Candaan dosen sebut bom, penumpang Garuda diturunkan dari pesawat
Merdeka.com - Lagi-lagi candaan soal bom terulang di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Jumat (3/3). Sekitar pukul 06.00 Wita, Dr. Hisyam Ihsan (51), dosen Perguruan Tinggi Negeri di Makassar dan penumpang Garuda Indonesia nomor penerbangan GA 611 rute Makassar tujuan Jakarta sudah bersiap lepas landas.
Saat sudah berada di atas pesawat selama lima menit dan menunggu lepas landas, para penumpang sibuk mengemasi barang masing-masing untuk dinaikkan ke atas kabin. Seorang pramugari mengangkat barang bawaan dosen ini ke atas kabin. Tiba-tiba dosen itu nyelutuk dengan dialek Makassar.
"Hati-hati, itu barang berharga di dalamnya. Bukanji bom" ujar Kepala Unit (Kanit) Reskrim Polsek Kawasan Bandara, Iptu Syarif Sikati menirukan pernyataan dosen tersebut.
Meski si dosen tidak langsung menyebutkan candaan ada bom, tetapi pramugari langsung melaporkan hal tersebut ke pilot Kapten Marzaini Anwar. Kejadian itu juga dilaporkan ke petugas keamanan Garuda Indonesia.
Penumpang yang berjumlah 209 orang itu diturunkan, termasuk lima orang dari rombongan dosen yang rencananya berangkat ke Jakarta untuk kegiatan pelatihan. Semua barang juga diturunkan dari pesawat.
"Dilakukan sterilisasi, semua barang dan penumpang diperiksa. Hasilnya nihil bom. Sementara pelaku saat pemeriksaan juga mengaku soal bom itu kalau dia hanya bercanda," kata Iptu Syarif Sikati.
Hisyam Ihsan dan rombongannya tak diperbolehkan terbang karena dinilai telah mengganggu keamanan dan kenyamanan penumpang lainnnya. Kanit Reskrim Polsek Kawasan Bandara ini mengatakan, pelaku masih diperiksa, dilengkapi administrasinya termasuk membuat surat pernyataan tidak akan mengulang perbuatannya.
Meski demikian, proses hukum tetap berlaku. Yang bersangkutan tetap terancam kurungan penjara maksimal satu tahun sesuai aturan UU Penerbangan. Bandara Sultan Hasanuddin kerap sekali dihebohkan dengan kejadian candaan bom. Pelakunya bukan hanya pelajar, PNS, perwira polisi dan TNI tapi juga hingga akademisi. Padahal, pihak bandara telah berkali-kali melakukan sosialisasi dan memasang spanduk besar dalam kawasan bandara untuk tidak bercanda soal bom karena sanksinya jelas diatur dalam UU.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Airlangga Perkenalkan Gibran di Hadapan Warga Jakarta Hingga Minta Doa untuk Prabowo
Gibran mengaku senang bisa hadir di tengah-tengah masyarakat Jakarta.
Baca SelengkapnyaKedatangan Cawapres Gibran di Bali Disambut Spanduk Sindiran
Gibran datang ke Bali. Sejumlah spanduk dipasang di Kota Denpasar
Baca SelengkapnyaDua Pelajar Diduga Pelaku Penembakan Pesawat di Dekai Ditangkap, Anggota KKB?
Polisi menangkap dua pelajar berinisial MH dan GB atau GE
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Parahnya Penampakan Polusi Udara Jakarta Dilihat dari Atas Pesawat Terbang, Padahal Masih Siang Bolong
Potret langit ibu kota yang terlihat abu-abu karena dipenuhi polusi udara.
Baca SelengkapnyaDampak Banjir Semarang, KA Tujuan Jember Terlambat 6 Jam karena Harus Putar Rute
Genangan air mencapai ketinggian lebih dari 10 cm dari bagian rel paling atas.
Baca SelengkapnyaTak Bilang Saat Buang Air Kecil, Gunawan Ditinggal Rombongan Mudik
Beruntung rombongan tersebut akhirnya berkenan untuk kembali dan menjemput Gunawan di Pos Polisi.
Baca SelengkapnyaKapan Pesawat Terbang Masuk Bengkel? Ini Jawabannya
Dalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.
Baca SelengkapnyaJelang Lebaran, Penerbangan dari Jakarta dan Surabaya Menuju Banyuwangi Ditambah
Memasuki arus mudik Lebaran sejumlah maskapai penerbangan menambah frekuensi penerbangannya ke Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaCandaan 'Istrimu Mantanku' Berujung Maut, Pria di Pagaralam Ajak Kakak Bunuh Teman
Candaan 'istrimu mantanku' membuat DN (23) gelap mata. Bersama kakak kandungnya, DA (29), dia nekat membunuh temannya sendiri, PR (23).
Baca Selengkapnya