Bupati Nilai Banjir Bandang Garut Karena Hujan Deras, Bukan Alih Fungsi Lahan
Merdeka.com - Bupati Garut, Rudy Gunawan, menyebut banjir bandang di Kecamatan Sukawening dan Karang Tengah akibat hujan yang turun terlalu deras. Dia membantah bencana alam itu terjadi karena alih fungsi lahan seperti disebut Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum.
"Sebenernya tidak ada alih fungsi lahan. Kan sekarang itu yang ada di atas itu hujannya terlalu deras," kata Bupati, Minggu (28/11).
Rudy mengklaim, selama puluhan tahun tinggal di wilayah tersebut tidak pernah terjadi alih fungsi lahan di kawasan hutan. Kalau pun ada, karena aktivitas masyarakat menanam sayuran dan hal itu sudah dilakukan cukup lama.
"Jadi yang ada itu adalah hujannya cukup deras," ungkapnya.
Menurutnya, hujan deras di wilayah tersebut terjadi sejak Sabtu (27/11).
Sebelumnya, Banjir bandang menerjang dua kecamatan di Kabupaten Garut pada Sabtu (27/11). Peristiwa alam itu baru pertama kali terjadi. Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar), Uu Ruzhanul Ulum memperkirakan banjir bandang akibat alih fungsi lahan.
Ia menjelaskan, curah hujan saat ini memang masuk dalam kategori ekstrem. Namun banjir bandang tidak serta merta terpicu hal tersebut. Di antara faktor yang bisa menyebabkan terjadinya banjir bandang adalah alih fungsi lahan yang seharusnya menjadi daerah resapan air.Alih fungsi lahan yang dimaksudkan Uu, tidak berarti dikelola secara ilegal. Karena ada juga yang dilakukan dengan legal. Misalnya dijadikan tempat wisata.
"Kalau resapan air tak terganggu, kemungkinan tak akan ada banjir bandang. Berarti ada alih fungsi lahan," kata dia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seribu Lebih Rumah Terendam Banjir Usai Hujan Sepekan, Jambi Siaga Tiga
Akibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaSeharian Diguyur Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Bandung dan Lembang Kebanjiran
Hujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca SelengkapnyaPuluhan Tahun Hidup Gelap Gulita tanpa Listrik dan Sinyal, Begini Nasib Warga di Kampung Terpencil Taman Nasional Baluran
Kampung ini dulunya sangat susah dijangkau padahal punya pemandangan eksotis yang menyihir mata.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Lapas Gorontalo Banjir, Begini Penampakannya
Banjir tersebut terjadi akibat hujan deras yang masih mengguyur wilayah Kota Gorontalo sejak pukul 14.00 WITA.
Baca Selengkapnya8 Jembatan Gantung Putus Akibat Banjir di Kabupaten Musi Rawas Utara
Bencana ini merendam 6 Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sejak Rabu 10 Januari 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaBanjir Bandang Terjang 20 Ribu Rumah dan Rusak Fasilitas Umum di Muratara, Tinggi Air Capai 2 Meter
Sebanyak 20 ribu rumah terendam banjir bandang di Musi Rawas Utara.
Baca SelengkapnyaTanaman Ini Ternyata Bisa Jadikan Hidangan Lebih Harum, Apa Saja?
Bumbu dapur yang berbahan dasar tanaman pun memiliki peran yang tak terbantahkan.
Baca SelengkapnyaDorong RUU Masyarakat Hukum Adat Disahkan, Gibran: Kita Tak Ingin Tanah Adat Dirampas Pengusaha Besar
. Keberadaan UU itu nantinya akan memberikan ketegasan pada tanah atau hutan adat tersebut agar tak berpindah tangan ke pihak-pihak yang pada akhirnya merugikan
Baca SelengkapnyaLuhut: Kalau Ada orang Bilang Jokowi Tak Bisa Kerja, Lihat Nih dengan Kepalanya!
Luhut mengaku tak bisa membayangkan ajang balap FI air tersebut bisa digelar di kampung halamannya di tanah Batak, Danau Toba.
Baca Selengkapnya