Bukan Cuma Polisi, 8 Pendemo Terluka dalam Unjuk Rasa Tolak DOB Papua di Jakarta
Merdeka.com - Delapan peserta aksi unjuk rasa dinyatakan terluka menyusul kericuhan yang terjadi pada demonstrasi menolak daerah otonomi baru (DOB) Papua di sekitar Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Jumat (11/3).
"Iya (ada korban) mahasiswa Papua semua termasuk dua solidaritas (total delapan) tapi yang fatal 6 orang massa aksi tadi," kata kuasa hukum massa unjuk rasa, Hilman saat ditemui wartawan.
Hilman juga mengatakan jika enam mahasiswa Papua bukan cuma mendapatkan kekerasan secara fisik. Mereka juga mengalami kekerasan secara seksual oleh aparat yang hendak membubarkan massa.
"Ada enam orang juga dari kawan Papua yang luka-luka, bukan cuma fisik, seksual juga ada yang ditendang di dada perempuan, ada kemaluan laki-lakinya sempet dipegang," bebernya.
Selain enam orang mahasiswa Papua, Hilman juga mengatakan tindakan kekerasan yang dialami dua orang solidaritas di luar mahasiswa Papua.
"Tindakan kekerasan sampai mereka itu memegang alat vital kedua kawan kita ini sampai mereka ini saat ini susah bergerak," tuturnya.
6 Orang Luka Berat
Dari delapan peserta aksi yang menjadi korban, terdapat enam orang alami luka berat akibat tindakan represif aparat ketika membubarkan massa aksi.
Pada kesempatan yang sama, Anggota LBH Jakarta, Aprilia menilai petugas tidak menjalankan standar operasional prosedur (SOP), karena menggunakan kekerasan fisik.
"Caranya hanya dibubarkan dan kawan-kawan saat itu juga tidak melakukan kekerasan hanya duduk kenapa direspon kekerasan," sebutnya.
Sementara untuk adanya korban dari aparat kepolisian, Aprilia menyebut jika perlawanan yang dilakukan para peserta aksi unjuk rasa bukan bentuk kesengajaan, namun merespons tindakan represif aparat.
"Itu memang saya dan rekan pendamping hukum sangat prihatin tapi dalam kondisi itu adik mahasiswa tidak dalam niat melakukan perlawanan itu ini hanya ketidaksengajaan oleh adik mahasiswa," ucapnya.
"Ini akibat efek kekerasan awal sehingga mereka tidak sengaja, niat untuk melakukan kekerasan sama sekali tidak," sambungnya.
Polisi Jadi Korban
Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Hengki Haryadi menyebut ada total empat personel polisi yang terluka ketika amankan para mahasiswa Papua di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), termasuk Kasat Intel Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Ferikson Tampubolon.
"Kemudian juga terhadap anggota kita yang lain sedang dalam perawatan dari Biddokkes Polres Jakpus, artinya ada empat orang yang terluka," Hengki kepada wartawan, Jumat (11/3).
Akibat tindakan penganiayaan tersebut, Kasat Intel Polres Metro Jakpus Ferikson bersama tiga orang Anggota Polisinya pun, lanjut Hengki, sudah dibawa ke Rumah Sakit (RS) Tarakan, Jakarta Pusat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
"Anggota kami yang terluka saat ini Kasat Intel ada di RS Tarakan sedang ditangani secara intensif mengalami luka-luka dan tadi sempat tidak sadarkan diri," tuturnya.
Dari foto-foto yang beredar, kepala AKBP Ferikson nampak berdarah. Bahkan masker putih digantungkan di lehernya penuh noda darah.
Demo yang semula berjalan kondusif mendadak ricuh ketika polisi mengimbau massa untuk menghentikan aksinya lantaran sedang pelaksanaan salat Jumat. Namun massa menolak hingga terjadi kericuhan.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca SelengkapnyaKenaikan perolehan suara ini karena PSI dianggap menjadi partai yang toleran dan representasi dari Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaKomeng mengaku saat ini masih menunggu perkembangan untuk dilakukan pelantikan sebagai DPD.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Momen ngabuburit prajurit TNI yang bertugas di Papua saat menunggu waktu berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaPenggugat belum menempuh upaya administratif yang diwajibkan peraturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaPelaku sedang dalam perjalanan ke Jakarta untuk diperiksa di Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaJukius Tabuni terlibat dalam peristiwa perampasan senjata api anggota Pospol KP3 Udara Polres Puncak pada 1 Februari 2024
Baca SelengkapnyaKetiganya ada yang terjerat narkoba dan bolos dinas
Baca SelengkapnyaMenaker Ida dan Kakak Cak Imin Dipanggil Jokowi, Lobi PKB Gabung Koalisi Prabowo?
Baca Selengkapnya