Buntut kematian Amir, taruna kelas I dipindah ke BP2IP Tangerang
Merdeka.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memindahkan kegiatan belajar mengajar taruna kelas I Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda, Jakarta Utara, usai terkuaknya kasus perpeloncoan hingga menewaskan Amirullah Aditya Putra (19), yang dilakukan seniornya. Kemenhub bakal memindahkan semua kegiatan belajar dan mengajar pelajar taruna I STIP Marunda ke Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Mauk, Tangerang.
"Kelas I akan dipindahkan ke Mauk, jadi Lokasi STIP sekarang tidak ada kelas I, saya juga menginformasikan bahwa saya kemarin ke Semarang, bahwa di Semarang dan Surabaya itu relatif tidak ada, memperbanyak kegiatan kesenian, dan mungkin bisa memberikan suatu pola pikir yang lain, mungkin naik gunung, tidak membuat suatu kegiatan yang membuat dia tidak berkompetisi dengan sehat," kata Kepala BPSDM Perhubungan Wahju Satrio Utomo di gedung Kemenhub, Jakarta, Jumat (13/1).
Menurut dia, sistem pembelajaran di STIP juga bakal dievaluasi untuk mencegah senioritas yang kerap menjadi pemicu permasalahan di sekolah. Nantinya, seorang psikolog bakal ditempatkan dalam setiap pembelajaran.
"Adanya adik kelas dan kaka kelas, kita juga ada tes psikologi kejiwaan, bagi taruna tingkat II, pengasuh, bahwa kondisi kejiwaan itu tetap layak sebagai pengasuh, untuk taruna kan dilakukan evaluasi, mana yang tidak memiliki kondisi emosional yang stabil, itu akan dilakukan dengan tanaga psikolog di kampus," ujarnya.
Sementara itu, sidang dewan kehormatan taruna memutuskan senior penganiaya Amirullah Aditya Putra, telah dipecat. "Jadi apabila terjadi pemukulan, maka tarunanya yang bersangkutan langsung dipecat, menyangkut proses hukum kita akan serahkan kepada poltin memberikan keterangan yang diperlukan, untuk cepat didapat, tentu yang bersalah akan dikenakan sanksi," kata dia.
Amir diketahui tewas setelah mengalami penganiayaan usai latihan drum band, Selasa (10/1) kemarin, sekitar pukul 17.00 WIB. Sebagai taruna tingkat I, dia bersama enam rekannya dikumpulkan para pelaku di lantai 2 kamar M-205. Selanjutnya, satu per satu taruna tingkat 1 dianiaya para pelaku dengan cara dipukul ke arah perut, dada dan ulu hati dengan menggunakan tangan kosong.
Saat Amirulloh dipukul salah seorang pelaku bernama Willy, tiba-tiba korban ambruk. Kemudian korban pingsan dan diangkat bersama-sama para pelaku ke tempat tidur. Melihat korban pingsan, sontak para pelaku panik dan menghubungi senior tingkat 4 kemudian ke pembina dan piket medis.
Korban dinyatakan sudah meninggal setelah diperiksa oleh dokter piket STIP. Selanjutnya peristiwa tersebut dilaporkan ke Polsek Cilincing. Sejumlah barang bukti pun disita yakni, satu botol minyak tawon, minyak telon, satu buah gayung dan gelas juga 2 puntung rokok.
Para pelaku sendiri dijerat Pasal 170 subsider 351 ayat 3 KUHP. Dengan ancaman hukuman di atas 20 tahun penjara. Kasus tewasnya taruna di STIP ini merupakan kali ketiga. Kejadian serupa pernah terjadi di tahun 2012 dan 2013 silam.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Baca Selengkapnya16 TPS Kebanjiran di Tangsel Akan Gelar Pemungutan Suara Akhir Pekan Ini
Bawaslu Kota Tangerang Selatan merekomendasikan pelaksanaan pencoblosan pada 16 TPS yang tertunda akibat banjir, dilaksanakan pada akhir pekan ini.
Baca SelengkapnyaPendaftaran Taruna Akmil 2024 Kembali Dibuka, Simak Cara Daftar dan Persyaratannya Berikut Ini
Pendaftaran akan dibuka mulai 22 Maret sampai dengan 20 April 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tetap Harus Berangkat Sekolah Meski Terdampak Banjir, Perempuan Ini Bocorkan Aksi Manis Kakaknya yang Bikin Iri
Sebagian wilayah Indonesia belakangan ini dilanda hujan lebat hingga menyebabkan terjadinya banjir.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Atap SMA Negeri 1 Ciampea di Bogor Ambruk, Sejumlah Siswa Dikabarkan Luka-Luka
Atap ambruk diduga tak kuat menahan tingginya debit air hujan yang mengguyur Bogor sejak Kamis dini hari.
Baca Selengkapnya20 Ribu Warga Karanganyar Demak Belum Mencoblos karena TPS Terendam Banjir
Direncanakan, pencoblosan dilakukan maksimal pada 24 Februari 2024, atau 10 hari pasca Pemilu.
Baca SelengkapnyaPelajar SMP di Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri dengan Tali Pramuka
Dari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas bocah itu diperkirakan meninggal dunia tengah malam
Baca SelengkapnyaJelang Cuti, Para Taruna Akpol Tampan Ini Diberi Pesan dari Komandan, Dilarang Hidup Mewah hingga Jaga Nama Baik
Isi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.
Baca SelengkapnyaTragis! Tawuran Berdarah di Bogor, Pelajar Tewas Terkapar Usai Dibacok
Salah satu rekan korban, MRR juga menjadi korban dan saat ini masih mendapat perawatan.
Baca Selengkapnya