Calon hakim agung: Perempuan memang tidak boleh ngangkang
Merdeka.com - Yakup Ginting, salah satu calon hakim agung yang sedang menjalani uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test), menyatakan setuju dengan pelarangan duduk ngangkang bagi perempuan saat naik sepeda motor yang berlaku di Provinsi Aceh. Namun hal tergantung dari kebudayaan daerah yang menerapkan peraturan tersebut.
"Secara Sosiologi bisa diterima sebagai Kebhinekaan," kata Yakup saat menjalani tes dengan Komisi III DPR RI, Selasa (22/1).
Dia menghormati peraturan yang ditetapkan oleh Pemda Aceh tersebut. Karena setiap daerah, setiap pemimpin, dan setiap masyarakat punya norma-norma sendiri yang harus dipenuhi di dalam masyarakat.
"Sesuai otonomi, setiap daerah diberikan kewenangan," ucap Yakup.
Namun demikian, hakim yang bertugas di Pengadilan Tinggi Makassar ini mengatakan, Mahkamah Agung memiliki hak untuk melakukan uji materiil.
"Jika ada yang tidak setuju, MA bisa uji materil, sebab ini adalah masalah sensitif," ujarnya.
Anggota Komisi Hukum DPR, Eva Kusuma Sundari, menanggapi pernyataan Yakup dan bertanya.
"Bagaimana mengaturnya agar ada titik temu?" kata Politikus PDI Perjuangan itu.
Menurut Yakup, pro kontra mengenai peraturan ini bisa diselesikan dengan diskusi antara pihak berwenang dan pakar.
"Namun tetap berpedoman kepada Undang-Undang," jawab Yakup.
Seperti diketahui Pemerintah Kota Lhokseumawe secara resmi mengeluarkan perempuan duduk mengangkang saat naik motor, dengan alasan menegakkan Syariah Islam. Pelaksaan tersebut merupakan bagian dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh (UUPA), dan Qanun (Peraturan Daerah) Nomor 14 Tahun 2003 tentang Syariah Islam di Aceh.
Perempuan yang duduk mengangkang dinilai mempertontonkan lekuk tubuh bagian belakang. Pengendara yang berada di bagian belakangnya bisa ikut berdosa karena membayangkan lekuk tubuh perempuan tersebut.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kelakuan Bejat Pembunuh Mahasiswi di Depok: Perkosa 3 Wanita, 1 Hamil dan 1 Dibunuh
Wira mengatakan pihaknya belum bisa banyak memberikan keterangan lebih lanjut terkait dengan kasus pemerkosaan tersebut.
Baca SelengkapnyaHeboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaDi Sulteng, Jokowi Apresiasi Gebrakan Mentan Lakukan Percepatan Tanam Padi
Luas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anggota Polisi Umbar Senyum Dapat 'Istri Baru', Bukan Wanita Begini Wujudnya
Sekelompok anggota polisi tampak sangat bahagia dan mengumbar senyum lebar mereka saat membuka hadiah istri baru dari atasan untuk menunjang tugas di lapangan.
Baca SelengkapnyaHeboh Panwascam Kranggan Kota Mojokerto Ramai-Ramai Mundur 14 Hari Jelang Pemilu, Ternyata Ini Sebabnya
Total yang mengundurkan diri sebanyak 14 orang. Terdiri dari 3 anggota Panwaslu Kacamatan Kranggan beserta 5 orang staf pedukung dan 6 Panita Kelurahan/Desa.
Baca SelengkapnyaLarang Pegawai Hamil, Kepala Puskesmas Sabokingking Bakal Dicopot
Jamia berharap permasalahan ini tidak terjadi di tempat lain
Baca SelengkapnyaTawuran Pecah di Lenteng Agung, Satu Orang Tewas Disabet Senjata Tajam
Pelaku pembacokan ditangkap polisi empat hari setelah peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaTampang Kakak-Adik Pembunuh Pasutri di Ruko Kebayoran Lama
Kedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca SelengkapnyaJadi Tersangka usai Lawan Pencuri, Kini Pengembala Kambing di Serang Menangis Haru Kasusnya Dihentikan
Muhyani tidak pernah terbayang dan sangat terpukul saat harus berurusan dengan hukum.
Baca Selengkapnya