Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cara SMK Jawab Kebutuhan Talenta Digital Andal Bagi Industri 4.0

Cara SMK Jawab Kebutuhan Talenta Digital Andal Bagi Industri 4.0 Pelaksanaan ANBK di SMKN 15 Jakarta. ©Liputan6.com/Johan Tallo

Merdeka.com - Talenta digital merupakan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul yang kini tengah dinanti dan dikaderisasi oleh pemerintah lewat berbagai banyak program terkhusus oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Mulai dari lapisan paling bawah yaitu masyarakat umum hingga lapisan teratas yaitu para pelajar-pelajar yang terdidik seluruhnya dicoba untuk merasakan dan mendapatkan literasi digital agar program Transformasi Digital yang digaungkan pemerintah bisa terealisasi secepatnya.

Kementerian Komunikasi dan Informatika bahkan meluncurkan Gerakan Literasi Digital Nasional (GLDN) agar setidaknya masyarakat luas memiliki keterampilan dasar untuk bisa memanfaatkan perkembangan digital termasuk masuk dan berkecimpung dalam industri 4.0.

“Talenta digital akan memberikan kontribusi dalam pengembangan digitalisasi di berbagai sektor sebagai bagian dari upaya melakukan akselerasi transformasi digital di Indonesia,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate pada pertengahan Juli 2021 saat membahas potensi talenta digital Tanah Air yang tengah dikaderisasi. Seperti dilansir Antara.

Tentunya upaya menghasilkan talenta digital yang unggul dan andal menjawab kebutuhan industri 4.0 tidak dilakukan Kementerian Kominfo sendiri.

Ada keterlibatan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang menjadi rumah untuk mengurus kurikulum pendidikan generasi muda bangsa menyiapkan mereka menjadi talenta digital.

Salah satu cara Kemendikbudristek menggalang dan mengkaderisasi talenta digital adalah dengan menyiapkan pendidikan vokasi yang berkualitas lewat SMK.

Perwakilan dari Direktorat SMK Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Pitoyo Nugroho menyebutkan tantangan yang kini dihadapi bukan lagi sekadar untuk menyiapkan siswa SMK menghadirkan perangkat keras teknologi, tapi juga menyiapkan mental mereka sebagai pembuat lapangan pekerjaan dengan berwirausaha.

Untuk menyiapkan talenta digital yang unggul pun Pitoyo menyebutkan ada beberapa program yang dikeluarkan oleh Ditjen Pendidikan Vokasi dengan penyesuaian kebutuhan industri misalnya lewat kebijakan Super Tax Deduction bagi industri.

Selain menguntungkan bagi industri karena mendapatkan potongan pajak, aturan ini berguna bagi para siswa SMK karena mereka dapat langsung mencicipi sensasi dunia kerja namun juga mendapatkan pembelajaran yang nyata sesuai kondisi sesungguhnya.

Ada juga program teaching factory, yang memampukan para masyarakat di Sekolah Vokasi atau SMK untuk bisa mengembangkan unit produksi yang sudah memiliki standar industri.

Lewat metode itu, siswa dapat menguasai keahlian dan keterampilan berdasarkan standar industri yang sesungguhnya. Produk-produk yang dihasilkan siswa pun bisa kemudian dipasarkan kepada masyarakat sehingga dari situ para siswa belajar dasar-dasar untuk berwirausaha.

“Ada banyak program yang telah kami hadirkan, termasuk kini kami juga mendesain kurikulum yang mewadahi anak-anak SMK lebih tajam lagi untuk berwirausaha, Termasuk dalam struktur kurikulum itu kita masukan computational thinking. Itu sudah tidak bisa ditunda lagi karena ini sudah masanya serba digital,” ujar Pitoyo dalam konferensi pers virtual menjawab tantangan SMK menghasilkan talenta digital andal bagi industri 4.0.

