Bunga Bangkai Raksasa Mekar di Kebun Pinang Warga Agam
Merdeka.com - Bunga bangkai raksasa jenis Amorphophallus titanum mekar di kebun pinang milik warga Sungai Landai Simaruok di Jorong II Garagahan, Nagari Garagahan, Kecamatan Lubukbasung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Menurut pemilik kebun pinang, bunga bangkai yang mekar tingginya dua meter dan lebarnya sekitar satu meter.
"Bunga bangkai itu dalam kondisi mekar sempurna, tumbuh di antara pohon pinang," kata Harry, pemilik kebun pinang, di Lubukbasung dilansir Antara, Senin (26/10).
Harry menuturkan bahwa kakaknya yang bernama Yosi Vera Wati pertama kali melihat bunga bangkai itu mekar saat membersihkan lahan pada Minggu (25/10) pagi.
Ketika mencium bau menyengat, Yosi mengira ada bangkai babi hutan di kebun karena warga biasa berburu di area tersebut. Namun setelah melakukan pencarian dia menemukan bunga bangkai yang sedang mekar.
"Dapat informasi itu, saya langsung ke lokasi untuk melihat," kata Harry.
Harry kemudian menghubungi Pengendali Ekosistem Hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat untuk melaporkan temuan bunga bangkai mekar.
Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Sumatera Barat Ade Putra mengatakan bahwa bunga bangkai yang ditemukan mekar di kebun pinang warga kemungkinan akan layu lima hari ke depan.
"Bunga bangkai akan layu setelah mekar sempurna," katanya.
Dia menjelaskan bahwa ada empat jenis bunga bangkai yang ditemukan di wilayah Agam, yakni Amorphophallus titanum, Amorphophallus gigas, Amorphophallus paoeniifolius, Amorphophallus variabilis.
Bunga bangkai termasuk puspa yang dilindungi menurut Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Asyiknya Berkemah di Bukit Kanaga Cikijing, Pemandangan Kabut dan Hutan Pinusnya Bikin Nagih
Bukit ini berada di atas ketinggian, dengan hamparan pohon pinus yang berjajar rapi.
Baca SelengkapnyaMenegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus
Peristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).
Baca SelengkapnyaKisah di Balik Bunyi Lesung Padi di Tanah Sunda saat Gerhana Bulan, Ternyata Ini Maknanya
Mengapa orang Sunda memukul lesung saat terjadi gerhana bulan? begini kisahnya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kisah Keluarga Pemberani yang Tinggal di Kampung Mati Tengah Hutan Cilacap, Hidup Berdampingan dengan Babi Hutan
Saat musim hujan tiba, kampung itu benar-benar terisolir karena jalan ke sana terhalang aliran air sungai yang deras
Baca SelengkapnyaPantai Unik di Trenggalek Ini Indah Banget, Ada Muara Sungai & Lembah yang Dikelilingi Kerbau
Selain dikelilingi lembah perbukitan dan muara sungai, pantai tersebut turut menjadi habitat bagi banyak kerbau.
Baca SelengkapnyaHendak Bangun Apartemen, Tukang Bangunan Temukan Tulang Manusia Berusia 9.000 Tahun dan Ribuan Artefak
Hendak Bangun Apartemen, Tukang Bangunan Temukan Tulang Manusia Berusia 9.000 Tahun dan Ribuan Artefak
Baca SelengkapnyaMimpi Sunarto Bangun Agrowisata Buah Kelengkeng di Bantul, Ingin Kurangi Pengangguran
Mimpinya mulia, Sunarto ingin kampungnya menjadi Desa BRILian dan angka pengangguran berkurang.
Baca SelengkapnyaKakek Ini Jualan Sapu Lidi Tapi Tak Laku, Tubuh Gemetar Minta Dagangannya Ditukar dengan Sebungkus Nasi
Saat menerima nasi bungkus, kakek ini sengaja tak menghabiskan sayur dan lauknya lantaran untuk sang istri di rumah.
Baca SelengkapnyaPembunuh dan Pembuang Bayi di Sungai Jepara Ternyata Ibu Kandung Korban, Ini Alasan Pelaku
Pembunuh dan Pembuang Bayi di Sungai Jepara Ternyata Ibu Kandung Korban, Ini Alasannya
Baca Selengkapnya