Merdeka.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melakukan uji sampel laboratorium COVID-19 di Indonesia dan sejumlah negara lainnya sebagai bagian dari upaya pemantauan kualitas kinerja dalam pengujian.
WHO menyebutkan sistem manajemen kualitas laboratorium adalah hal penting untuk memastikan laboratorium COVID-19 di Indonesia menyediakan hasil yang akurat dan dapat diandalkan.
Salah satu cara untuk memeriksa sistem manajemen mutu adalah program jaminan mutu eksternal atau external quality assurance programme (EQAP), yang mengevaluasi kinerja menggunakan metode seperti uji profisiensi, pengujian ulang, dan evaluasi di lokasi laboratorium.
Upaya pemantauan kualitas pengujian di laboratorium COVID-19 juga dilakukan WHO di seluruh dunia dengan mendistribusikan sampel uji dalam bentuk panel ke negara-negara anggota.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan panel tersebut baru-baru ini tiba di Indonesia, dan kini sedang dalam proses distribusi ke provinsi-provinsi. Di Indonesia tersedia 1.034 laboratorium di 34 provinsi yang akan menerima panel sampel uji.
Setiap laboratorium akan menguji panel dan Kementerian Kesehatan memasukkan hasilnya secara daring untuk dievaluasi dan dianalisa tentang kinerja laboratorium.
"Proses EQAP ini penting agar kita bisa melihat laboratorium mana yang kinerjanya baik dan mana yang membutuhkan dukungan,” ujarnya, Jumat (30/9).
Menurut Budi kinerja laboratorium yang mematuhi standar global dan mampu menyediakan layanan andal, sangat memberi manfaat pada masyarakat.
"Masyarakat dapat memperoleh hasil yang dapat dipercaya dari laboratorium, dan kemudian mendapatkan perawatan yang tepat berdasarkan hasil tersebut," katanya.
Royal College of Pathologists of Australasia Quality Assurance Programs (RCPAQAP) akan mengompilasi hasil dari laboratorium di Indonesia, Bangladesh, Bhutan, India, Maladewa, Nepal, Sri Lanka, Thailand, dan Timor Leste.
Kompilasi tersebut dikirim ke WHO yang akan menganalisa hasilnya untuk mendapatkan laporan EQAP COVID-19 global.
Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams mengatakan keamanan kesehatan tergantung pada tingkat pengendalian penularan COVID-19. Australia mendukung Indonesia dengan kebijakan ahli dan saran teknis untuk mengurangi penyebaran virus.
Sementara itu, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Vincent Piket mengatakan pihaknya memberi dukungan pada distribusi panel dan kunjungan supervisi ke laboratorium, sebagai bagian dari program WHO-UE, Respons dan Kesiapsiagaan untuk Pandemi Kesehatan di Asia Tenggara.
“Kerja sama ini menegaskan kembali komitmen UE yang berkelanjutan untuk mendukung respons Indonesia terhadap COVID-19 dan memperkuat sistem kesehatannya. Kerja sama dan solidaritas global adalah cara untuk mengalahkan virus dan memulai pemulihan global yang berkelanjutan,” katanya.