Tak dipungkiri perlu ada masukan juga dari industri yang menjalankan roda besar perekonomian agar talenta- talenta digital yang disiapkan oleh sekolah vokasi bisa sejalan dengan kebutuhan.

Oleh karena itu, Kemendikbudristek pun menyiapkan link and match dengan industri secara langsung lewat kolaborasi langsung dari industri yang masuk ke sekolah- sekolah vokasi.

Lewat kerangka nasional Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Pintoyo menyebutkan bahwa sekolah vokasi bisa secara langsung mendatangi industri atau pun sebaliknya agar bisa bersinergi menyiapkan para generasi muda sebagai SDM digital yang unggul.

“KTSP di SMK itu memungkinkan pengajar dan industri saling menyesuaikan kebutuhan. Lewat kurikulum ini industri bisa melakukan link and match memberikan pembelajaran langsung pada siswa-siswa SMK. Bisa lewat kehadiran guru tamu atau program lainnya,” ujar Pitoyo.

Industri bergerak

Salah satu pelaku industri yang langsung terjun untuk mencari kebutuhan dan mengkaderisasi talenta digital ke sekolah-sekolah vokasi adalah Samsung Electronics Indonesia.

“Kami percaya fungsi institusi pendidikan itu untuk mempertemukan siswa yang memiliki keingintahuan tinggi dengan guru yang mampu mengampu mereka untuk mengembangkan kompetensinya. Pada SIC kedua ini kami fokus pada kombinasi hardskill dan softskill yang sesuai dengan industri 4.0 lewat pengembangan aplikasi web sebagai platform untuk mengembangkan program atau layanan untuk masyarakat,” ujar Direktur Samsung Research and Development Institute Indonesia (SRIN) Risman Adnan.

Dalam “Samsung Innovation Campus” Batch 2 misalnya terdapat 27 guru yang mendapatkan pelatihan dari SIC memantapkan pedagogik sehingga para guru itu bisa mendampingi dan melanjutkan proses pembelajaran pemrogram serta pengembangan produk secara mandiri bersama siswa-siswanya.

Terpilih 396 siswa dari 13 SMK di Indonesia yang akhirnya mendapatkan pelatihan dasar di bidang pengembangan produk, desain web, hingga pengembangan coding dan web untuk kemudian mereka mendapatkan pelatihan yang lebih intensif lagi.

Pada pelatihan intensif diikutsertakan 13 tim dari enam SMK dengan total jumlah 46 siswa untuk menghasilkan pengembangan produk inovatif yang berkaitan dengan teknologi dan digital.

Hingga akhirnya proses itu berlanjut menghasilkan kompetisi untuk melihat sejauh mana talenta digital yang dididik berkembang dan terdapat 5 tim terbaik dengan 19 siswa dengan penjabaran 1 tim berasal dari SMKN 1 Geger Madiun, 2 tim dari SMKN 1 Cimahi, dan 2 tim dari SMKN 2 Surakarta.

Pada penilaian kompetisi itu terlihat bahwa anak-anak muda yang ikut dalam pelatihan bersama SIC mendapatkan pembelajaran untuk bisa menganalisa kebutuhan masyarakat dan mampu mengidentifikasi masalah yang perlu dipecahkan oleh solusi nyata.

“Tujuan SIC akhirnya didapati untuk meningkatkan dan menyesuaikan dengan kurikulum standar yang ada di sekolah. Sehingga guru dan murid tidak hanya fokus membuat perangkat keras atau memahami tech support tapi juga bisa meningkatkan nilai sosial lewat mengidentifikasi masalah dan mencari solusi nyata,” ujar Risman.

Kolaborasi nyata antara dunia pendidikan dan industri untuk semakin mempercepat kehadiran talenta digital yang lebih banyak lagi diharapkan dapat terus bertumbuh.

Hal itu disampaikan kembali oleh Pitoyo yang mewakili Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek dengan harapan pemerintah daerah juga ikut bisa mengembangkan talenta dan industri lokalnya lewat pematangan talenta di SMK.

