Bupati Bima: Kerja Keras Mentan dan Jajarannya Tingkatkan Produksi Beras Nasional
Merdeka.com - Bupati Bima, Indah Damayanti Putri mengapresiasi kerja Keras dan cerdas Menteri Pertahanan Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) beserta jajarannya yang mampu mengimplementasikan semua arahan dan perintah Presiden Joko Widodo dalam mengembangkan sektor pertanian yang makin maju, mandiri dan modern.
Menurut Indah, Mentan SYL bersama jajarannya sukses meningkatkan produksi padi, sehingga selama tiga tahun terakhir Indonesia mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri serta tidak melakukan kebijakan impor beras.
"Saya kira ini prestasi yang luar biasa karena sejak lama Indonesia mengimpor beras untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Kerja-kerja cerdas seperti Pak SYL harus kita dukung dan apresiasi bersama," ujar Indah, Selasa (24/5).
Indah mengatakan, sektor pertanian merupakan sektor yang paling strategis dalam membangun suatu daerah. Terlebih dalam membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Banyak yang bisa kita garap untuk menghasilkan ekonomi skala keluarga maupun skala nasional. Maka itu saya bilang pertanian itu sektor yang paling strategis," katanya.
Senada, Bupati Sragen, Yuni Sukowati juga menyampaikan terima kasih atas arahan Presiden Jokowi dan Mentan SYL dalam meningkatkan produksi beras nasional selama beberapa tahun terakhir. Menurut Yuni, arahan Jokowi dan juga kerja cerdas SYL mampu membuat Kabupaten Sragen menjadi salah satu lumbung pangan nasional.
berdasarkan catatan yang ada, kata Yuni, Sragen menjadi lumbung pangan terbesar kedua di Jawa Tengah setelah Kabupaten Cilacap. Di tingkat nasional, Sragen sendiri menjadi lumbung pangan terbesar urutan kesembilan di Indonesia. Adapun luas lahan sawah di Sragen mencapai 40.129 hektare dan lahan kering 54.026 hektare.
"Alhamdulillah sragen bisa terus berkontribusi terhadap pangan nasional. Ini semua berkat arahan Bapak Presiden dan juga kerja cerdas Pak Menteri (SYL)," katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan, Indonesia sudah tidak mengimpor beras selama tiga tahun terakhir. Padahal sebelumnya Indonesia mengimpor 1,5-2 juta ton beras setiap tahunnya. Dia berharap, capaian tersebut dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan dengan menggenjot produktivitas dalam negeri.
"Yang biasanya kita impor 1,5 juta sampai 2 juta ton per tahun, sudah 3 tahun ini kita tidak. Ini yang harus dipertahankan, syukur stoknya bisa kita perbesar. Artinya, produktivitas petani itu harus ditingkatkan," katanya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mentan Sentil Dirut Bulog: Jangan Terlalu Bersemangat Impor Daging Kerbau, tapi Lupa Serap Gabah dan Jagung Petani
Saat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.
Baca SelengkapnyaBulog Beri Sinyal Harga Beras Bakal Turun Jelang Lebaran, Ini Faktor Pemicunya
Sejumlah wilayah sentra produksi kini telah memasuki musim panen raya.
Baca SelengkapnyaSiap-Siap, Harga Minuman Manis Kemasan Bakal Naik Akibat Kebijakan Pemerintah Ini
Triyono khawatir kenaikan harga minuman manis dalam kemasan nantinya akan membebani daya beli masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Acungi Jempol Untuk Produk Ibu Sri, Nasabah PNM Mekaar
Sri berharap produknya akan semakin besar dan dapat dijual di mana-mana.
Baca SelengkapnyaJenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu
446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca SelengkapnyaPemerintah Jamin Harga Beras Turun Mulai Maret, Begini Penjelasannya
Bapanas memperkirakan, pada panen raya kali ini produksi beras nasional akan cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaJenderal Agus Subiyanto Tanggapi Jabatan ASN Bakal Diisi TNI: Tiap Permasalahan Ada Peran TNI
Rancangan Peraturan Pemerintah yang membahas manajemen aparatur sipil negara (ASN) mendekati hasil akhir di Kemenpan-RB
Baca SelengkapnyaMendag: Inflasi Tahun 2023 Sebesar 2,61 Persen Terendah Sejak Tahun 1999
Kemendag bekerjasama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk menahan inflasi.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca Selengkapnya