Ia mengatakan uji profisiensi dalam EQAP akan memberikan gambaran menyeluruh tentang kinerja laboratorium COVID-19 di tingkat global dan nasional kepada Kemenkes. [ded]
Baca juga:
Pemprov DKI Ikut Arahan Pemerintah Pusat Soal Pencabutan Status Pandemi Covid-19
Sri Mulyani: Efek Pandemi Covid-19 Melampaui Krisis Ekonomi 1998
Menlu Retno: Covid-19 Belum Selesai, Tetapi Akhir Pandemi Sudah Tampak Depan Mata
Delegasi Indonesia Beberkan Capaian Penanganan Covid-19 di Paris
BPOM Izinkan Penggunaan Vaksin IndoVac untuk Dewasa
Advertisement
Cerita Fadli Zon Jadi Korban Kecelakaan hingga Koma, Ayahnya Meninggal Dunia
Sekitar 33 Menit yang laluArema FC akan Dibubarkan, Ini Alasannya
Sekitar 1 Jam yang laluPutri Candrawathi dan Bharada E Hadapi Sidang Replik Hari Ini
Sekitar 1 Jam yang laluCamat Telawang Kotawaringin Timur Ditemukan Meninggal di Pinggir Jalan
Sekitar 1 Jam yang laluGempa M 5,0 Guncang Melonguane Sulut, Tak Berpotensi Tsunami
Sekitar 1 Jam yang laluErick Thohir: Kita Negara Muslim Terbesar, tapi Tidak Masuk Produsen Halal Terbesar
Sekitar 2 Jam yang laluMPR: UU Desa Terbuka untuk Direvisi
Sekitar 2 Jam yang laluPrakiraan Cuaca BMKG 30 Januari: Sebagian Jakarta Diguyur Hujan Malam Hari
Sekitar 3 Jam yang laluBeli Iphone 14 Promax Pakai Setruk Palsu, Pria di Jayapura Ditangkap Polisi
Sekitar 4 Jam yang lalu13 Remaja Ditangkap Usai Tawuran di Bekasi, Dua Orang Terkena Bacokan
Sekitar 4 Jam yang laluDipimpin Ganjar, Pelantikan Hevearita Jabat Wali Kota Semarang akan Dihadiri Megawati
Sekitar 5 Jam yang laluBacok Pemuda di Lhokseumawe, Geng Remaja Diduga Terlibat Tawuran Ditangkap
Sekitar 5 Jam yang laluDLHK Aceh Temukan Perusahaan Diduga Serobot 17 Hektare Hutan Negara untuk Sawit
Sekitar 8 Jam yang laluJenderal Polri Dipeluk 2 Gadis Cantik Tak Dilepas-lepas, Istri 'Direbut Semuanya'
Sekitar 22 Menit yang laluVIDEO: Anggota Berlutut Minta Maaf ke Kapolres Manggarai Barat,Pelukan Berujung Damai
Sekitar 37 Menit yang laluVIDEO: Pengakuan Sopir Audi Penabrak Mahasiswi, Ada Izin Ikut Rombongan Polisi
Sekitar 14 Jam yang laluAudi Tabrak Selvi Amalia Bukan Rombongan Polisi, Penetapan Tersangka Hasil Metode TAA
Sekitar 18 Jam yang laluVIDEO: Replik Jaksa Ungkap Kuasa Hukum Bersikeras Pertahankan Kebohongan Ferdy Sambo
Sekitar 11 Jam yang laluVIDEO: Mirip Sambo, Jaksa Nilai Agus Nurpatria Coreng Citra Polri
Sekitar 18 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Kembali Singgung Kasus KM50 di Sidang Tuntutan Hendra Kurniawan
Sekitar 18 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Sebut Pengacara Sambo Gagal Fokus, Ricky & Kuat Pengikut Setia Berdusta
Sekitar 19 Jam yang laluVIDEO: Replik Jaksa Ungkap Kuasa Hukum Bersikeras Pertahankan Kebohongan Ferdy Sambo
Sekitar 11 Jam yang laluVIDEO: Mirip Sambo, Jaksa Nilai Agus Nurpatria Coreng Citra Polri
Sekitar 18 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Kembali Singgung Kasus KM50 di Sidang Tuntutan Hendra Kurniawan
Sekitar 18 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Sebut Pengacara Sambo Gagal Fokus, Ricky & Kuat Pengikut Setia Berdusta
Sekitar 19 Jam yang laluPutri Candrawathi dan Bharada E Hadapi Sidang Replik Hari Ini
Sekitar 1 Jam yang laluJeritan Prajurit Pangkat Terendah Sadar Diperalat Jenderal
Sekitar 1 Hari yang laluMasa Penahanan Ferdy Sambo Cs Diperpanjang Selama 30 Hari
Sekitar 1 Hari yang laluApakah Boleh Memperoleh Vaksin Campak Bersamaan dengan Booster COVID-19?
Sekitar 32 Menit yang laluAntisipasi Penyakit Ngorok, Dinas Pertanian Madina Maksimalkan Penyuntikan Vaksin
Sekitar 4 Hari yang laluBreaking News: Direksi Mulai Pertimbangkan Pembubaran Arema FC
Sekitar 41 Menit yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen NegaraMoch N. Kurniawan
Dosen Ilmu Komunikasi Swiss German University
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami