Baca SelengkapnyaKapolresta Pekanbaru Ajak Semua Tokoh Jaga Kamtibmas Jelang Pemilu
Kombes Jeki tak ingin ada gangguan Kamtibmas menjelang Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Warga Pekanbaru Apresiasi Kinerja Polri dalam Pengamanan Pemilu 2024
Kerja sama yang solid antara aparat keamanan dan masyarakat menjadi kunci utama dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.
Baca SelengkapnyaDewas KPK Tak Permasalahkan Firli Tidak Hadir saat Sidang Putusan Etik
Firli terjerat tiga dugaan pelanggaran etik. Pertama yakni terkait komunikasi dan pertemuan dengan SYL.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu
Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaCak Imin soal Kubu Prabowo Temukan 16 Pelanggaran Pilpres 2024: Mengada-ada
Tidak ada kaitannya sama sekali dengan apa yang selama ini Cak Imin dan Anies lakukan saat masa kampanye.
Baca SelengkapnyaJokowi Janjikan Tunjangan Kinerja Petugas KPU Selesai Januari: Urusan Sensitif Jangan Ganggu Pemilu
Jokowi menyebut Pemilu 2024 sangatlah kompleks karena melibatkan 204.807.222 orang, di 38 provinsi, 514 kabupaten/kota, 7.277 kecamatan, 83.771 desa.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Kaltim Berhasil Jaga Kondusifitas Pasca Pemilu 2024
Masyarakat Kaltim Berhasil Jaga Kondusifitas Pasca Pemilu 2024
Baca Selengkapnya