Cara Komnas HAM Ungkap Motif Kematian Brigadir J
Merdeka.com - Kematian Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat masih menyimpan tanda tanya termasuk motif. Tim Khusus Mabes Polri dan Komnas HAM mengklaim masih terus mengumpulkan bukti-bukti untuk mengungkap kasus secara terang-benderang.
Komnas HAM menampung semua keterangan dari pihak keluarga Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat. Menurut Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, antara keluarga dengan kepolisian punya versi sendiri khususnya terkait luka-luka yang terdapat pada tubuhBrigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Dalam hal ini, Komnas HAM menggali keterangan dari dokter forensik. Pemeriksaan berlangsung selama dua jam di Kantor Komnas HAM pada Senin (25/7/2022) kemarin.
-
Kenapa polisi belum bisa pastikan motif pembunuhan? Awaluddin mengaku belum bisa memastikan kasus tersebut apakah pembunuhan atau perampokan. Ia menegaskan saat ini personel sedang melakukan penyelidikan.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Bagaimana polisi cari motif bunuh diri? 'Kita membutuhkan pemeriksaan scientific, kita butuh pemeriksaan DNA, kita butuh pemeriksaan autopsi psikologi yang kemudian secara komprehensif baru nanti bisa kita simpulkan,' kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan dalam keterangannya dikutip Kamis (14/3).
-
Bagaimana polisi memastikan motif bunuh diri? 'Kami belum menentukan motif yang membuat satu keluarga ini melakukan aksi bunuh diri,' kata Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya di Jakarta, Minggu (10/3) Agus mengatakan, petugas saat ini tengah melakukan penyelidikan dengan memeriksa para saksi seperti petugas keamanan, keluarga korban dan lainnya. Selain itu, pihaknya juga memeriksa identitas kendaraan serta handphone milik korban.'Kita akan coba hubungi orang terdekat dari korban untuk menelusuri motif kejadian ini,' kata dia.
"Sekali lagi keterangan mereka versi mereka. Kami bandingkan dengan versi keluarga," ujar dia di Jakarta Pusat, Selasa (26/7/2022).
Rencananya, Komnas HAM juga akan menghadiri pelaksanaan ekshumasi di Jambi. Kebetulan, diminta secara resmi. Ini, kata Taufan penting karena untuk mendapat satu kesimpulan yang lebih akurat.
"Besok kita dapatkan lagi yang dari hasil eskumasi. Dan itu dilakukan berbagai pihak termasuk saya dengar ada tim dari kedokteran RSCM, TNI dan lain-lain. Komnas HAM sekarang ini fokus memeriksa penyebab kematian. Ada spekulasi bahwa salah satu penyebab kematian akibat adanya penyiksaan. Kita mau membuktikan itu," ujar dia.
Menurut Taufan, penyelidikan yang dilakukan oleh Komnas HAM pastinya akan berujung pada pencarian motif.
"Dari temuan kondisi jenazah akan tarik ke peluru, peluru akan terkait senjata senjata akan terkait dengan siapa yang memiliki senjata itu. Itu nanti baru kita cari motifnya apa. Jadi masih ada tahapan-tahapan untuk sampai ke situ," ujar dia.
Taufan memastiakan, Komnas HAM tidak akan terpengaruh oleh berbagai macam spekulasi yang muncul di publik. Taufan menegaskan, Komnas HAM punya cara tersendiri untuk mengungkap kasus ini.
"Silahkan saja, siapapun bikin analisis, bikin spekulasi. Kami akan jalan dengan tahapan-tahapan an prosedur penyelidikan yang kami sudah tetapkan di internal kami," tandas dia.
"Kami sendiri juga punya ahli yang akan kami mintai pendapat memberikan masukan kepada komnas ham menilai seluruh data fakta yang kami dapatkan," dia menandaskan.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
korban ditemukan hari Jumat (22/9) sekitar pukul 13.10 Wita. Dia diduga tertembak senjata api jenis HS-9 dengan nomor Senpi HS178837 yang tengah dibersihkannya.
Baca SelengkapnyaKompolnas ingin memastikan proses penangan peristiwa tersebut berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaPropam Polri akan mengawasi selama proses penyelidikan dilakukan timsus Polda Kaltara.
Baca SelengkapnyaUli menyebut ada tiga tujuan menyurati Polda Jawa Barat, salah satunya meminta keterangan mengenai perkembangan pencarian tiga DPO.
Baca SelengkapnyaHadi mengatakan proses penyelidikan tetap dilakukan dengan tetap saling menjaga marwah.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menaruh harapan besar pada jajaran kepolisian dalam mengusut kasus ini.
Baca SelengkapnyaPetugas telah memeriksa 14 saksi yang berada di sekitar rumah dinas korban saat peristiwa itu terjadi.
Baca SelengkapnyaHaniyah ditemukan tewas di garasi rumah majikannya, Masrukhin, pada 4 Desember 2016, dengan luka-luka akibat kekerasan benda tumpul.
Baca SelengkapnyaKapolri juga menyarankan motif kasus ini terlebih dahulu. Sehingga terungkap apa yang sebenarnya terjadi dan membuat RAT meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPolisi juga melakukan olah TKP kembali untuk mendapatkan benang merah dari fakta-fakta yang diperoleh penyidik.
Baca SelengkapnyaKapolri masih belum dapat membeberkan dugaan sementara tewasnya Walpri Kapolda Kalimantan Utara itu.
Baca SelengkapnyaHendra resmi bebas bersyarat dan masih harus wajib lapor serta mengikuti program bimbingan yang diselenggarakan Bapas Kelas I Jakarta Selatan.
Baca Selengkapnya