Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Buzzer Kerap Manipulasi Fakta Bisa Pecah Belah Rakyat'

'Buzzer Kerap Manipulasi Fakta Bisa Pecah Belah Rakyat' Buzzer Twitter. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Keberadaan buzzer atau pendengung di era media sosial (medsos) tidak bisa ditepikan. Tentu yang perlu diingatkan agar buzzer memiliki etika dalam menyebarkan berita atau opini ke masyarakat.

"Bila buzzer memanipulasi opini publik, memanipulasi fakta maka itu salah. Kalau itu terjadi tentu buzzer harus dihapuskan karena bukan hanya membahayakan negara, tetapi bisa memecah belah rakyat," ujar Founder lembaga survei KedaiKOPI Hendri Satrio dalam keterangannya, Rabu (9/10).

Yang paling menakutkan, lanjut Hendri, bila kemudian buzzer-buzzer ini dianggap sebagai salah satu pendorong untuk membenci kelompok lainnya.

"Kalau menurut saya, buzzer yang demikian harus dihilangkan. Itu kan mudah bagi pemerintah. Harusnya bisa, paling enggak segera dilakukan screening terhadap buzzer dan mengajak semua pihak tidak menggunakan buzzer untuk kegiatan negatif," tuturnya.

Hendri menilai, keberadaan buzzer ini harus dibedakan dengan medsos. Medsos sisi positifnya lebih banyak. Paling kentara dengan adanya medsos setiap orang bisa berpendapat tanpa harus menunggu media konvensional seperti televisi, radio, dan surat kabar memuat pemikiran individu yang lain.

Selain itu, dengan medsos, orang bisa lebih eksis mengeluarkan pendapatnya. Tapi, menurut dosen Komunikasi Politik Universitas Paramadina ini, masalahnya adalah banyak orang yang justru bukan menyuarakan opini di medsos, tetapi hanya membaca opini orang lain. Dengan adanya opini orang lain di medsos, maka kemudian medsos dianggap sebagai wahana yang bisa mengatur opini orang lain.

Hendri melanjutkan, karena fenomena itu kemudian dimanfaatkan orang-orang yang memanfaatkan medsos untuk kepentingannya dengan menggunakan buzzer. "Supaya apa? Supaya lebih banyak lagi orang yang memiliki opini sama dengan dia. Jadi ini untuk mempengaruhi opini orang lain," tutur Hendri.

Hendri menilai, sejauh pengamatannya, keberadaan buzzer sangat efektif untuk melakukan propaganda. Pasalnya, rata-rata para buzzer memiliki follower banyak. Itulah yang membuat buzzer sangat laris, tidak hanya diagenda politik, tetapi juga untuk mempromosikan sesuatu.

Sebenarnya, kata Hendri, keberadaan para buzzer ini mudah dikenali. Caranya mereka pasti menggiring opini yang sama, isu yang sama, meskipun caranya berbeda. Untuk itu, ia mengimbau di tengah kondisi negara yang belum stabil setelah Pemilu, para buzzer harus menggunakan hati nuraninya menjaga perdamaian dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Gunakanlah buzzer-buzzer ini untuk kebaikan. Jangan digunakan untuk hal-hal yang justru memutarbalikkan fakta yang akhirnya bisa menghancurkan negara ini," pungkasnya.

(mdk/did)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Buzzer adalah Orang yang Mendengungkan Pesan, Ketahui Pengaruhnya

Buzzer adalah Orang yang Mendengungkan Pesan, Ketahui Pengaruhnya

Buzzer sering dikaitkan dengan orang yang membuat pencitraan.

Baca Selengkapnya
Menkominfo: 92 Persen Kebisingan di Ruang Digital Ulah Buzzer

Menkominfo: 92 Persen Kebisingan di Ruang Digital Ulah Buzzer

Bahkan Menkominfo menyebut situasi ruang digital lebih baik dibandingkan pada 2019.

Baca Selengkapnya
Respons Melki Dinonaktifkan dari Ketua BEM UI, Benarkah Buntut Kritik Pemerintah?

Respons Melki Dinonaktifkan dari Ketua BEM UI, Benarkah Buntut Kritik Pemerintah?

Tudingan Melki melakukan kekerasan seksual pertama kali ramai diperbincangkan di media sosial setelah diunggah akun @BulanPemalu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Terungkap Fakta Cara Manusia Berkomunikasi dari Zaman Mesir Kuno hingga Kini

Terungkap Fakta Cara Manusia Berkomunikasi dari Zaman Mesir Kuno hingga Kini

Berikut adalah cara dan teknologi yang dipakai umat manusia berkomunikasi dari zaman Mesir Kuno hingga saat ini.

Baca Selengkapnya
Cara Mudah Melawan Stres di Media Sosial

Cara Mudah Melawan Stres di Media Sosial

Penggunaan medsos tidak selalu memberikan dampak positif tapi juga negatif.

Baca Selengkapnya
Fakta-Fakta Briptu Mustakim, Polisi Tampan dengan 290 Ribu Pengikut di IG

Fakta-Fakta Briptu Mustakim, Polisi Tampan dengan 290 Ribu Pengikut di IG

Briptu Mustakim, polisi ganteng yang menarik perhatian di media sosial, menginspirasi dengan kesederhanaan dan prestasinya.

Baca Selengkapnya
Mengapa Pasangan Bahagia Jarang Berbagi Kehidupan di Medsos? Ini Alasannya

Mengapa Pasangan Bahagia Jarang Berbagi Kehidupan di Medsos? Ini Alasannya

Pasangan yang bahagia dengan hubungan mereka tidak tergoda untuk membandingkan diri mereka dengan orang lain.

Baca Selengkapnya
Apa sih yang Mempengaruhi Tinggi Badan Seseorang? Ini Faktanya

Apa sih yang Mempengaruhi Tinggi Badan Seseorang? Ini Faktanya

Sebagian besar orang menginginkan tinggi badan yang ideal. Yuk, simak faktor apa saja yang bisa mempengaruhi tinggi badan!

Baca Selengkapnya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya