Merdeka.com - Warga Negara Asing (WNA) asal Australia berinisial JEF (51) ditangkap petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bali. Dia kedapatan menyimpan narkotika jenis heroin dan sabu di dalam anusnya.

Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali Brigjen Pol Gde Sugianyar Dwi Putra mengatakan, bahwa barang haram tersebut dibungkus di dalam alat kontrasepsi kondom, lalu dimasukkan secara anal lewat duburnya dan didapatkan barang bukti itu.

"Kita juga lakukan pemeriksaan secara rontgen di rumah sakit dan tidak ditemukan benda yang lainnya lagi. Jadi cuma ditemukan di dalam duburnya dan saat ini kasus sudah disidik," kata Brigjen Pol Gde Sugianyar di Kantor BNNP Bali, Kamis (29/9).

Tertangkapny bule itu berawal dari laporan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean Ngurah Rai, Bali, pada Selasa (6/9) sekitar pukul 02.45 Wita.

Saat itu, bule tersebut baru tiba di Terminal Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Petugas Bea Cukai Ngurah Rai mencurigai pelaku yang berjalan sempoyongan yang seolah-olah ada pengaruh obat.

Petugas melakukan pemeriksaan fisik atau body searching, namun pelaku menolak. Setelah itu, petugas meminta BNNP Bali untuk datang dan memeriksa pelaku.

Petugas menemukan sebuah gumpalan di dalam anusnya dan terdapat barang bukti narkotika jenis heroin seberat 8,09 gram netto dan sabu-sabu seberat 0,34 gram netto.

Kabid Brantas BNNP Bali Putu Agus Arjaya mengatakan saat dilakukan pemeriksaan, barang tersebut dibungkus kondom warna oranye. Setelah dibuka kondomnya, ternyata ada plastik klip berisi metapetamin dan heroin.

"Setelah kami lakukan pemeriksaan ke laboratorium, diketahui jenisnya adalah heroin dan metafetamina. Kemudian, setelah itu membawa pelaku ke rumah sakit untuk dilakukan scan badannya untuk memastikan tidak ada lagi di dalam perut, sehingga bisa membahayakan nyawa yangbersangkutan," jelasnya.

Dia mengatakan pelaku membawa barang haram tersebut dari Vietnam dan membawanya ke Bali. "Dia belinya juga di Vietnam dan sudah tiga kali (pergi) ke Vietnam sejak Bulan Mei hingga sekarang," ungkapnya.

Pelaku diketahui sudah lebih dari setahun hidup di Bali dan menyewa kamar hotel. Selama di Bali, dia menjadi seorang instruktur diving di Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.

Selain itu, petugas masih mendalami apakah pelaku menggunakan barang haram itu hanya untuk dirinya atau juga sempat diedarkan.

"Dia sebagai instruktur diving. Ke Vietnam sudah tidak kali penerbangan dari sekitar Bulan Mei hingga sekarang. Dia sewa hotel dan sudah satu tahun lebih di Bali," ujarnya.

Pelaku dijerat dengan Pasal 113 Ayat (2) atau Pasal 112 Ayat (2) Undang-undang RI, Nomor 35, Tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman hukuman penjara minimal 5 tahun dan maksimal hukuman mati.