“Kita berharap sinergi Kementerian, Pemda dan industri dunia kerja bisa terus diselenggarakan intensif. Dengan menjawab menghadirkan solusi kompetensi dan keahlian yang sesuai bagi SMK,” ujar Pitoyo.

Tentunya bagi para generasi muda yang diasah dan masih bisa berkembang pesat lewat SMK diharapkan bisa berperan aktif juga untuk ikut dalam ekosistem kolaborasi pilar-pilar itu sehingga jawaban untuk mendapatkan talenta digital andal sesuai industri 4.0 bisa tercapai maksimal.

(mdk/ded)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ternyata, Ini Tujuan Sebenarnya Pemerintah Pindahkan PNS ke Ibu Kota Baru

Ternyata, Ini Tujuan Sebenarnya Pemerintah Pindahkan PNS ke Ibu Kota Baru

Pemerintah butuh talenta PNS yang cakap digital di IKN.

Baca Selengkapnya
Ini Tiga Faktor Utama Wujudkan Generasi Pengguna Digital yang Kuat

Ini Tiga Faktor Utama Wujudkan Generasi Pengguna Digital yang Kuat

Komisi I DPR RI berkomitmen penuh untuk terus mendorong program-program pengembangan peningkatan kualitas generasi Indonesia.

Baca Selengkapnya
Digitalisasi Teknologi Merambah Mesin Sangrai Kopi, Apa Keunggulannya?

Digitalisasi Teknologi Merambah Mesin Sangrai Kopi, Apa Keunggulannya?

Industri mesin sangrai kopi pun kini turut berkembang mengikuti perubahan zaman.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Iman dan Taqwa Kunci Terhindar dari Dampak Negatif Teknologi

Iman dan Taqwa Kunci Terhindar dari Dampak Negatif Teknologi

Teuku Riefky juga meyakini bahwa manusia yang berkualitas adalah kunci sukses pembangunan nasional.

Baca Selengkapnya
Kemenkumham Ajak Humas Kuasai Teknologi Lewat Gelaran What's Up

Kemenkumham Ajak Humas Kuasai Teknologi Lewat Gelaran What's Up

Dalam era digital saat ini, peran humas menjadi semakin krusial. Penting bagi praktisi humas untuk menguasai teknologi, bukan sebaliknya.

Baca Selengkapnya
Tak Hanya Pengetahuan Akademis, Perguruan Tinggi Dituntut Cetak SDM Peduli Pencapaian SDGs

Tak Hanya Pengetahuan Akademis, Perguruan Tinggi Dituntut Cetak SDM Peduli Pencapaian SDGs

Perguruan tinggi dinilai mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dihasilkan dari penelitian untuk memberikan manfaat langsung.

Baca Selengkapnya
Kolaborasi Industri dan Perguruan Tinggi Jadi Kunci Wujudkan SDM Unggul di Indonesia

Kolaborasi Industri dan Perguruan Tinggi Jadi Kunci Wujudkan SDM Unggul di Indonesia

Transformasi pendidikan tinggi selama empat tahun ini telah berlangsung dengan akseleratif dan mulai bisa dirasakan hasilnya.

Baca Selengkapnya
Segini Potensi Kerugian Dialami Industri Perikalanan Jika Iklan Rokok Dilarang

Segini Potensi Kerugian Dialami Industri Perikalanan Jika Iklan Rokok Dilarang

Rencana aturan tersebut dapat merugikan industri media digital yang tengah kena disrupsi tiada henti.

Baca Selengkapnya
Jokowi Undang Talenta Hebat Indonesia Daftar CPNS 2024, Ada 690.000 Lowongan untuk Fresh Graduate

Jokowi Undang Talenta Hebat Indonesia Daftar CPNS 2024, Ada 690.000 Lowongan untuk Fresh Graduate

Dalam menghadapi disrupsi teknologi yang sangat pesat, pemerintah membutuhkan para pembelajar muda.

Baca Selengkapnya